14 Februari 2018

Tips Pacaran Beda Agama Agar Direstui

Tips Pacaran Beda Agama Agar Direstui

Tips Pacaran Beda Agama Agar Direstui


Sekarang ini menjamur orang yang menyayangi seseorang yang berbeda agama yaitu sesudah menjamurnya kampanye “Pluralisme Agama”. Kita tidak perlu menyetetujui pluralisme agama walau kita menyetujui cinta beda agama. Cinta memang fitrah yang tidak dapat ditentukan aturan kecintaannya. Dalam hal kebebasan cinta, kita tidak dapat menolak adanya cinta beda agama.

Namun, dalam hal ini yaitu berbicara cinta beda agama bukan kesepakatan nikah beda agama. Orang bebas menyayangi siapa saja sekalipun berbeda agama. Namun disisi lain kita pun paham bahwa cinta tidak harus memiliki. Sehingga, jikalau kita menyayangi orang yang berbeda agama maka tidak mesti harus menuntut dipenuhinya kesepakatan nikah berbeda agama.

Jelas, masing-masing agama punya aturan yang berbeda. Termasuk Islam, melarang untuk menikahi orang yang berbeda agama dengan pengecualian perempuan dari “ahli kitab” yaitu Katolik dan Yahudi. Walau memang boleh laki-laki Muslim menikahi mahir kitab, boleh, sah, namun tidak lepas dari tanggungjawab kelaurga. Bisa tidak mengajak istri masuk Islam? Ada dua kemungkinan yaitu lemah tidak berdaya atau membenarkan keyakinan agamanya.

Seorang yang sedang jatuh cinta ibaratnya sedang bertumbuh bunga-bunga hasil jalinan, bunga-bunga hasil sesuatu yang menciptakan hatinya berbunga. Karena cinta yaitu bunga jalinan. Begitu juga menyayangi seorang yang berbeda agama maka tetap dihukumi sedang menumbuhkan bunga-bunga hati.

Namun ketika bunga itu terpetik oleh sesuatu yang tidak halal mirip menyayangi orang yang berbeda agama, apakah pohon bunga harus terpentik juga? Artinya, ketika menyayangi ke sesuatu yang tidak halal apakah kita harus mengorbankan diri kita terjerumus dalam keharaman mirip menikahinya atau menikahi hingga berganti agama? Tidak kan? Pohon bunga tetap bertahan dalam prinsip dan akan menumbuhkan bunga yang lain untuk dipetik pada sesuatu yang halal.

Cinta beda agama, sah-sah saja. Yang salah, kenapa hingga tumbuh cinta di hati? Pasti alasannya yaitu pergaulan bebas kan? Jangankan berbeda agama. Sesama agama saja jikalau cinta pada seseorang yang belum halal maka dianggapnya salah. Salah alasannya yaitu biasanya cinta hasil pergaulan bebas, antara perempuan dan pria. Apalagi menyayangi seseorang yang berbeda agama maka akan lebih salah lagi alasannya yaitu resikonya besar.

Maka dari itu, ada sebuah tips cinta beda agama namun tetap tidak terjadi pernikahan. Tips ini bagi orang yang sudah terlanjur menyayangi seseorang yang berbeda agama. Berikut yang perlu anda perhatikan:

1.    Teguhkan keyakinan untuk anti Pluralisme Agama

Pluralisme agama tema besarnya yaitu sama-sama masuk nirwana ke nirwana yang sama. Bukan sekedar klaim masuk nirwana tetapi benar-benar masuk surga.

Intinya begini, orang Islam berkata bahwa orang dari agama lain pun masuk nirwana dengan bekerjsama nirwana bersama nirwana orang Islam juga.

Jadi, benar-benar bahwa fatwa Pluaralisme Agama yaitu menyesatkan dan mengaburkan pentingnya beragama.

Biasanya orang yang terkena cinta beda agama hingga menikah alasannya yaitu mempunyai keyakinan ihwal kesamaan agama-agama. Sampai meyakini bahwa maksud sama yaitu sama-sama masuk nirwana ke daerah yang sama yaitu nirwana sungguhan bukan klaim nirwana masing-masing agama.

2.    Pentingkah menikah di ketika meyakini bahwa setiap agama berbeda?

Seol menikah, memang ada yang sah, boleh dan halal. Seperti laki-laki Muslim menikahi Ahli Kitab mirip Katolik dan Yahudi. Kalau bicara soal sah, memang sah secara fiqih. Namun kita perlu mikir, menikah dengan sesama muslim juga penuh tanggunghawab. Apabila istri tidak pernah solat maka haram menafkahi istri dan begitu juga sebaliknya. Apalagi si istri berbeda agama? Maka bagaimana?

Kita tidak perlu menuruti hawan nafsu. Bila sudah terlanjur jatuh cinta pada orang yang berbeda agama, biarlah cinta itu dinikmati. Namun, pentingkah untuk menikah?

3.    Lakukan rileksasi pikiran untuk kesiapan menghadapi kenyataan putus cinta

Anda mungkin sedikit terpukul mengenai larangan kesepakatan nikah berbeda agama. Namum, senikmat apa sih menikah? Menikah tidak sekedar mencari kenikmatan tetapi mencari keridhoan Yang Mahakuasa penuh pengorbanan yang sering menciptakan kita menangis, murung dan bahagia.

Bila memang kita belum mampu melepas seseorang yang kita cintai tapi berbeda agama, maka belum mampu juga dalam menghadapi topan rumah tangga. Karena menghadapi topan rumah tangga lebih besar dari sekedar topan putus cinta.

Maka anda perlu melaksanakan rileksasi pikiran untuk memperlihatkan nasehat pada pikiran anda bahwa nrimo lebih penting daripada menuruti apa yang anda pikirkan. Bila pikiran kita fress, damai dan nyaman maka untuk berhati nrimo akan mudah. Ikhlas menghadapi kenyataan untuk melepas seorang yang kita cinta namun beda agama.

4.    Terapkan keikhlasan cinta demi melenyapkan cinta pada seseorang yang berbeda agama

Ikhlas mana, antara meninggalkan orang yang kita cintai dengan meninggalkan Tuhan? Pasti nrimo meninggalkan orang yang kita cintai kan? Mau meninggalkan Tuhan?

Mungkin kita akan berkata, “Tuhan niscaya merestui kemauan cinta kita.” Bila memang yang berkata yaitu hawa nafsu, maka segala pelanggaran tinggal diucapkan dengan kalimat yang seolah tidak sedang berbuat pelanggaran. Gambang saja berkata-kata namun hakekat salah tetap saja salah.

Sehingga, perlu kita sadari bahwa keikhlasan dalam cinta perlu tertanam dalam hati semoga jikalau tidak terjadi jodoh maka hati sudah siap dengan kenyataanya. Bila memang aturan melarang menikah berbeda agama maka itu sebagai tanda bahwa kita tidak berjodoh dengan orang yang berbeda agama dengan kita. Bila begitu, bagaimana keikhlasan cinta kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Kamu Baca

Jasa Dukun Pelet Ampuh Sudah Terpercaya dan Handal Di Indonesia

Jasa Pelet dari Dukun Pelet Ampuh Sudah Terbukti Ampuh dan Tentunya Mahar Murah Reaksi Cepat Dukun pelet adalah:Orang yang memiliki kesangg...