Jika spesies kasat mata saja terdapat yang primitif dan terdapat yang cerdas, tidak menutup bisa jadi enerji pun ada yang primitif dan terdapat yang cerdas. Orang boleh saja menyebat enerji yang cerdas tersebut sebagai enerji illahiyah, enerji astral, enerji ruh, enerji suci atau apapun namanya... apalah makna sebuah nama, yang urgen tahu apa hakikat yang dibicarakan di balik nama itu.
Karena anda tahu darimana asalnya enerji tersebut bermula, pasti saja anda tidak mungkin menciptakan klaim bahwa lampu itu dapat nyala sebab kemampuan kita mengubah enerji, atau menciptakan klaim mobil itu dapat berjalan sebab olah enerji kita.
Untuk hal2 yang metafisika, sebab tidak tahu enerjinya tersebut berasal dari mana, maka tidak sedikit sekali yang menciptakan klaim bahwa dengan mengerjakan olah enerji begini begitu maka dia mendapat kesaktian yang membuatnya dapat mengobati orang lain, dapat menebak masa depan, dapat melihat masa lalu, dapat mewujud menjadi multi sosok, dapat menghilang, dapat kebal peluru dan beda sebagainya.
Tentu saja menciptakan klaim2 semacam tersebut sah2 saja, sebab membuat pengakuan yang sangat gampang ialah membuat pengakuan yang tidak dapat dibuktikan.
Sayangnya, mengapa mereka2 tersebut tidak pernah mencari pilihan pemikiran yang lain, seperti contohnya dengan olah tubuh atau laku diri tertentu, maka terdapat enerji2 beda yang dapat terakses secara otomatis, layaknya laksana kita memakai palu guna memukul paku.
Jika kita dapat melihat bakteri dengan menggunakaan mikroskop electron, tidak menutup bisa jadi kita juga dapat melihat isinya piramida melulu dengan menggunakan pertolongan enerji lain. Yang butuh dipahami ialah adanya pertolongan enerji beda itu, bukan ujug2 mak gedebug lalu insan punya enerji yang paling dahsyat dan dapat menjadi sakti. Tapi tidak boleh lupa, pertolongan enerji lain tersebut pasti akan mohon imbalan. Tidak terdapat yang cuma-cuma di alam ini sebab semua punya kepentingan masing2.. bahkan matahari bercahaya itu pun punya kepentingan, yaitu menerbitkan enerjinya supaya tidak meledak sebab mampat dengan desakan yang semakin membesar.
Jadi, tidak terdapat satupun yang tentu tentang enerji2 yang belum diketahui secara ilmiah oleh manusia. Yang terdapat hanyalah tebakan2, persepsi, dan imajinasi. Bisa benar dan dapat salah. Yang jelas tidak barangkali benar total.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar