Kisah Misteri Nyata Mendapat Parfum Dari Alam Kubur
Cerita mistis positif menerima parfum dari alam gaib,adalah kisah misteri positif pengalaman seseorang yang pernah memasuki alam Ayunan Ar Rahman,atau alam gaib ginaib,seperti apa kisahnya pribadi kita simak,
Kisah mistis nyata ini terjadi dikala saya masih usia anak-anak.Kata orang, masa kecil yaitu masa paling indah. Masa kecil yaitu masa paling babagia, masa penuh manja, masa penuh tawa ceria dan kesenangan. Anak-anak akan semua jadi riang bangga dan sumringah alasannya yaitu terlepas dari beban masalah hidup. Anak-anak hanya bisa bermain, makan, tidur tanpa harus memikirkan bagaimana sulitnya mencari uang untuk hidup dan kehidupan.
Namun tidak demikian dengan aku. Masa kecilku sangat menderita. Bahkan saya nyaris kehilangan masa kanak-kanak alasannya yaitu harus berhadapan dengan kekerasan hidup. Pada umur lima tahun, dikala duduk di kelas satu sekolah dasar di Karet Tengsin, Jakarta Pusat, pulang sekolah saya harus menjajakan dagangan ibuku. Aku menjual gorengan keliling gang, mutar dari kampung ke kampung sambil berteriak berjualan pempek goreng.
Sebelum pergi sekolah jam tujuh pagi, saya berdiri subuh. Habis sembahyang, saya keluar rumah membawa rantang besar berisi pempek dan cuko. Ada pempek telur, pempek dos, pempek lenjeran dan pempek keriting. Juga godo-godo. Godo-godo itu pempek juga, tapi bukan dibentuk dari terigu dan ikan tenggiri, tapi dibentuk dari gandum dengan telur bebek.
Ibuku, yang dipanggil orang Ayuk Rogayah, berdiri jam satu dinihari menciptakan pempek, menciptakan cuko dan menggoreng pempek itu untuk didagangkan di depan rumah kontrakan kami yang kecil di Gang Buaya, Karet Tengsin, tidak begitu jauh dari pemakaman umum, TPU Jakarta Pusat, Karet Bivak. Sebuah pemakaman rakyat yang banyak juga dihuni para kiyai besar, pejabat tinggi dan para aulia masa lalu. Bahkan Ibu Negara, Bu Fatmawati Soekarno, juga dimakamkan di sini.
Aku terlahir sebagai anak tunggal. Dilahirkan di Kertapati, Palembang pada Hari Senin Malam, 23 januari 1959. Karena kehidupan orangtua sulit di Kertapati, tak jauh dari stasiun kereta api, ayahku mengajak ibuku pindah ke Jakarta mendekati Uwak lmron Marhayan untuk merobah nasib. Ayahku yakin di Jakarta dia akan sukses bersama ibuku, membuka warung pempek dan makanan khas Palembang di KaretTengsin.
Uwak lmron Marhayan mendukung kami pindah. Bahkan dia mencarikan rumah kontrakan kami dan membayar sebagian dari uang kontrakan itu. Dengan modal uang hasil menjual rumah di Kertapati, Palembang, ayahku bisa membayar sebagian uang kontrak rumah dan sisanya untuk modal beli grobak dan modal menciptakan pempek.
Apa yang menjadi keyakinan ayahku ternyata tidak sama sebangun dengan kenyataan. Tantangan kehidupan di ibukota begitu berat. Usaha makanan khas Palembang itu dikala itu tidak begitu mudah. Tidak banyak orang menyukai pempek. Tidak banyak orang membeli pempek dan mau mampir ke gerobak kami. Nasib malang pun menimpa. Ayahku menderita sakit jantung dan meninggal dunia. Kepergian ayah meninggalkan sedih mendalam bagi saya dan ibuku. Namun, kehidupan dihentikan larut dalam kesedihan. lbuku ambil alih perjuangan gerobak itu kemudian kami benjualan gorengan.
Ada singkong, ubi, pisang dan cireng. Usaha mi Iumayan maju dan banyak pelanggan kami. Keuntungan dan jual gorengan cukup menggembirakan. ibu bisa menabung kemudian uang tabungan itu dipakai untuk bayan kontnakan setiap tahun.
Perjalanan hidup kami terus berlanjut walau terseok. Aku sanggup bersekolah SD dengan berjualan pempek keliling. Ibuku di rumah jual nasi uduk dan gorengan, pagi pagi buta saya keliling gang menjual pempek. Datang ke rumah-rumah warga menunjukkan pempek untuk sarapan pagi.
Walau tidak laris banyak, namun daganganku itu cukup untuk membantu ekonomi rumah tangga saya dan ibuku yang sederhana. Sementara Uwak Marhayan, sudah usang pindah ke Belanda. Keluarga mereka tinggal di Amsterdam dan Uwak Marhayan bekerja di negeri Eropa Barat itu.
Pada suatu subuh, Jumat Kliwon, tahun 1966, dikala Indonesia heboh soal Partai Komunis Indonesia dan pembantaian jenderal jenderal di Lobang Buaya, Jakarta Timur, saya tetap dagang walau banyak orang memperingatkan semoga saya tidak keluar rumah dikala gelap. Aku melintasi pemakaman Karet Bivak di dikala fajar gres menyingsing di ufuk timur. Kakiku melangkah di antara makam ke makam, di antara kuburan satu ke kuburan lain. Dan Gang Buaya menuju kawasan Bendungan Hilir.
Cerita Mistis Misteri Kisah Nyata Mendapat Amalan Mantra Sakti Dari Alam Kubur
Pas di akrab makam Blok Bembem, saya terjerembab jatuh alasannya yaitu kakiku tersandung watu sebesar kepala. Duh Gusti, ternyata watu itu yaitu fosil kepala insan yang tergeletak di peremukaan tanah kuburan.
“Oh Tuhan, kepala siapa ini?” batinku.
Karena sudah biasa di pemakaman, walau dikatakan orang angker, tetapi saya tidak pernah takut melintasi kuburan. Bertemu kepala insan membatu itu pun, saya hanya kaget, namun tidak takut. Nyaliku cukup berpengaruh dan kokoh berhadapan dengan hal berafiliasi dengan mayat dan mayat manusia.
Beberapa dikala sesudah terjatuh, tibatiba kepalaku pening. Pikiranku nanar dan saya Iangsung masuk ke dalam suatu alam yang begitu indah. Aku masuk di sebuah taman bunga penuh warna, ada jeram dan danau yang jernih serta buah-buah ranum yang sangat enak dimakan. Barang daganganku tertinggal dan saya melenggang berjalan ke alam asri dan sejuk tersebut,menyusuri jalan di antara burung-burung bersayap anggun. Juga ayam hutan yang bersuara merdu.
Di sebuah sudut jalan, saya bertemu ayahku yang sudah wafat. Ayahku hidup lagi dan kami berpelukan erat di sana. Ayahku kemudian mengatakan secarik kertas berisikan goresan pena Arab dan dimintanya semoga saya membaca goresan pena Arab itu dan mengamalkannya.
“Saat ayah pergi, ayah tidak sempat mengatakan catatan ini untukmu, Nak. Maka itu, pada kesempatan inilah ayah menyerahkan catatan ini. Harap diamalkan benar dan dijaga hingga kau kelak menyusul ayah di sini,” pesan ayahku, dikala kami berdua duduk di bawah pohon rindang homogen kecapi.
Beberapa dikala sesudah mendapatkan kertas catatan goresan pena berbahasa Arab dari ayah, ayahku menghilang. Aku sangat sedih dan sangat kehilangan ayahku yang pergi entah ke mana. Namun, saya menyadari bahwa ayahku sudah berada di alam lain, sementara saya dan ibuku masih di alam dunia. Dan saya merindukan ibuku, ingin kembali ke ibu dan mendampinginya hingga final hayat.
Beberapa dikala kemudian, saya tersadar kembali ke permukaan makam Karet Bivak. Aku menemukan rantang dagangan pempekku masih utuh dan saya kembali ke rumah. Setelah saya menceritakan pengalaman itu kepada ibuku, ibuku menangis haru dan kami berdua sama sama menangis. Kami ingat ayah dan rasanya, kata ibu, ibu ingin bersamaku, kembali menemui ayah di taman indah yang saya temukan.
Belakangan saya ketahui dari Kiyai Ali lmron, ulama yang juga andal supramistika, bahwa Karet Bivak, Blok Bembem yaitu pintu alam gaib menuju Ayunan ArRahman. Daerah itu menjadi kawasan pintu masuk alam ginaib yang tidak semua orang bisa masuk ke dalamnya.
“ltu taman bukan taman biasa, tapi taman setengah sorga sebelum final zaman terjadi kelak. Alam ayunan Ar-Rahman itu yaitu alam para wali, aulia dan ulama, orang baik dan beriman yang dalam kepada Tuhan Azza Wajalla. Ayahmu berada di sana, insya Allah, ayahmu berada di alam sorga sesungguhnya, sesudah final zaman kubro nanti,” terang Kiyai Ali lmron, kepadaku dan kepada ibuku, yang mendatangi kiyai di pesanterennya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Secarik kertas titipan gaib ayahku, masih utuh. Tulisan Arab itu saya tunjukkan kepada kiyai dan kiyai menyuruh saya mengamalkan huruf yang ternyata petikan ayatAl Qur’an pada suatu juz. Ayat-ayat goresan pena tangan ayahku itu belakangan, sebagai obat untuk membantu sesama. Petunjuk kiyai, sambil membaca ayat itu, disertakan air putih dan air itu diminumkan pada orang yang berpenyakit. Alhamdulillah, dengan membaca ayat itu serta meminumkan nya pada orang berpenyakit, semua penyakit bisa disembuhkan.
Air putih yang didoakan memakai ayat suci ini, air itu menjadi air sakti mandraguna. Bahkan bisa menciptakan perjuangan siapapun jadi maju pesat dan pelajar yang mengikuti ujian, akan lulus memuaskan.
Sejak itu saya didatangi banyak orang. Anak kecil yang dikenal sebagai dukun sakti mandraguna. Karena makin banyak orang minta tolong, ibuku mengajak saya pindah ke luar kota. Kami balasannya pindah keluar kota dan alasannya yaitu pinjaman pasien yang puas alasannya yaitu penyakit beratnya sembuh, kami bisa beli rumah untuk tinggal. Juga rumah sekaligus sebagai tempat praktekku sebagai penolong orang bermasalah.
Alhamdulillah, hingga sekarang saya masih praktek paranormal dan bisa membantu banyak orang yang sedang kesulitan. Baik kesulitan oleh penyakit maupun kesulitan alasannya yaitu masalah hidup.
Setelah saya telusuri mengapa ayahku mengatakan secarik kertas beraksara Arab dan petikan ayah suci Al Qur’an itu, ternyata ayahku keturunan dari Kiyai Margona, kiyai makam keramat kertapati yang sangat banyak diziarahi orang Se- Asia Tenggara. Kakek moyangku ternyata kiyai besar, kiyai Marogan yang sakti mandraguna. Buyut dan ayahku, yang mendapatkan warisan ilmu supramistika menurut kitab suci, yang semasa hidupnya, Kiyai Marogan, buyutku, juga seorang pengobat ulung. Bacaan ayat suci yang dititipkan ayahku itulah, yang dipakai Kiyai Marogan dikala menolong banyak orang dalam kesulitan hidup.
Kini saya makin banyak ziarah dan mendoakan kakek buyutku di makam keramat Kertapati, makam Kiyai Marogan yang berada di tepi Sungai Musi yang luas. Makam keramat populer di Asia Tenggara, yang tidak jauh dari stasiun akhir, Kertapati dan rel panjang Bandar lampung Palembang.
Setelah putuhan tahun tidak tiba ke Blok Bembem, pemakaman umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, awal tahun 2017 ini saya kembali ke sana. Tengah malam, saya masuk dari Pejompongan menuju tempat di mana saya pernah terjatuh kemudian masuk ke alam Ayunan Ar-Rahman.
Cerita Mistis Misteri Kisah Nyata Mendapat Oleh-Oleh Parfum Dari Alam Kubur
Pukul 24,00 Hari Kamis Pon, saya hingga di Blok Bembem dan berdoa. Aku membaca huruf pemberian ayah dan Kakek Buyut Kiyai Marogan. Alhamdulillah, saya tembus kembali ke alam gaib ginaib, alam Ayunan Ar-Rahman, saya masuk kembali ke taman indah setengah sorga yang disebut Kiyai Ali lmron dulu. Kiyai Ali lmron juga sudah wafat dan saya jumpai ada di taman itu. Aku mencium tangannya dan Kiyai Ali lmron menepuk bahu dan mencium keningku.
“Engkau kelak akan masuk ke sini bersama ayahmu dan aku. Maka itu pertebal iman, tauhid dan ibadahmu kepada Tuhan Yang Maha Agung,” pesan Kiyai Ali Imron, dengan pakaian serba putih, wajahnya sangat higienis dan wangi sekali.
Tubuhnya memancarkan cahaya dan Kiyai Ali Imron mengatakan sebotol parfum dan parfum itu saya simpan hingga sekarang di lemariku. Parfum itu makin banyak digunakan, malah semakin penuh. Parfum itu tidak pernah berkurang dan terus bertambah. Sesuai pesan kiyai, parfum dari alam kubur itu, saya gunakan untuk sembahyang jumat. Hanya pada dikala sholat jumat parfum berbau ibarat Elizabeth Arden itu saya pakai di baju kokoku ketika ke mesjid.
Bahkan, di luar dugaanku, basi parfum tanpa alkohol itu, disukai bangsa jin. Sehingga pasukan tentara jin, semua berada di sekitar rumahku dan siap di perintah bila saya membutuhkan mereka.Di dikala datang,tentara bangsa gaib itu tidak memakai senjata apapun. Baik senjata api maupun senjata tajam. Senjata mereka hanya rotan alamiah, yang dipakai untuk menghalau penyerangku bila saya dalam keadaaan bahaya. Namun saya berharap, hingga kapanpun, bala tentara jin itu tidak hingga saya gunakan. Sebab jikalau didayagunakan, berarti nyawaku dalam keadaan terancam. Hidupku dalam bahaya.
Itulah kisah pengalaman mistis misteri seseorang yang menerima pusaka parfum gaib dari alam kubur
Baca juga kisah misteri keris kutukan dari tanah kuburan
Walau saya belum melibatkan mereka dalam suatu masalah hidup, namun mereka semuanya siap berada di depan, di samping dan di belakangku untuk membantu saya bila saya dalam kesulitan. Makanan mereka hanya basi parfum dan wiridan. Semua orang tidak bisa melihat mereka, namun saya sangat terang melihat keberadaan mereka berjumlah ribuan. Dan bila saya keluar kota, mereka mengawalku, ada yang terbang, berlari dan berjalan mengikuti ku, ke mana saya pergi. (Kisah positif yang dialami Pangeran Permas,sumber:misteri)
Walau saya belum melibatkan mereka dalam suatu masalah hidup, namun mereka semuanya siap berada di depan, di samping dan di belakangku untuk membantu saya bila saya dalam kesulitan. Makanan mereka hanya basi parfum dan wiridan. Semua orang tidak bisa melihat mereka, namun saya sangat terang melihat keberadaan mereka berjumlah ribuan. Dan bila saya keluar kota, mereka mengawalku, ada yang terbang, berlari dan berjalan mengikuti ku, ke mana saya pergi. (Kisah positif yang dialami Pangeran Permas,sumber:misteri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar