18 Maret 2018

Cerita Mistis Kesambet Setan Jurig Jurian Part 2

Cerita mistis aktual ratifikasi seseorang.

Ini yaitu kisah mistis dongeng horor kelanjutan dari Kisah Misteri Kesambet Jurig Jurian Part 2,seperti yang saya bilang pada kisah yang sebelumnya ,kisah ini saya bagi menjadi  4 penggalan lantaran pengalaman mistsisnya sangat panjang,Bagi yang belum membaca kisah yang pertama atau sebelumnya bisa baca disini Kisah Mistis Misteri HororKesambet Jurig Jurian Part 1.
Baiklah niscaya sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan Part ke duanya,langsung saja kita simak.

Mistis Misteri Horor Kesambet Jurig Jurian Part 2

 Cerita mistis aktual ratifikasi seseorang Cerita Mistis Kesambet Setan Jurig Jurian Part 2
...Yang terlihat olehku justru sebuah bangunan gudang yang tak pernah terlihat sebelumnya.
Menurutku, berdasar yang pernah kulihat, gudang itu Iampunya menyala semua. Namun lantaran dindingnya terbuat dari bilik bambu, sinar lampu yang banyak tadi tak bisa menciptakan bangunan itu terang benderang, tetapi malah sebaliknya, terlihat suram.

Sampal di depan bangunan gudang, bah renta mempersulahkanku masuk. Aku bahwasanya ragu, alasannya saya merasa tak pernah melihat bangunan ini sebelumnya. Namun lantaran ia mengaku menempati rumah itu seorang diri. Akupun karenanya terpengaruhi untuk mengikuti langkah kakinya memasuki bangunan tersebut.
Begitu masuk, yang terlihat olehku jauh beda dengan yang kulihat di luar. Suasana dalam ruangan itu, nampak sangat gelap. Entah apa isi ruangan gudang tersebut, saya tidak bisa melihatnya. Saking gelapnya ruangan itu, jangankan untuk melihat isinya, melihat jari tanganku saja sangat sulit.

Karena saya tak biasa dengan suasana gelap, akupun meminta bah renta untuk menyalakan lampu atau lilin atau lampu cuplik (cempor). Akan tetapi usang tak ada jawaban. Keadaan benar-benar sepi. Lalu ke mana ia pergi?
Entah berapa usang saya mematung dalam kegelapan di ruangan itu. Kakek misterius itu seolah menghilang. Namun yang terbesit, saya menduga lelaki renta itu sedang berusaha mencari alat penerangan di kawasan lain. Hingga sekian usang kutunggu, ia tidak pernah muncul. Sampai kemudian saya sempat dikagetkan oleh muncuhnya bunyi kucing menggeram dari arah belakang. Suaranya yang melengking dan menggema sempat menciptakan bulu kudukku merinding.

Lama-hama bunyi kucing itu terdengar mulai berubah ibarat bunyi auman macan (harimau) yang terdengar sangat dekat. Tentu saja saya jadi tersentak kaget dan mendadak ingat akan bencana beberapa malam lalu, seekor macan kumbang yang tertabrak namun jasadnya tak ditemukan. Ketakutanku karenanya memuncak. Merasa sudah tidak nyaman lagi, kuputuskan untuk segera ke luar dari ruangan itu. Namun di luar saya masih tetap menunggu dan berharap Pak Tua muncul. Lagi-lagi, sekian usang menunggu, sosoknya tak pernah muncul. Merasa jenuh dalam penantian yang sia-sia. karenanya akupun memutuskan untuk pulang.
Merasa ada bencana absurd yang terjadi malam kemaren, usai Maghrib, kembali saya mendatangi kawasan biasa bah renta jualan. Tujuanku hanya ingin mengklarifikasi bencana malam itu. Aku sengaja nongkrong dan duduk sambil menikmati bajigur di bale-bale bambu. Suasananya ibarat biasa. Keasyikanku menikmati minuman penghangat badan itu, tiba-tiba terusik oleh perilaku PakTua.

Cerita Mistis Nyata Kisah Misteri Kesambet Khodam Macan Hitam


Tidak ibarat biasanya, tanpa sengaja, sudut mataku menangkap, pandangan matanya mengarah lekat-lekat padaku. Aku pura-puna tak mengetahul bila diruku sedang diperhatikan. Sesekali saya berusaha mencuri pandang. Mencoba memastikan, apa lelaki renta itu masih mempenhatikanku? Dan ternyata, memang masih.
Bajigur hangat di gelas besar itu telah habis kuminum. Tapi saya belum berniat beranjak pergi. Melihat kondisi yang demikian rupa, bahkan mendadak membuatku tak berani menanyakan bencana malam itu. Aku masih nekat duduk-duduk dengan pikiran yang bercampur aduk.

Namun keasyikanku kembali terusik oleh tindakannya. Kali ini bukan lagi kanena pandangannya yang aneh. Melainkan, tibatiba kudengar ia bergumam, “Nuhun... Nuhun pisan nya? Ke ku abah dibere. Moal lila deui!” Begitu ucapannya daham bahasa sunda, dengan nada agak pelo, seohah bicara kepada seseorang tanpa wujud.

Kata-katanya yang sungguh tak kumengerti maksudnya dikala itu, kontan saja membuatku makin bingung. Lebih resah lagi, kalimat tersebut diucapkan berulang-ulang. Akhirnya, guna meredam kebingungan, saya menyadarkan diri dengan beranggapan, bahwa perkataan itu bukan ditujukan ke padaku. Tetapi kepada salah seorang pengunjung di taman tersebut, yang wara-wiri tak jauh dari kami berada.

Cukup usang ia bergumam sendiri. Sikap yang tak pernah saya lihat sebelumnya. Sepanjang itu pula, saya tetap tak mengerti maksud kalimatnya. Karena sudah terlalu usang istirahat, karenanya saya memutuskan untuk kembali naik angkot. Meninggalkan lelaki renta itu yang masih berbicara sendiri tanpa terang maksudnya. Bahkan waktu itu saya sudah tak peduli lagi dengan rasa penasaranku ihwal bencana malam itu.

Empat hari telah berlalu. Bahkan bencana aneh-aneh sepanjang hari telah mulai hilang dari ingatanku. Namun pada tanggal 19 februari 2015. Tepatnya hari Kamis malam Jum’at kliwon. Saat sedang istirahat di rumah. Menjelang tengah malam, mataku terasa sangat sulit diajak tidur. Sementara pikiranku, melayang-layang tanpa terang maknanya. Sampai karenanya kemudian, saya dikejutkan bunyi ketukan pada pintu. itu terjadi dikala waktu telah menunjukkan pukul 01.35 wib,dini hari.

Kisah Misteri Kesambet Khodam leluhur


Mulanya saya menduga anakku yang mengetuk pintu. Mungkin ia tahu saya udah pulang, sesudah melihat lampu ruang tengah masih menyala. Marselino, anak lelakiku yang menginjak sampaumur itu, memang tinggal bersama kakeknya, beberapa blok dari rumahku. Dia memang sudah biasa, jikalau saya pulang selalu minta uang jajan buat ongkos sekolah, besok.

Setelah ketukan kedua, saya gres beranjak untuk membuka pintu. Ternyata, saya tak menemukan siapapun di depan pintu rumah. Bulu kudukku impulsif meremang. Kepalaku juga terasa membesar. Maka, akupun segera menutup pintu kembali dan masuk kamar.

Akan tetapi, gres saja merebahkan badan di kasur, tiba-tiba telingaku mendengan bunyi auman macan di ruang tengah. Aku tak habis pikir! Bagaimana mungkin binatang buas yang biasanya hidup di alam liar bisa ada di dalam rumah. Jangankan macan, tikus saja mustahil bisa masuk. Karena semua pintu dan jendela sudah terkunci rapat. Macan itu tak mungkin bisa menerobos dinding rumah.

Tiba-tiba saja pikiranku jadi khawatir. Bahkan kali ini dikala mendengar bunyi auman tersebut tubuhku menjadi gemetar. Bulu kudukkupun makin meremang, dikala mengingat bahwa malam itu yaitu malam keramat, malam Jum’at Kliwon. Kondisinya sangat ibarat dengan yang terjadi waktu di rumah Pak tua. Sementara lolongan auman bunyi macan itu terdengar kian keras memecah kesunyian malam. Hingga makin mempertegas, jikalau bunyi itu tiba dari dunia alam lain.

Menyadari sesuatu yang tidak beres sedang terjadi, Dalam satu kesempatan, saya mencoba mengintip melalui lubang kunci pintu ke tengah ruangan. Astaghfiruhlah  Aku terpekik. Pemandangan yang kulihat benar-benar menciptakan jantungku hampir copot. Tubuhku lemas, hampir tak bertenaga. Aku menyaksikan pemandangan yang sangat angker di sana.

Bayangan hitam seekon macan kumbang sedang mondar-mandir di tengah ruangan. Meski bentuknya kurang begitu jelas, namun imbasnya membuatku hampir pingsan. Sebab, dikala kuintip kembail, binatang itu menyadari kehadiranku dalam kamar. Sehingga membuatku mati lemas. Aku ketakutan jka binatang itu mendobrak pintu dan menerkam tubuhku.

Menyadari suasananya kian menyeramkan, saya ingat jalan keluanrnya. Dalam kondisi ibarat ini saya segera mengaji ayat-ayat Al-Qur’an. Benar saja, meski macan itu masih di ruang tengah, saya membiarkannya saja dan terus khusyu membaca ayat-ayat kalam Allah. Namun anehnya, meski tanpa wujud, untuk selanjutnya saya mendengar bunyi auman macan itu sekarang berpindah ke kamarku. Bahkan saya mencicipi bunyi itu sangat dekat, ibarat berada di sebelahku.
itulah kisah mistis pengalaman aktual kesambet khodam macan penggalan ke 2
Karena tak kulihat wujudnya, akupun terus melanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dengan lantang. Suara absurd itu  akhirnya mereda. Namun kemudian yang terdengar, ganti bunyi desahan nafas berat seonang kakek tua, yang berbisik di telinga, .....Bersambung.....
Untuk membaca kelanjutan kisah mistis misterinya klik DisiniKisah Misteri Kesambet JurigJarian Part 3 >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Jangan lewatkan yan sambungannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Kamu Baca

Jasa Dukun Pelet Ampuh Sudah Terpercaya dan Handal Di Indonesia

Jasa Pelet dari Dukun Pelet Ampuh Sudah Terbukti Ampuh dan Tentunya Mahar Murah Reaksi Cepat Dukun pelet adalah:Orang yang memiliki kesangg...