
Ungkaan cintaku bukanlah hal yang spesial. Hanya bermain kata dan dibentuk seindah mungkin hingga tidak terlihat apakah ini benar-benar ungkapan cintaku atau sekedar goresan pena untuk kepentingan mengisi blog ini :-)
Tidak terasa, sudah usang kita berpisah sekolah, berlangsung hingga 9 tahun tidak berjumpa. Namun kini saya hadir kembali sambil membawa cinta yang bermanja ingin mendapatkan akreditasi dari dirimu. Entah, harus bagaimana yang saya lakukan terhadap cintaku ini padamu. Biarlah saya turuti dan terserah jikalau kau tak menanggapi.
Cinta memang tidak sanggup dipanggil kedatangannya. Cinta hadir dengan sendirinya, bertamu tanpa mengetuk pintu. Cinta duduk di atas bangku hati sambil menyuruh sang penghuni rumah untuk menuruti keinginnanya. Cinta terkadang memaksa dan memang selalu memaksa. Bila begitu, apakah kau mengerti perihal keinginan cintaku padamu? :-)
Cintaku tiba begitu saja dalam mimpiku. Kita mengadakan sebuah pertemuan untuk perpisahan sekolah. Entah, perpisahan sekolah atau kuliah. Intinya, kau berada di lingkunganku dan bermain di rumahku. Dalam mimpi, kau memberi instruksi bahwa kita akan berpisah untuk selama-lamanya. Berpisah dengan membawa kenangan kita masing-masing. Sedih dalam hatiku namun tidak sanggup dipungkiri bahwa perpisahan niscaya terjadi.
Aku terbangun dan meresapi mimpi yang sudah saya alami. Aku teringat akan kenangan bersama kau dulu. Memang kita bukan seorang sobat yang akil menciptakan kenangan indah dikala di sekolah. Kita hanya ditakdirkan berteman dalam satu kelas, titik. Namun hati ini ingin rasanya memberikan perihal mimpi yang sudah saya alami. Aku tidak sanggup memendam diri.
Aku pun menyampaikan pada kau perihal mimpi yang saya alami. Memang saya akui, saya sedikit memanfaatkan keadaan hatiku ini. Dengan perasangka, barangkali saya jodoh kamu. Namun, ungkapan cinta padamu yang semula sebatas kata jenaka, kini menjadi ungkapan banyak sekali baris kata puitis serius yang mencoba untuk menarik perhatianmu. Cintaku membesar seiring pengungkapan diri padamu.
Apapun ungkapan cintaku padamu, biarlah itu sebagai angin lembut yang menemani hidupmu untuk kesejukanmu. Aku tidak ingin cintaku sebagai angin puting-beliung yang menemani hidupmu tapi untuk merusakmu. Biarlah angin ini hadir tanpa perlu tahu bagaimana wujud kehadirannya. Kamu hanya mencicipi kesegaran angin ini tiba dalam kehidupanmu.
Aku hanya pecinta sejati yang mencoba untuk memenuhi hak cintaku. Aku tidak ingin memaksakan takdir alasannya saya dalam genggaman takdir. Bila memang saya ialah jodohmu, maka itulah yang terjadi atas kuasa Tuhan. Bila saya bukanlah jodohmu, maka itulah yang terjadi atas kuasa Tuhan.
Dan kini ini, hari di mana kau dilahirkan. 17 Agustus yang merupakan hari kemerdekaan Indonesia, juga sebagai hari kelahiranmu di dunia.
Kamu menyerupai bangsa Indoensia, yang mencoba merdeka! Aku tahu perihal keadaanmu. Aku menyambut baik selama itu baik untuk kehidupan kamu. Bangsa Indonesia merdeka dengan disertai kemerdekaan menciptakan hukum kebaikan. Dan kau pun merdeka dengan disertai kemerdekaan menciptakan hukum kebaikan. Aku besar hati pada kau alasannya merdeka dalam menciptakan hukum kebaikan untuk kebaikan kehidupan kau sendiri.
Selamat ulang tahun, wahai perempuan yang ada di jauh arah Utara Indonesia. Semoga, kau sukses menempuh S3, menjadi dosen dan mewujudkan semua impianmu yang memang diridhoi Tuhan. Aku tidak sanggup memperlihatkan apapun kecuali ucapan selamat dan doa untuk ulang tahun kamu. Aku rasa, ini kalimat ungkapan cinta yang paling indah alasannya memang merasuk dalam hatiku yang semoga merasuk dalam hatimu.
Untukmu, cintaku bukan ada keharusan disatukan dengan cintamu. Namun jikalau saya menyatu dalam hidupmu dalam bingkai takdir jodoh Tuhan, itulah yang terjadi dan menjadi kenyataan. Salam untukmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar