Mitos Mistik Efek Negatif Memiliki Benda Pusaka/Jimat Menghambat/mengganggu kematian
Cerita mistis konkret mempunyai benda gaib menyerupai jimat,keris,tombak dan sebagainya yang termasuk benda pusaka gaib sanggup mempunyai imbas negatif salah satunya akan menghambat proses kematian ajal.Walaupun tidak di pungkiri lagi bahwa kematian itu sudah di tentukan oleh Yang Mahakuasa SWT.Berikut yaitu kisah dongeng mistis konkret seorang yang susah meninggal alasannya menyimpan benda gaib pusaka. Tubuhnya kurus. Orang Jawa bilang tinggal ‘lung-lit’ (balung/tulang dan kulit). Punggungnya mulai tumbuh borok alasannya terbaring lama. Seperti jenazah hidup. Entah kenapa, Tuhan belum memanggilnya dengan kondisi menyerupai itu.
Minggu Kliwon, 15 Februari 2015, sore hari bakda Maghrib, seorang anak muda, tetangga bersahabat tiba ke rumahku di Surokarto. Pria berjulukan Erido itu menemui suamiku, Kangmas Puspo. Tidak usang kemudian, tiba tamu lain dari Magelang.
Seperti biasa, untuk melemaskan syaraf kepala, penulis sajikan white koffie. Kalau kopi hitam terus, kasihan lambung suami tercinta yang mulai sering kembung. Meski dokter menyarankan berhenti ngopi, tapi tampaknya belum sanggup dilakukan.
Dari pembicaraan Kangmas Puspo dengan Endo, penulis tahu yang dibahasnya.
“Kondisi Eyang Wiryo Menol sangat mengenaskan. Kenapa ya, om, Tuhan belum berkenan memanggilnya?” tanya Endo.
Kangmas Puspo merenung sejenak, kemudian berkata, “kakekmu punya cekelan. Mungkin itu yang rnenghambat kematiannya.”
“Cekelan apa, om?” tanya Endo. Dalam bahasa Jawa, cekelan artinya pegangan ilmu, pusaka atau piranti mistik.
“Bisa berupa pusaka. Bisa juga berupa ilmu atau susuk di tubuh. Coba kau cari di rumahnya,” jawab Kangmas Puspo.
Endo pamit pulang sambil mencari kemungkinan kakeknya yang berjulukan EyangWiryo Menol menyimpan pusaka. Kemudian Kangmas Puspo berbincang dengan tamu dari Magelang yang ingin curhat problem kehidupan. Mungkin garis hidup Kangmas Puspo yang sering didatangi orang-orang yang dirundung problem kehidupan. Sebagai isteri, penulis memahami anugerah yang diberikan Gusti Yang Mahakuasa pada suami. Dan dia selalu menekankan bahwa menolong sesama yang membutuhkan harus dengan keikhlasan, tanpa pamrih. Tentu butuh waktu bertahun-tahun memahami prinsip hidup sederhana suami. Hanya kasihku yang balasannya membukakan pintu pengertian.
Mitos Mistis Menyimpan/memiliki Benda Pusaka Dapat Menghambat Proses Kematian
Senen Legi, 16 Februari 2015, Endo tiba lagi bersama abang sepupunya, Anton Purbo. Mereka membawa tombak dengan landeyan (stik) sepanjang 1 meter. Sedangkan satunya sebilah keris kecil (cundrik) dibungkus kain hitam gosong bekas terbakar. Pusaka menyerupai itu disebut keris Nyai Sombro.
Kangmas Puspo menjelaskan Nyai Sombro yaitu nama perempuan manis dari Kerajaan Pajajaran, dan keluarga Mpu (pembuat tosan aji) sekira masa 10 M. Keris-keris buatan Mpuni Sombro dikenal mempunyai kekuatan gaib untuk membantu perempuan semoga rnudah melahirkan, pengobatan, pengasihan, menghindarkan hama penyakit, keselamatan dan ketenteraman.
Bentuk (dapur) buatannya sederhana dengan ciri khas menyerupai dipejet tangan dan bab besinya dipelintir serta ada lubangnya. Bentuk bilahnya tidak panjang, 95 persen kerisnya lurus. Jika ada yang luk biasanya keris khusus yang powernya juga sangat luar biasa. Beberapa kerisnya bergonjo iras (terusan). Meski sederhana, tapi besi pinilih dan tampak berwibawa.
Nyai Sombro populer di Pajajaran. Ketika Pajajaran mengalami kernunduran, Nyai Sombro pindah ke Brang Wetan, Tuban, yang kala itu menjadi pelabuhan besar di Pulau Jawa. Nama orisinil ia di Pajajaran adahah Mpuni Anjani. Konon, ketika menciptakan pusaka, Nyai Sombro tidak menyerupai Mpu pada umumnya yang menempa pusaka di besalen perapian dengan palu atau godam.
Nyai Sombro biasa membawa materi besi di tengah lautan dan hanya di - tangan saja, sehingga setiap hasil buatannya menyerupai ada pejetan ibu jari Jika membuatnya di daratan, Nyai Sombro sering duduk di galengan (pematang sawah). Hanya dengan pahanyá yang dijadikan landasan untuk memejet pusaka, tanpa perapian. Baginya besi menyerupai tanah liat basah.
Satunya lagi berupa tombak luk 7 berdapur Sladang hasto, tangguh Mataram Senopaten, karya Mpu Ki Nom atau Supo Anom. Beliau putra Mpu Supo Mandrangi yang berarti cucu dari Mpu Supo Sepuh. Tombak buatan Mataram Senopaten biasanya berkarakter keras dan wibawa, alasannya pada sedang ulet perluasan wilayah, sesudah keruntuhan Kerajaan Pajang.
Aura pusaka juga berkarakter menyerupai ketika kerajaan itu berjalan mengitari roda zaman. Sehingga pusaka menyerupai ini bagus dipergunakan bagi pegawapemerintah negara semoga terkesan berwibawa dan tegas.
Demikian klarifikasi Kangmas Puspo kepada kedua tamunya.
“Kenapa sebilah pusaka sanggup menghambat kematian pemiliknya, om?” tanya Anton Purbo.
“Tentu sanggup jikalau kita salah menempatkan karya leluhur ini tidak sebagaimana mestinya,” jawab Kangmas Puspo.
Kangmas Puspo mengungkapkan dalam sebilah pusaka itu ada beberapa faktor pendukung kekuatan mistis yang terkandung di dalamnya, antara lain:
1. Aura murni pusaka, terdiri dari susunan besi yang dipilih Mpu untuk ditempa dijadikan sebilah tosan aji. Dari banyak sekali besi, kadang memakai titanium atau meteor untuk pamornya akan memengaruhi abjad pusaka. Aura pusaka ini keras atau lunak, wibawa atau pengasih, tergantung dari besi yang dipilih Si Mpu. Aura murni pusaka ini tidak akan hilang jikalau bendanya masih ada.
2. Daya saran dan doa, yaitu ketika Mpu menempa pusaka, dia harus menyucikan jiwa dan raganya dengan laris tirakat. Lalu ia memasukkan daya saran dalam bilah. Daya saran menyerupai hipnotis yang dilakukan dengan tirakat dan menempati bilah dengan jangka sangat lama, disebut Daya Post hipnotis. Daya ini jikalau bilah pusaka dicabut kadang keluar api, angin, hewan-hewan mitologi dan lain-lain. Namun jikalau ketika penempaan pusaka tergoyahkan doa dan saran gaibnya, maka dianggap tosan aji itu gagal produk.
Maka akan diulangi lagi proses pembuatan dari awal. Daya saran ini kebanyakan untuk tujuan mulia. Tapi Mpu juga manusia, tak lepas dari rasa iri dengki. Daya saran yang diberikan kadang untuk menghancurkan orang yang dibenci.
Semisal dibentuk pusaka dengan penampilan yang sangat indah, tapi daya saran yang dimasukkan hitam dan buruk. Akibatnya orang yang merawat pusaka itu akan mengalami petaka beruntun. Pusaka menyerupai ini juga dimasa mendatang akan tetap membawa sial, dan seyogyanya dilabuh.
3. Aura makhluk halus. Orang zaman dulu sering menciptakan sesaji pusaka dengan banyak sekali macam hidangan dan aneka wewangian berupa kemenyan, hio, bahkan candu. Hidangan dan aroma ini mengundang makhluk halus yang biasanya jin dan sukma nglemboro, akan mendekat dan ikut menikmati sesaji tersebut, dan lama-lama mereka akan kerasan dan menetap di lokasi itu. Mereka sering diistilahkan Mager sari. Kehadiran mereka sanggup menambah daya sakti pusaka, namun juga sanggup membelokkan orang-orang yang tidak paham ihwal esoteris pusaka. Seperti contohnya setiap Jum’at dikasih sesaji. Tiba-tiba pemilik pusaka lupa menyajikan, kemudian malam hari ia mimpi atau ditemui sosok gaib yang meminta kenapa tidak diberi sesaji yang kadang disertai ancaman.Ini tugas jin yang bahwasanya bukan aura murni pusaka.
Mitos Mistis Jin Penunggu Benda Pusaka Mengganggu Kematian
Menurut Kangmas Puspo, apa yang terjadi dengan Eyang Wiryo Menol, jikalau ditilik dari bilah pusaka yang gosong terbakar itu membuktikan kalau pusaka itu dibakari kemenyan dan sesajian lain. Sehingga poin ke 3 itu yang terjadi, banyak makhluk halus yang mengitari bilah pusaka. Karena penyatuan yang terjadi sudah berjalan sekiãn tahun, persenyawaan ini menjadi semacam Tri tunggal, antara aura pemilik,aura murni pusaka dan aura makhluk halus. Penyatuan menyerupai ini yang diuntungkan yaitu makhluk halus yang berperan sebagai benalu yang menghisap energi aura murni pusaka dan aura insan (pemilik) yang salah memperlakukan pusaka tersebut, sehingga pihak ketiga (makhluk gaib) yang diuntungkan.
Perkiraan Kangmas Puspo tampaknya benar, kalau Eyang Wiryo Menol masih bertahan hidup alasannya tugas faktor X yang berasal dari makhluk yang mager sari dibilah pusaka itu.
Secara kebetulan, antara pukul 16.00 hingga 17.30 sore di Surokarto, ada kejadian mengejutkan. Tiba-tiba hujan disertai es dan angin puting beliung yang keras. Banyak pohon tumbang. Saat kejadian itu Kangmas Puspo berkata, “Sepertinya kejadian alam ini ada sesuatu yang menumpangi. Gaib pusaka itu menjauh dari Eyang Wiryo Menol dan mulai menyusul dibilah pusaka yang dititipkan di rumah kita.”
Selanjutnya Kangmas Puspo bersedia membantu jalan terbaik untuk Eyang Wiryo Menol alasannya kondisi menyedihkan itu.
Syarat Mengatasi Kematian Yang Terhambat Jimat Benda Pusaka Ajal
Sementara itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Endo dan Anton yang sudah berada di rumahnya menelpon Kangmas Puspo mengabarkan kondisi Eyang. Dan dugaan Anton, Eyang sudah’lelaku’ (proses mau meninggal) dan kondisi tubuh sangat dingin, tapi tidak meninggal juga.
“Tolong kau berdua cari selembar daun lompong wulung, bambu wulung dan bahan-bahan ini,” perintah Kangmas Puspo menyebutkan materi dimaksud.
Keesokan harinya, mereka mencari materi tersebut. Lalu oleh Kangmas Puspo, bahan-bahan itu dirajah Kolocokro.
“Kamu Ietakkan materi ini di bawah bantal Eyang Wiryo Menol. Jika sudah takdirnya akan segera dipanggil Gusti Allah. Namun jikalau belum saatnya ia akan sehat kembali,” ujar Kangmas Puspo.
Pukul 22.00 malam, kondisi tubuh Eyang Wiryo Menol malah hangat. Hal ini menciptakan keluarganya bingung.
“om, tubuh Eyang yang tadi cuek menyerupai es, sesudah dikasih syarat itu, kenapa kini hangat’ tanya Endo melalui telpon.
itulah dongeng kisah mistis misteri kematian susah menjemput alasannya mempunyai benda pusaka
Jangan lewatkan cerita mistis orisinil menemukan keris kutukan di galian kuburan
“Biasa, itu tanda kembalinya sukma Eyangmu yang usang tersingkir oleh jin yang mager sari dipusakanya. Kini sesudah diberi syarat itu, jin-jin itu pergi dari tubuh Eyang, seiring dengan tanda-tanda alam hujan angin. Jika memang saatnya kembali pada Illahi, ia akan diambil Yang Kuasa. Bantulah doa,” pesan Kangmas Puspo. Sekira pukul 01.00 dini hari, Eyang Wiryo Menol, meninggal dunia. Innalillahi wa inna’illaihi rojiun.sumber:misteri.
“Biasa, itu tanda kembalinya sukma Eyangmu yang usang tersingkir oleh jin yang mager sari dipusakanya. Kini sesudah diberi syarat itu, jin-jin itu pergi dari tubuh Eyang, seiring dengan tanda-tanda alam hujan angin. Jika memang saatnya kembali pada Illahi, ia akan diambil Yang Kuasa. Bantulah doa,” pesan Kangmas Puspo. Sekira pukul 01.00 dini hari, Eyang Wiryo Menol, meninggal dunia. Innalillahi wa inna’illaihi rojiun.sumber:misteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar