Pembalasan Dendam Kuntilanak Korban Pembunuhan Supir Taksi
akan membuatkan kisah pengalaman Teror Arwah Korban Pembunuhan.expobia.id akan selalu update setiap harinya banyak sekali kisah misteri,cerita mistis,cerita hantu,cerita horor.
Kisah Nyata Mistis Misteri Penampakkan Kuntilanak
“Untuk apa kau kerja hingga larut malam begitu? Apa kau nggak pernah baca di koran-koran? Saat ini begal sedang merajalela! Pulang malam-malam, besoknya ditemukan sudah di kali. Ngambang. Makara mayat! Begitulah ibu saya jikalau ngomong setiap saya pulang malam. Astaghfirullahalazim deh. Padahal saya kan kerja banting tulang semua demi keluarga, untuk adik, untuk ibu juga.” Penumpang Badri berceloteh di belakang sana. Badri sesekali meliriknya dari spion tengah.la turunkan sedikit spion itu biar matanya dapat eksklusif menatap mata gadis itu. Mata cokelatnya terlihat terbelalak.Gadis itu melanjutkan obrolannya ke sebuah kisah beberapa tahun silam.Kisah pembunuhan seorang perempuan di dalam taksi.
“Sekitar setahun yang kemudian ada perempuan yang tewas terbunuh di sekitar sini, Bang...,” katanya sambil melihat ke luar jendela.
Badri mengangguk-angguk. Sesekali ia sempatkan untuk mendelik dan bertanya wacana kejadian pembunuhan tragis itu. Menurutnya pembunuhan kala itu dilakukan oleh sopir taksi dan komplotannya.Badri tersenyum saja sambil kembali mengangguk.
Ya, sempurna sekali, pembunuhan kala itu memang dilakukan oleh seorang sopir taksi.Dan Si sopir taksi itu ialah Badri.
Wuuuusss... taksi yang dikemudikan Badri melaju kencang membelah jalanan. Rintik gerimis malam ini menciptakan perasaannya menjadi sedikit melankolis. Titik-titik hujan di beling depan kendaraan beroda empat sengaja tak ia sapu dengan wiper. Badri membiarkan saja air hujan itu menetes di sana dan membentuk titik-titik yang lebih besar lagi.
Suara penumpangnya jadi terdengar sayup-sayup dari belakang sana. Ia masih menceritakan kisah pembunuhan malam itu. Kisahnya sudah hingga dikala si penumpang perempuan mulai merasa ketakutan lantaran tiba-tiba dari arah belakang taksi masuk dua orang pria berjaket hitam dengan epilog wajah. Wanita itu eksklusif menjerit histeris. Ia sadar sekali bahwa nyawanya tengah terancam.
“Dan yang lebib anehnya lagi, Si sopir taksi malah membisu saja di depannya. Padahal cewek itu sudah minta tolong sama dia. Eh, bukannya menolong, malah makin ngebut. Jelas saja cewek itu makin panik dan histeris nggak karuan. Mau keluar takut kelempar dari mobil, tapi di dalam ia terus didesak sama dua pria itu. Malang banget deh nasibnya...”
“Yah... itu namanya sudah nasib, Mbak,” komentar Badri singkat.
“Nasib sih nasib, tapi harusnya cukup diambil harta bendanya saja.Dia juga kan masih kepengen hidup!” bela perempuan itu.
Badri melirik perempuan itu dari spion tengah.Mata mereka eksklusif bertemu. Wanita itu memandang Badri dengan tatapan dingin.
“Kenapa, Mbak? Kok memandang saya begitu banget?”
Wanita itu menggeleng, kemudian beringsut ke bersahabat jendela kiri.Sambil memandang hujan perempuan itu kemudian kembali mengisahkan pembunuhan tragis itu.
“Bapak tahu bagaimana perasaan perempuan itu? Wanita yang disiksa sebelum tewas mengenaskan... Kasihan... ia merintih... kesakitan...”Gadis itu kembali bercerita.
Seperti dibimbing, Badri jadi membayangkan kembali kejadian kelam malam itu.Tak usang sesudah dua pria masuk ke dalam taksinya mereka eksklusif menodongkan senjata ke arah gadis berambut coklat itu.Tangan salah satu dari mereka mulai jahil mencubit pipi gadis manis itu.
“Aaarrhh... tolong, Bang... ampun! Ambil saja semua embel-embel dan uang milik saya, tapi tolong jangan bunuh saya. Saya mohon, Bang kata perempuan malang itu dikala salah satu lelaki itu mengalungkan celurit di lehernya.
“Jangan lakukan, Darpo...!!” kata Badri.
Badri memang bab dari persekutuan hitam itu, namun ia tidak mau terjadi pertumpahan darah di taksinya. Badri hanya mau uang dan harta benda perempuan itu, sekali lagi, harta dan benda.Bukan darahnya, apalagi nyawanya.Badri butuh pembagian jatah untuk biaya berobat anaknya.Badri tidak butuh nyawa perempuan itu.
“Aaaaaaarrrggg! !“
Tenlambat. Tak ama kemudian ia mendengar teriakan terakhir dan perempuan manis berpenampilan sexy itu. Darpo sudah menarik celuritnya yang berkilat tajam dan menggores kulit mulus leher si wanita. Ketika Badri menoleh, darah segar sudah merembes ke kerah dan semakin ke bawah, melumuri baju putih perempuan itu. Kepalang tanggung, Ia melihat tangan kokoh Darpo menyudahi semuanya.Kepala Badri Iangsung terasa berat.
“Tubuh perempuan itu kemudian dihabisi.Harta bendanya dipreteli... dan tubuhnya dibuang ke kali.Tapi hingga sekarang jenazahnya masih di sana, sudah menjadi tulang-belulang yang terpisah-pisah,” kata perempuan di belakang Badri mengakhiri kisahnya.
Ckiiiiiiittttt!!”
Badri menginjak rem mendadak, alasannya di depan seekor kucing hitam menyebrang dengan anggunnya. Sialan!
“Maaf mbak, ada kucing lewat tiba-tiba...” kata Badri memberi penjelasan.Badri pun kembali menjalankan mobil.
Hingga beberapa menit berlalu penumpang Badri yang tadi banyak omong itu tidak juga berkomentar.Aneh.Badri pun kembali melihatnya melalui spion tengah.Spion itu mengarah ke tengah bangku. perempuan itu tidak ada di sana. Badri menggeser spion ke kiri dan ke kanan.Wanita itu tidak juga terlihat.Astaga... ke mana perempuan itu?!
Badri segera menengok ke belakang dan... Astaghfirullah... kosong.Tidak ada siapa pun di dingklik belakang.
“Mbak Mbak...!!” kata Badri sambil terus melihat ke seluruh sudut.Aneh sekali. Kemana perginya perempuan itu?
“Mbaaak...!!
Tidak ada jawabanapa pun.
Kisah faktual misteri dongeng mistis di teror kuntilanak
Glek! Tiba-tiba Badri menyadari satu hal. perempuan yang semenjak tadi bercerita wacana masalah pembunuhan itu mengapa dapat tahu secara rinci semua hal yang terjadi pada malam pembunuhan itu.Ia tahu di mana perempuan malang itu menyetop taksi. lajuga tahu bagaimana proses pembunuhan malam itu, bahkan..: bahkan ia tahu di mana Badri dan komplotannya membuang mayat korban.
Tiba-tiba hidung Badri menangkap aroma amis darah bercampur bunga melati Badri menelan ludah. Jangan-jangan. perempuan tadi...
WUUUSSSSS... Badri memacu mobilnya dengan kencang. Pandangan lelaki berkulit sawo matang itu lurus ke depan hingga sekelebat ia melihat sesosok wajah penempuan menyerupai melekat di jendela kanannya.Badri melirik sedikit.Benar saja.Ada sesosok wajah yang tengah memandangnya dengan tatapan dingin.Di bab bawahnya tampak kelebatan kain putih melambai tertiup angin.Wanita itu menyerupai berlari menyamai kencangnya laju taksi Badri.
“Aaaaaaaaaarrrrrghhhhh...
Badri mengingak gas,sekencang mungkin. Namun semakin ia menarik gas, semakin cepat pula juga perempuan itu berlari. Entah berlari entah terbang.Wanita itu kemudian tersenyum, mendekatkan wajahnya ke jendela dan astaga... wajah pucatnya menyerupai menembus beling jendela.
“Aaaaaaaaa
Duuuggg!! Braaakkk!!
Tengah malam itu mobilnya menabrak pembatas jalan. Beruntung tidak ada seorang pun di sana. Badri mengangkat sedikit wajahnya. Ada darah menetes dari dahinya.YaTuhan..mungkin itulah eksekusi bagi insan jahat tampaknya dirinya.
“Bang...?”
Telinga Badri menangkap bunyi perempuan dari dingklik belakang.Tubuhnya sedikit gemetar dikala mengangkat wajah dan menengok ke belakang.
Cerita mistis misteri Kuntilanak menuntut balas
Di sana duduk dengan damai seorang perempuan muda. Wajah dan tubuhnya serupa sekali dengan perempuan yang tewas setahun lalu. Pakaiannya penuh darah segar, wajahnya pun hancur sebagian. Dan yang tidak dapat Badri lupa ialah sayatan lebar pada leher yang menganga seadanya.
itulah dongeng mistis misteri kuntilanak menuntut balas
Baca juga cerita mistis didatangi arwah orang yang sudah meninggal
Tak berpengaruh menahan cengkeraman ketakutan menciptakan Badri keluar dari taksinya dan melangkah gontai meninggalkan daerah itu. Namun tanpa ia sadari perempuan di dalam taksi itu juga keluar melalui jendela, melesat, melayang sambil mengikik dengan bunyi yang mendirikan bulu roma.
Tak berpengaruh menahan cengkeraman ketakutan menciptakan Badri keluar dari taksinya dan melangkah gontai meninggalkan daerah itu. Namun tanpa ia sadari perempuan di dalam taksi itu juga keluar melalui jendela, melesat, melayang sambil mengikik dengan bunyi yang mendirikan bulu roma.
“Ingat Badri, kematianmu niscaya datang! Cepat atau lambat kau dan komplotanmu akan binasa ditanganku, hill... hill... hill... hiiiii !!“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar