16 Maret 2018

Cerita Mistis Pesugihan Buto Ijo,Badan Kaku Seolah-Olah Kayu

Cerita mistis pesugihan Buto ijo,tubuh diikat buto ijo jadi kaku menyerupai kayu

Cerita mistis aktual kisah pesugihan buto ijo potongan ke dua atau terakhir.Inilah kelanjutan dari kisah mistis akhir dari melaksanakan pesugihan buto ijo yang mana risikonya tubuh menjadi kaku  layaknya kayu.Karena ini yakni kelanjutan dari kisah mistis pesugihan buto ijo potongan pertama,maka sebaiknya teman-teman membaca dulu untuk cerita mistis nyataakibat pesugihan buto ijo potongan 1
tubuh diikat buto ijo jadi kaku menyerupai kayu  Cerita Mistis Pesugihan Buto Ijo,Badan Kaku menyerupai Kayu

Cerita mistis aktual akhir pesugihan buto ijo tubuh kaku menyerupai kayu Bagian 2

.......rekan usahanya yang tiba mengirim kayukayu. Dia yang sudah dipercaya sebagai rekan bisnis, hingga menciptakan bahagia para pemasok kayu ketika mengirim barang. Dengan banyak sekali dalih dan alasan, Sugiharto mencoba merayu rekan bisnisnya itu dengan cara membayar berlipat-lipat dari harga yang seharusnya.
Dengan alasan sebagai pemulus kerja sama. Akan tetapi itu rupanya hanyalah sebuah taktik. Kenyataannya, para kolega akhirnya tak pernah muncul-muncul lagi, ataupun tiba mengirim kembali kayu-kayu. Konon, mereka dikabarkan meninggal sesudah melaksanakan pengiriman kayu.

Perbuatan jahat yang tak semestinya dilakukan ini berlangsung cukup lama. Akhirnya, hingga pada suatu saat, para tetangga dan rekan bisnis pun tahu praktek nyimpang yang dilancarkan Sugiharto. Tak ayal, mereka mulai berpaling dan tak percaya lagi padanya. Sejak itu rekan dan para tetangga yang biasanya hormat dan tiba ke rumahnya, mulai berkurang. Bahkan selang tak usang kemudian tak satu pun rekan bisnis yang mau kerja sama.

“ltulah mas, perbuatan almarhurn Lik Sugih. Da sudah mengorbankan rekannya sendiri sebagai tumbal. Narnun lantaran kenyataannya jauh dari apa yang telah diucapkan, pemasok kayu lainnya tak lagi mempercayai. Pendapatan pun mulai menipis sehingga akhirnya mengambil jalan pintas dengan melaksanakan komplotan dengan makhluk halus,” papar suami dan Hastuti mi.
Tapi kalau niat jahat sudah tertanam dalam jiwa, apapun akan dilakukan demi mendapat kekayaan. Di hadapan para pemasok yang telah mengirirnkan barang-barangnya itu, beliau nekat mengancam bila ada yang berani membangkang.

‘Saya malah pernah mendengar ancamannya, ketika rnenghadapi salah satu rekannya yang tak mau memasok kayu lagi. Katanya orang itu akan dihabisinya bila saja tidak berdasarkan menyerupai apa yang diinginkan. Dan memang terbukti, orang tersebut akhirnya benar-benar meninggal di tengah perjalanan ketika pulang dari rumah paman.” Terang Dudik, mengingat insiden tersebut.

Bahkan sudah dua orang pemasok kayu asal jawa Timur dan Jawa Barat yang mati mendadak. Konon, keduanya disetorkan pada makhluk raksasa penunggu pantai Parang Dog, sebagai tumbal usahanya. Hingga akhirnya perjuangan perkayuan yang dirintis dengan susah payah dan memiliki kisah amat panjang dalam keluarga Rahmawati menjadi memudar seiring dengan sulitnya mendapat calon tumbal.

Tidak itu saja, mengetahui perjuangan kayu-kayunya mulai bangkrut, Sugihartopun mulai berani memperlihatkan istrinya kepada sosok buto Ijo pemberi kekayaan, sebaga tumbalnya. Dan langkah terakhir yang benar-benar dilakukannya, Sugiharto akhirnya menumbalkan istrinya kepada makhluk raksasa buto ijo, sebagai tumbal kekayaan berikutnya.

Dikatakan, Sugiharto tak mau kehilangan sumber kekayaan tersebut. Sebab, makhluk pesugihan yang dimintanya dari pantai Parang Dog ini paling potensial menghasilkan banyak uang. Bahkan bisa mencapai puluhan milyar rupiah. Akan tetapi, makhluk mistik itu jarang diminati para pemburu kekayaan instan lantaran syaratnya cukup berat.

Tiap tahun, sang pelaku harus menyediakan nyawa dari karyawannya sebagai tumbal. Jika calon korban sudah habis, gres sanggup mengambil tumbal dari anggota keluarganya. Caranya, Si pemelihara harus membuang uang jutaan rupiah di jalan atau memanjakan calon korban dengan hartanya. Nah, siapa yang telah memakan uang atau harta tersebut, maka orang itulah yang nantinya jadi tumbal.

Menunut kisah yang didapat Dudik dan Rahmawati, selang sehari sesudah kepergian suaminya ke pantai Parang Dog, di Parangtritis Tretek Bantul Jogjakarta, Jawa Tengah, Rahma yang selama mi ditinggal dirumah tiba-tiba mengalami serangan mistik yang dilancarkan makhluk perewangan suaminya. Yakni secara tiba-tiba tanpa lantaran yang terang tubuhnya mengalami kekakuan secara total. gosip inipun cepat menyebar ke seluruh warga.

“Ya mungkin inilah yang namanya kuwalat. Mas. Karena selama ini bibi saya ikut memakan uang haram suaminya,” ujar Dudik dengan nada lirih.
Dudik juga menggambarkan kondisi sang bibi, sesaat sebelum tubuhnya kaku. Ketika itu Dudik, dan ibunya sedang berkumpul di ruang tengah, tiba-tiba mendengar bunyi jerit minta tolong Rahma dari dalam kamarnya. Ketika Dudik dan ibunya tiba di kamar, terlihat tubuh sang bibi sedang berdiri menghadap ke sudut kamar sambil menuding dengan wajah ketakutan.

 Cerita Mistis Misteri Kisah Nyata Korban Tumbal Pesugihan Buto Ijo

Sesaat kemudian, Dudik melihat tubuh Rahma tiba-tiba menggigil kemudian roboh di Iantai. Detik berikutnya pribadi kejang-kejang. Hampir beriringan dengan itu,Rahmawati kemudian tertawa keras kegirangan. Bahkan berikutnya keluar ucapan bahaya dan permintaan yang harus dipenuhi. Suaranya besar dan berat seolah bukan milik Rahmawati. Dudik paham kondisi yang dialami bibinya itu tidak lain yakni kerasukan makhluk halus.

Di sisi lain, ketika insiden itu terjadi.Konon, Rahmawati berada di sebuah tempat asing yang belum pernah dikenalnya. Saat itu, dirinya sedang berhadapan dengan sosok raksasa yang muncul entah dari mana. Sosok bertubuh tinggi besar yang berdiri di hadapannya itu menatap Rahma dengan tatapan mata tajam.

Tak hanya menatap, sosok itupun menuntutnya biar ikut ke alamnya. Namun dengan sekuat tenaga dan pikiran yang setengah sadar namun masih bisa melafalkan ayat-ayat suci, Rahma bisa menahan diri untuk tidak ikut begitu saja dengan sosok tersebut. Mendapati penolàkan, raksasa itu sangatlah marah. Rahmawati tiba-tiba merasakan adanya kekuatan besar yang mengangkat tubuhnya dari belakang. Lahu dilempankannya. Saking berpengaruh lemparan itu, tubuh Rahma hingga terjatuh sangat jauh.

Anehnya, Dudik dan ibunya yang sedang menyaksikan Rahmawati kesurupan, ternyata tidak tahu kalau Rahma dilemparkan kekuatan makhluk halus sejauh itu. Mereka hanya tahu, kalau Rahma ketika itu sedang kerasukan makhluk gaib.

Saat itu Rahma barulah tersadar, bila sosok raksasa ini yakni perewangan suami yang akan mengambil nyawanya. Kesal dengan kegigihan Rahma yang menolak permintaan, sosok itu akhirnya mengikat tubuh Rahma pada sebatang pohon di tengah alas. Tentu saja hat itu menciptakan ketakutannya makin menjadi.
Pengakuan Rahma, ketika itu yang dirasakan sangat berbeda dengan apa yang  dilihat Dudik dan ibunya.


Waktu itu, secara tiba-tiba tubuhnya telah diikat pada batang pohon. Di hadapannya berdiri sosok makhluk halus yang digambarkannya menyerupai dengan apa yang biasanya disebut orang-orang ‘Buto ijo’. Rahmawati sempat bertindak dan meminta dilepaskan ikatannya. Namun sosok buto ijo itu malah menjadi marah. Bahkan melayangkan agresi dengan cara mencekik lehernya. Spontan saja Rahma Iangsung berteriak. Anehnya, mendengar hal itu makhluk mistik itu pribadi tertawa sejadi-jadinya.

Kejadian itu berlangsung cukup usang hingga Rahmawati tak berpengaruh lagi menahan siksa. Dan ketika ingin mengangkat kembali wajahnya, mendadak ia merasakan tubuhnya seolah dilecut cambuk hingga bertubi-tubi. Sementara, Ia sendiri tidak melihat orang yang melaksanakan pencambukan tersebut. Rahma hanya melihat sosok tinggi besar itu tetap berdiri di hadapannya.

Tak ayal, cambukan tersebut bisa membuatnya terjaga. Ramawati pada insiden tengah malam itu, beberapa kali istighfar dengan menyebut nama Allah. Dia mendapati dirinya tengah ditangisi sang ibu. Sementara Dudik, duduk bersila di sisi samping kiri sambil membaca surat Yassin. Rahmawati tersadar meski belum sepenuhnya. Namun apa daya, ketika kendak bangun, dirinya sudah tak bisa lagi berdiri. Seluruh tubuhnya mendadak terasa kaku.

Meski ayat suci dilantunkan Dudik, namun Rahma masih melihat sosok mistik itu masih berada di dalam kamar. Bahkan makhluk tinggi besar itu mengancam, bila dirinya ingin lepas dari hukuman, harus berjanji memenuhi permintaannya. Syaratnya Rahma harus mencari pengganti tumbal. Jika persyaratan itu ditolak atau gagal maka Rahma harus menanggung akibatnya.

Mendengar syarat yang diminta itu, tentu saja Ia tidak sanggup untuk memenuhinya. Selain minta syarat tadi, makhluk itupun akan mengambil nyawa suaminya. Ternyata apa yang diminta sang makhluk halus, ketika itu yang diucapkan Rahma dalam kondisi tidak sadar.

Ibu dan ponakannya yang mendengar menjadi galau harus berbuat apa. Demi Rahma lolos dari gangguan makhluk halus yang menyusup ke raganya, Dudik pribadi ke luar rumah untuk mencari santunan orang pintar. Meskipun waktu telah memperlihatkan jam 01.00 dini hari, tapi tak menciptakan surut perjuangan Dudik.
Singkat cerita, sesudah bertemu dan meminta santunan ustadz Sobari untuk menetralisir makhluk halus yang ngageugeuh di raga Rahma yang masih tergeletak dengan tubuh kejang-kejang. Tak usang kemudian, sesudah sang ustad dibantu Dudik membaca beberapa ayat suci, tak ama kemudian Ramawati yang tiga jam tak sadarkan diri, kembali siuman.

Dalam kondisi telah sadar betul, Rahma bukannya menceritakan insiden yang gres dialaminya itu, justru mengajak orang-orang yang ada di situ untuk ke luar rumah. Mendapat permintaan itu, tentu saja semuanya jadi keheranan. Apa yang dikatakan Rahma tampaknya di luar kesadaran.

Tetapi gres ketika Rahma beberapa langkah di beranda, mereka mendengar tertawa yang menggelegar, menciptakan pendengaran mereka budeg. Sampai kemudian bunyi itu hilang dengan sendirinya. Namun Dudik, ustadz dan ibunya dibentuk terkejut, ketika melihat tubuh Rahma kembali terjatuh dengan keras. Suaranya menyerupai dengan bunyi pohon tumbang.

Mereka gres sadar, ketika tubuh Rahmawati diangkat dan dipapah untuk didudukkan di kursi, Dudik sempat melihat keanehan. Bukan hanya rasa sakit yang tertahan, akan tetapi tubuh bibinya tak bisa didudukkan, tubuhnya jadi kaku. Awalnya mereka tak begitu memperdulikan, tetapi sesaat sebelum benar-benar tersadar, mereka makin terperanjat.

“ltulah mas, terakhir kalinya saya melihat bibi saya. Setelah insiden itu, ya kondisinya ya menyerupai ini. Tubuhnya jadi kaku menyerupai batang kayu,” terang Dudik.
Kini, bila dilihat sepintas, orang niscaya tak menduga kalau tubuh yang tergolek itu merupakan tubuhnya Rahmawati. Yang jelas, melihat kenyataan mengharukan itu, sahabat bersahabat dan para tetangga lantas teringat dengan bisnis yang ditekuni suaminya. Yakni sebagai juragan kayu. Sekaligus pelaku pesugihan yang mengorbankan rekan bisnis sebagai tumbal.

“Kasihan Rahma, meski tidak melakukan, namun ia menjadi cabon korban, meski nyawanya terselamatkan. Tetapi risikonya tetap parah,” tambah Dudik lagi
Suatu hari, sesudah tubuh Rahma mengalami kekakuan, orang-orang sempat melihat tubuhnya yang aneh. Ketika itu mereka merasa agak heran, lantaran tubuh Rahma tak cuma menjadi kaku tetapi juga semakin kurus.

Awalnya, mereka tak begitu memperhatikan, mereka makin terperanjat. Sebab, tubuh Rahma yang kaku sekarang menyerupai mengalami proses kimiawi. Tidak lagi terbalut kulit dan daging tetapi sudah berubah menyerupai kayu. Tegang dan lurus. Kalau dipegang, terasa sangat keras. Hanya mulut, jari-jari tangan dan jan kaki saja yang masih bisa digerak-gerakkan.

Beberapa waktu sebelum insiden ganjil dialami Rahmawati, Sugiharto gres saja hingga di jogjakarta. Setelah membawa beberapa persyaratan yang ditentukan untuk prosesi ritual pesugihan, akhirnya beliau pamit dengan alasan akan mencari rekan bisnis dan pemasok kayu.

Hingga meski dalam keadaan hujan yang lebat pun beliau nekat menemui sang juru kunci tempat keramat di Parangtritis, Tretek Bantul. Tepatnya di pantai Parang Dog untuk memperpanjang pesugihannya dengan menumbalkan istri.

Di bawah curahan hujan yang begitu deras. Sugiharto berjalan tertatih-tatih ketika menapaki pesisir pantai yang dilalui. Lelaki bertubuh besar dan tegap serta ditumbuhi bulu-bulu kumis yang tebal di atas bibirnya itu tiba-tiba jatuh tersungkur. Warga pesisir yang melihatnya ketika itu menjadi galau dengan apa yang gres saja terjadi pada diri Sugiharto.

Tak tega melihatnya tergeletak, mereka pun secara beramai-ramai mengangkat tubuh yang tergeletak di bibir pantai itu, di sekitar pantai Parang Dog. Setelah ditelusuri secana seksama warga gres tersadar, ternyata lelaki itu berjulukan Sugihanto warga Sragen Kidul. Hampir satu jam lamanya warga berupaya menyadarkan Sugihanto. Namun hasilnya sia-sia.

Bahkan ketika salah satu warga mencoba mengecek nadinya tak terlihat adanya gejala kehidupan. Tapi beberapa di antaranya masih tetap berusaha biar orang tersebut selamat. Segala upaya pun dilakukan termasuk memanggil orang pintar. Lagi-lagi perjuangan ini tak berhasil dan orang cendekia yang memeriksapun menyatakan kalau laki-laki berkumis tebal ini telah tiada. Berita janjkematian orang tak dikenal dengan çiri-ciri tetentu itu cepat menyebar ke seanteno desa di sekitar kawasan. Parangtritis, Tretek Bantul.

Cerita Mistis Misteri Kisah Nyata Karma Pesugihan Buto Ijo

Tak terkecuali, mbah Modas (nama disamarkan), lelaki setengah umur yang rambutnya sudah memutih. Mendengan gosip tersebut, sang juru kunci tempat keramat tu, tersadar. Bahwa korban itu yakni tamunya yang berjulukan Sugiharto, salah satu tamu istimewanya. Lantas bapak berkulit putih dan berkaca mata plus itupun memulangkan jasad Sugiharto ke rumah murung di Sragen.

Sontak, gosip janjkematian mendadak Sugihanto menjadi Viral dan buah bibir. Namun ironisnya, warga masyarakat sekitar justru tak ada yang bersimpati apa lagi bersedih dengan kehilangan salah satu tetangganya itu. Bahkan terbesit kabar bila warga cukup bahagia dengan kematiannya.

Terbalik dengan kondisi di atas. Tak cuma istri dan keluanganya. Para kolega, anak buah yang selama ini berbakti untuknya, plus teman-teman dekatnya ikut larut dalam duka. Beberapa pamong desa yang pernah merasakan uang Sugiharto juga ikut mengantar sang pengusaha kayu itu ke peristirahatan terakhirnya.
“Ya, begitulah, mas. Ceritanya, kenapa tubuh saya kaku menyerupai ini. Dan saya yakin kalau yang tiba ketika saya kerasukan itu yakni makhluk halus yang telah bekerja sama dengan suami saya. Dia mungkin murka atas tindakan suami saya yang tidak mengirimkan lagi tumbal,” ujar Rahmawati.
itulah kisah aktual misteri kisah mistia akibata pesugihan buta ijo tubuh menjadi kaku
Baca Juga Kisah Nyata Manusia Kayu Dari Sragen

“Makanya, beliau sendirilah yang jadi korban. Entah hingga kapan eksekusi ini berakhir. Sekarang saya hanya bisa berdoa, semoga Tuhan mengampuni dosa bibi dan paman saya. Meski begitu, saya kurang yakin kalau buah eksekusi alam dari Lik Sugih ini bisa disembuhkan,” pungkas Dudik pasreh dengan keadaan tubuh bibinya yang kaku menyerupai kayu.selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Kamu Baca

Jasa Dukun Pelet Ampuh Sudah Terpercaya dan Handal Di Indonesia

Jasa Pelet dari Dukun Pelet Ampuh Sudah Terbukti Ampuh dan Tentunya Mahar Murah Reaksi Cepat Dukun pelet adalah:Orang yang memiliki kesangg...