hidup tidak sesederhana hitam dan putih
Isi alam ini tidak tidak jarang kali exact laksana pembagian warna hitam dan putih. Lebih tidak sedikit fenomena2 yang berada pada wilayah abu2 (grey area). Semua pengetahuan yang anda peroleh tersebut sumbernya dari pengetahuan orang lain, menggali pengetahuan sendiri dan lebih tidak sedikit lagi yang berupa presumption (embuh bahasa Indonesianya apa).
Presumption sangat diprovokasi oleh jumlah data yang terdapat di kenangan dan keterampilan penalaran. Seorang doktor ilmu fisika dapat saja kelemahan data mengenai hal2 dalam bidang biologi sebab bidang studinya bukan di bidang itu. Seorang tukang sayur juga dapat kekurangan data dalam bidang peternakan ayam dan tersebut hal yang wajar.
Misalkan terdapat seorang ibu yang mempunyai dua orang anak, sebut saja A dan B, dimana B jauh lebih bebal dari A. Dengan teori biology dan molecular biology dapat dijelaskan kenapa ada anak yang dapat lebih pandai dari saudaranya, teapi penjelasan tersebut lebih tidak sedikit hanya mengandung teori2 mengenai apa saja yang dapat menyebabkan seseorang menjadi pandai. Tidak dapat dijelaskan secara detail kenapa A dapat menjadi lebih pandai dari B, misalkan sebab perbedaan gizi sekian kalori, nutrisi sekian gram, jenis bacaan laksana ini itu, pola istirahat sekian jam, olah raga sekian jam dan lain2. Artinya, gejala si A lebih pandai dari B tersebut tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, andaikan dengan mengeluarkan kitab pedoman secara rinci dan akurat "Bagaimana membuat kamu bisa mencetuskan anak2 yang pandai". Yang dapat dijelaskan secara ilmiah ialah penjelasan umum mengenai apa penyebab seseorang dapat menjadi pandai, bukan spesifik terhdap seorang anak walaupun seluruh data kehidupan anak itu dapat didata secara detail semenjak lahir sampai umur 10 tahun misalnya.
Dari uraian singkat ini kita dapat memahami bahwa di dekat kita tersebut jauh lebih tidak sedikit hal2 yang tidak ilmiah dikomparasikan dengan hal2 yang ilmiah. Ilmiah (atau sains) hanya dapat menjelaskan basic knowledge mengenai apa, kenapa dan bagaimana dari sebagian gejala yang terdapat di alam ini, bukan dapat menjelaskan seluruh fenomena.
Artinya apapun gejala yang anda indera, sangat diprovokasi oleh presumption yang anda buat sendiri, lepas dari apakah anda sudah mengetahui scientifc basic knowledge-nya atau tidak.
Begitu pun dengan definisi. Saya sering melafalkan bahwa saya ialah agnostic panentheism. Tentu saja terdapat orang yang protes bahwa secara pengertian agnostik tersebut tidak begini begitu dan pantheism / panentheism tersebut tidak begini begitu. Masalahnya pengertian yang mana yang digunakan. Presumption apa yang terdapat dalam pengertian itu. Jadi guna menghilangkan debat kusir yang berkepanjangan, mulai ketika ini saya bakal memproklamirkan diri sebagai "Agnostic Panentheism Plus Plus". Plus Plus tersebut bebas diimajinasikan laksana apa dan khayalan itu yang sangat baik ialah imajinasi yang tidak terbatasi oleh benak sendiri.
Buatlah khayalan yang luar biasa dan setelah tersebut carilah bukti2 yang menunjang khayalan spektakuler itu. Jangan melulu bersikap menantikan dan terjebak dalam presumption yang anda buat sendiri. Imajinasi ialah awal dari pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar