Misteri Keramat Tempat Angker Makam Untuk Calon Kepala Daerah tetapi Anti Pesugihan Dan Niat Jahat Di Punden Untung Sari
Misteri Keramat Punden Makam Untung Sari di Desa Sroyo Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, sampai dikala ini masih sangat dikeramatkan oleh penduduk desa yang bermukim di sekitarnya namun sangat di pantangan/dilarang untuk melaksanakan pesugihan di keramat ini. Kekeramatan tersebut memang bukan tanpa alasan, pasalnya di tempat angker ini banyak warga yang beranggapan Punden Untung Sari selalu melindungi penduduk desa dari tragedi pagebluk.
Cerita Mistis Nyata Bagi penduduk desa,keramat Punden Untung Sari hanya menjadi karena dari Allah Yang Maha Esa, dalam kiprahnya menjaga dan meIindungi warga dari tragedi pagebluk. Karena segala doa permohonan yang dipanjatkan oleh warga, setiap kali penduduk desa menggelar upacara sedekah bumi di Punden Untung Sari, hanya kepada Allah warga memohon derma dan keselamatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari di desanya.
Menurut ratifikasi Cokro Taruna (67 th) penduduk desa yang bertugas merawat keramat Punden Untung Sari mengatakan, Punden Unturg Sari bekerjsama makam sosok seorang bayi, yang pada jaman dahulu ditemukan oleh mbah Surowongso, tetua desa yang yang tak lain yakni kakek buyut Cokro Taruna. Pada dikala ditemukan kondisinya sangat memprihatinkan sekali, sehingga oleh kakek buyutnya, bayi tersebut lantas dikebumikan tak jauh dari rumahnya.
Namun anehnya, selang beberapa hari setelah jasad si bayi dikebumikan, pada suatu malam mbah Surowongso didatangi seorang wanita berpakaian kebaya watak Jawa sembari menggendong bayi di dadanya. Wajah wanita itu berparas sangat elok sekali, berperawakan bentuk wajah bundar telur, kulit badan kuning langsat. Meski malam itu suasana sangat gelap, tetapi kepekatan malam tak bisa menutupi kecerahan kulit badan wanita yang menemui mbah Surowongso.
“Pada Saat menemui mbah Surowongso wanita itu mengucapkan terima kasih, karena sang kakek telah menyempurnakan jasad anaknya,” kata Cokro Taruna mencertikan kisah kakek buyutnya di masa Ialu.
Perempuan tersebut juga memberitahukan nama Si jabang bayi yang ada di dalam gendonganya, yang berjulukan Untung Sari. Sebagai balas jasa atas penyempurnaan jasad anaknya, sosok wanita tersebut lantas berjanji akan menjaga desa serta melindungi penduduk dari marabahaya tragedi pagebluk.
“Dari perjalanan hidup kakek buyutnya ini, makam si jabang bayi lantas diberi nama Punden Untung Sari,” jelaS Cokro Taruna.
Misteri Tempat Keramat Makam Punden Untung Sari Melindungi Warga Dari Wabah
Janji ibu si jabang bayi memang terbukti nyata, karena Setiap kali hama wabah wereng tiba menyerang tumbuhan padi milik penduduk yang bermukim di sekitar Sroyo, tumbuhan padi milik warga di sekitar Punden Untung Sari sama sekali tidak ada yang diserang hama wereng. Mendapati peristiwa menyerupai itu, penduduk desa sangat berterima kasih sekali kepada Punden Untung Sari.
Sebagai gantinya, setiap memasuki bulan Ruwah dalam penanggalan jawa, penduduk desa lantas menggelar upacara higienis desa di keramat Punden Untung Sari, sebagai ungkapan wujud rasa syukur kepada Allah Yang Maha Esa, sekaligus ucapan tenima kasih kepada Punden Untung Sari yang telah berkenan menjaga hasil bumi penduduk desa, sampai dijauhkan dari hama tanaman.
Dari aneka macam peristiwa di masa kemudian ini, maka tidak mengherankan, kalau kini keramat Punden Untung Sari masih tetap terus dikeramatkan oleh warga. Meski kondisi bangunan punden sudah banyak yang rusak serta jauh dari kondisi Iayak, tetapi penduduk desa masih tetap berusaha mempertahankan keberadaan dan merawat punden, meski dengan cara sederhana tambal sulam bangunan punden.
Bangunan punden yang dibentuk semenjak awal secara sederhana ini, kini tampak sangat memperihatinkan. Beberapa tembok makam sudah mulai banyak yang rontok, atap genting juga banyak yang bocor. Untuk mencegah supaya kerusakan tidak bertambah parah, Cokro Taruna berusaha memperbaiki bangunan makam punden tersebut dengan cara tambal sulam.
“Memperbaiki bab bangunan yang rusak saja,” Ujarnya.
Setiap kali animo panen tiba, banyak warga melaksanakan ritual di keramat Punden Untung Sari dengan membewa sedekah sesaji. Ritual ini sebagai bentuk ucapan wujud rasa syukur warga kepada punden desa, sekaligus upaya warga menjaga kelestarian alam serta peninggalan para leluhur di desanya.
Rangkaian sesaji yang dipersembahkan oleh warga di antaranya sega wuduk, ingkung ayam kampung, jajan pasar, kembang tujuh rupa, dan sesaji Iainya. Persembahan ini dilakukan jelang panen ataupun usai panen dilakukan, tergantung dan niat orangnya masing-masing.
Bagi warga desa yang dikala itu mempersembahkan sesaji, tidak Saja ucapan rasa syukur saja yang dihaturkan, melainkan banyak harapan dan unek-unek dimohonkan di keramat Punden Untung Sari.. Permohonan ini sebagai bentuk ngalap berkah warga desa kepada punden desa setempat, karena dengan memberi sedekah sesaji, berkah kemurahan dan alam akan didapat oleh penduduk desa.
Misteri Tempat Keramat Untuk Calon Kepala Daerah
Tidak saja kesulitan dalam rumah tangga, segala problem yang belum terselesaikan juga turut dimohonkan oleh warga desa supaya cepat bisa rampung. Warga desa yang tengah menderita sakit dimohonkan, supaya sakit yang dideritanya bisa segera lekas sembuh. Warga yang ingin dilancarkan rejekinya dalam hal perjuangan dan dagang juga memohon supaya lancar laku usahanya.
“Tak terkecuali para pemangku dan pegawai pemerintahan ada juga yang ngalap berkah memohon, supaya jabatan yang dipegangnya bisa tetap terus langgeng dijauhkan dari segala persoalan,” Terang Cokro Taruna.
Untuk perkara kekuasaan dan jabatan berdasarkan Cokro Taruna, memang tidak sedikit para pejabat menggelar riatual di keramat Punden Untung Sari, meski tidak bertepatan dengan upacara ritual sedekah bumi dilakukan. Kebanyakan para pejabat menjalani laku ritual pada dikala malam Jum’at Kliwon dan Malam Selasa KIiwon. Prosesi ritual biasanya dilakukan pada dikala tengah malam, sekitar jam 00.00 dini hari.
Ritual ini tak jauh berbeda bila dibandingkan dengan para Cakada, calon kepala daerah dan kepala desa jelang pergantian kekukasaan. Banyak para calon kepala tempat yang menjalani laku ritual di Punden Untung Sari. Laku ini tidak saja dilakukan oleh calon kepala daerah, tetapi banyakjuga yang dilakukan para pendukung salah satu calon kepala daerah, supaya mahir unggulanya bisa memenangkan pertarungan kepala daerah.
Gelar ritual yang dilakukan para calon kepala tempat ini berbeda dengan upacara sedekah bumi yang dilakukan oleh warga, dalam hal sesaji. Selain sesaji sega wudug, para calon kepala tempat biasanya menyembelih kambing di Punden Untung Sari, supaya permohonan tersebut dikabulkan oleh Allah Yang Maha Esa, direstui alam dan para leluhur.
“Sebagian dari sesaji akan ditanam di pojok desa atau tempat yang telah diminta dalam petunjuk gaib,” terangnya.
“Petunjuk mistik dalam mimpi memang seringkau dialami para pelaku ritual pada dikala menjalani laku ritual di Punden Untung Sari. Petunjuk ini biasanya terkait dengan harapan para pelaku ritual,” Tambah keterangan Cokro Taruna.
Banyak kisah mistis nyata, menyangkut para calon kepala tempat yang sudah terbukti sukses dalam memangku jabatan sehabis mereka di Punden Untung Sari untuk menggelar upacara selamatan syukuran.
Cerita Mistis Nyata Akibat Melanggar Pantangan Di Tempat Keramat Makam Punden Untungsari
Selain keberhasilan, tak sedikit pula kegagalan dialami para pelaku ritual yang mencoba meminta sesuatu hal yang tidak baik, menyerupai pesugihan dan mencelakakan orang lain. Bukan saja ketidak berhasilan yang ia dapat, tetapi nasib naas juga akan menimpa pelaku ritual yang mempunyai niat tidak baik tersebut. Seperti seret rejekinya, mengalami kecelakaan, sampai hilangnya janin dalam kandungan.
Hal ini berdasarkan cerita, konon pernah terjadi semasa mbah Surowongso masih hidup. Salah satu pasangan yang tidak diketahui dari mana asalnya, mencoba menjalani laku ritual di Punden Untung Sari. Saat itu mbah Surowongso hanya menyaksikan dari rumah gerak gerik pasangan itu menggelar ritual di keramat Punden Untung Sari.Dari penglihatanya mbah Surowongso sudah bisa menduga niat jelek orang tersebut, dikarenakan orang itu mengambil sejumput tanah dari Punden Untung Sari.
Secara umum, tanah di sebuah tempat keramat biasanya akan digunakan untuk sesuatu hal yang tidak baik, untuk itulah mbah Surowongso berprasangka jelek kepada orang tersebut. Dan ternyata dugaanya memang benar, beberapa bulan setelah peristiwa tersebut, pasangan suami istr ini kemudian tiba kembali di Punden Untung Sari, memberikan permohonan maaf apa yang telah ia perbuat.
Saat tiba untuk yang kedua kalinya, pasangan tersebut menemui mbah Surowongso dan memberikan permohonan maaf, meminta kepada mbah Surowongso supaya dimohonkan ampun kepada Punden Untung Sari. Pasangan suami istri ini lantas menceritakan, niatnya mengambil tanah dari Punden Untung Sari memang untuk keperluan mengusir saudaranya sendiri, karena adanya sengketa lahan warisan.
Namun yang didapat bukan keberhasilan, justru janin yang di kandung salah satu pasangan tanpa karena yang niscaya tiba-tiba hilang dari kandunganya. Hal tersebut diketahui setelah upacara tujuh bulanan digelar oleh pasangan ini, beberapa ahad pasca ia menjalani laku ritual di Punden Untung Sari. Kejadian absurd tersebut sontak menciptakan warga tetangganya kaget, karena tak menduga janin yang di kandung salah satu pasangan hilang.Dan memang makam ini tidak boleh untuk meminta hajat yang tidak baik termasuk melakukan pesugihan
Salah seorang tetua desa yang mencoba menelisik hilangnya janin dalam kandungan akibatnya mengetahui, bahwa peristiwa tersebut tak lepas dari perbuatan yang pernah dilakukan oleh pasangan suami istri di keramat Punden Untung Sari, yang berniat jahat ingin menyakiti saudaranya sendiri.
Jangan lewatkan Misteri tempat keramat paling menakutkan di Gunung Patuha puncak kapuk kawah putih
Jangan lewatkan Misteri tempat keramat paling menakutkan di Gunung Patuha puncak kapuk kawah putih
Itulah menguak misteri keramat di makam punden untung sari tempat keramat untuk laku ritual para calon kepala daerah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar