14 Februari 2018

Buktikan Cinta Dengan Menjadi Bapak Rumah Tangga

Blog Mutiara Kata Kata Cinta menghadirkan seputar Buktikan Cinta. Bila memang pembuktikan rasa cinta laki-laki harus berkorban menjadi “Bapak Rumah Tangga”, kenapa tidak? Ekonomi dan jabatan bukan simbol kemajuan seseorang. Maju atau tidaknya seseorang bergantung tingkat ilmu dan pengamalan ilmu. Nah, siapa yang paling pertama berhak menerima perhatian berupa ilmu dari kita? Tentu diri kita sendiri dan keluarga sebagai wujud cinta.

Blog Mutiara Kata Kata Cinta menghadirkan seputar  Buktikan Cinta dengan Menjadi Bapak Rumah Tangga

Hidup itu sederhana, bagaimanapun maju seseorang, tetap hanya akan menjadi kenangan. Sebuah kemajuan besar dalam hal cinta jikalau mau berkorban biar menjadi “Bapak rumah Tangga”. Bila ada orang yang masih menganggap bahwa kemajuan, kesuksesan ialah dinilai dari materi, maka itu sebuah kebodohan. Karena sanggup jadi, maju atau tidak maju dalam hal bahan alasannya ialah memang sebuah selera bukan menang-kalah persaingan.




Bila kita berfokus untuk menentukan rumah tangga di kala informasi, itu artinya peluang meningkatkan kualitas diri dan karir akan lebih besar untuk sanggup kita raih. Era isu menciptakan acara di rumah membuahkan hasil yang terbilang bagus. Layanan internet menjadi alat komunikasi antar daerah, lintas kawasan dan lintas negara.

Bodoh sekali jikalau ada perempuan yang lebih mementingkan cinta karir daripada cinta keluarga. Karena menyerupai yang kita tahu, mengurusi karir berarti mengurusi rumah tangga orang lain jikalau tempat berkarir perempuan ialah milik orang lain. Itu artinya, lebih cinta keluarga orang lain demi uang dan jabatan daripada cinta keluarga tanpa pamrih. Bila memang taraf ekonomi sudah dianggap mencukupi yang berasal dari suami, kenapa harus kerja? Lebih baik berinvestasi dan menjalankan perjuangan dengan rumah sebagai kantor.

Sebuah konflik hubungan cinta dalam lingkup rumah tangga ialah dikala suami-istri sama-sama kerja, dikala keduanya sama-sama berangkat dari kerja pagi hingga pulang malam dan meninggalkan buah hati mereka. Ini sebuah konflik cinta rumah tangga namun selalu mereka tutupi dengan kata “yang penting saling melengkapi, saling rela, saling cinta dll”. Saya berani jamin 80%, ini menjadi bom waktu, sewaktu-waktu akan meledak jikalau tidak dimatikan. Harus ada yang memantikan bom waktu dengan cara ada yang mengalah.

Lalu jikalau laki-laki menyerah untuk tidak bekerja dan menentukan rumah tangga, apakak pantas? Pantas atau tidak pantas, buktikan saja sebagai rasa cinta laki-laki pada istri. Nanti jikalau laki-laki mempunyai keberhasilan dalam rumah tangga, yang menangis nyesel ialah seorang istri yang sudah berjasa melahirkan anak-anak. Karena pada hakekatnya jiwa seorang istri ialah jiwa ibu rumah tangga walau bagaimanapun seorang istri berkarir hingga tidak peduli keluarga. Tentu, jiwa seorang laki-laki ialah pengayom keluarga terutama dalam hal melindungi kesetiaan cinta keluarga.

Saya percaya, seorang perempuan mempunyai rasa ingin “mengikuti” kemanapun suami pergi, jikalau memang perempuan itu sudah larut dalam cinta pada laki-laki yang sebagai kekasih resminya. Jangankan wanita, laki-laki saja rela mengikuti kemanapun perempuan pergi demi bukti rasa cintanya. Apalagi seorang perempuan yang ditakdirkan mempunyai kekuatan “perasaan”, maka benar-benar akan hanyut mengikuti arah laki-laki yang dicintainya jikalau perasaan perempuan itu sudah berpengaruh mempunyai rasa cinta pada suami. Sampai sering perempuan bersikap tak berdaya oleh cinta walau arah langkah suami terlihat tidak benar dan berkata, “Yang penting aku cinta dan merasa nyaman”.

Itu artinya, dikala seorang laki-laki berkata, “Saya rela menjadi bapak rumah tangga dan menanggalkan pekerjaan aku walau sebagai direkur demi perkembangan belum dewasa kita. Mohon pertimbangkan kerelaan aku ini”, aku berani menjamin 70% seorang perempuan akan merasa tersentuh dan berpikir ulang dalam mempertahankan karir dan lebih menentukan menjadi ibu rumah tangga.

Buktikan rasa cinta anda kepada istri dengan berkata, “Saya siap menjadi bapak rumah tangga demi rasa cinta padamu dan cinta belum dewasa kita”. Ketika sudah berkata menyerupai ini dan membuktikannya, yang mempunyai penyesalan terbesar dikala suami tidak bekerja lagi - di perusahaan bergaji besar  - ialah seorang istri. Saya percaya kekuatan perasaan perempuan dikala sudah terperangkap cinta suami. Sebelum seorang perempuan menyesal alasannya ialah suami telah keluar dari perusahaan bergaji besar, lebih baik seorang perempuan diberi pertimbangan akan tawaran ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Kamu Baca

Jasa Dukun Pelet Ampuh Sudah Terpercaya dan Handal Di Indonesia

Jasa Pelet dari Dukun Pelet Ampuh Sudah Terbukti Ampuh dan Tentunya Mahar Murah Reaksi Cepat Dukun pelet adalah:Orang yang memiliki kesangg...