Kisah Misteri Ilmu Menghilang Dengan Jimat Tulang Kucing Hitam
Misteri aktual tengah malam akan mengembangkan kisah misteri dongeng mistis kisah horor menakutakan.Pada update kali ini expobia.id akan mengembangkan kisah penangkapan seorang maling yang sangat sakti bisa menghilang dan memanjat dinding layaknya cicak.Kumpulan Cerita Mistis Misteri Terbaru
Kisah ini di ceritakan oleh seorang wartawan nasional televisi{dari aneka macam sumber}
Belakangan kompleks perumahan kami dikejutkan oleh pencurian besar-besaran. Dari 600 rumah, tiga ratus di antaranya kecurian. Benda yang diambil menyerupai laptop, handphone, emas, berlian, uang dan televisi LED, semua disikat oleh pencuri misterius. Dengan begitu, separuh dari warga kami, kecurian dan menjadi korban penjahat kambuhan. Warga pun menjadi heboh!
Yang menjadi aneh, pelaku kejahatan itu tidak pernah diketahui oleh security kompleks. Pasukan satpam di kompleks kami, nyaris lumpuh, dikangkangi begitu saja oleh sang maling. Untuk itulah, ada juga warga yang nyinyir, yang meragukan oknum satpam terlibat pencurian itu. Masak sih, kata mereka, satpam jaga 24 jam kok sebagian rumah kecurian juga.
“Siapa lagi yang mencuri kalau tidak satpam itu sendiri,” kata Abu Mardani, 56 tahun, warga BlokA Ill nomor 12, perumahan jambeWetail lndah, Jakarta Barat, kompleks perumahan kami.
Sebagai wartawan televisi nasional, saya tertantang untuk mengungkap siapa bekerjsama pencuri ni. Untuk itulah, saya memakai intelejen lokal untuk memeriksa sembilan anggota security yang bisa saja satu atau dua di antara mereka yang melaksanakan pencurian itu. Atau, paling tidak berhubungan dengan,pencuri dari luar.
Namun, sesudah sebulan bekerja, intelejen saya tidak mendapatkan info apapun ihwal para satpam yang dicurigai. Maksudnya, tidak ada alibi mengarah ke satpam dan tidak ada gejala tertentu yang menggambarkan bahwa sembilan satpam terlibat.
Karena diancam untuk dipecat, sembilan satpam yang ketakutan, berusaha menangkap hidup-hidup pencuri misterius itu. Bahkan mereka merencanakan memperabukan pencuri itu dalam keadaan hidup.Mereka sangat dendam dan benci sekali alasannya yakni gara-gara maling itu mereka terncam kéhilangan pekerjaan. Akan dipecat oleh Pak RW dan Pak Lurah Jambe Wetan.
Cerita mistis misteri kisah aktual pencuri yang memakai jimat menghilang
Setelah memasang jebakan batman, dan memasang umpan, sebuah rumah terbuka tengah malam, sembilan satpam siap dengan golok dan pistol pinjaman. Jika ada maling masuk, eksklusif ditembak dan dibakar di jalanan. Mereka murka, murka dan kesal sekali dengan pencuri itu. Memang dasar maling pintar, rumah glamor yang banyak barang berharga itu, tidak didatangi maling. Seperti tahu dijebak, Si Malingtidak masuk ke rumah itu.
“Brengsek itu maling, pinter banget yak, kok tau aje kalu lagi diumpanin,” cetus Encing Sobar, satpam asal Betawi yang tinggal di kampung pinggir di luar pagar kompleks perumahan Jambe Wetan.
Karena tidak efektit, maka jebakan itu dihentikan. Ending Sobar menemukan cara lain, yaitu dengan memakai jasa dukun sakti mandraguna. Dukun itu adaiah Bunda Astuti. Seorang pakar pengendus maling dan kecurian dalam rumah. Dengan membuntuti tapak kaki maling, menyerupai mengusut bekas jari, Bunda Astuti mengambil pola sidik jari maling di jendela rumah para korban.
“Malingnya satu. Tiga ratus rumah yang kecurian itu dilakukan oleh satu orang.
Malingnya seseorang yang berjimat sakti mandraguna. Seorang yang arif gaib tinggi. Dengan jimatnya, ia bisa tidak terlihat oleh siapa pun dan bisa raib ke dalam pohon,” kata Bunda Asuti kepada Pak RW dan Pak Lurah Jambe Wetan, yang juga dihadiri oleh sembilan satpam kompleks kami.
Kami tersentak. Apa yang men jadi solusi gaib Bunda Astuti ini, mencengangkan kami. Tidak terduga bahwa maling itu seorang yang arif gaib tinggi, bisa masuk ke pohon dengan memperkecilkan diri tiba-tiba dan bisa menghilang dari pandangan mata khalayak. Tentang kebenaran selisik Bunda Astuti, harus dikonfrontir dulu. Artinya harus dibuktikan kebenaran penelitian gaibnya itu.
“Malingnya berkaki pincang. Satu kakinya cacat semenjak kecil dan tidak memakai bantalan kaki. Dia tidak bisa berlari alasannya yakni cacat kaki, juga tidak bisa bela diri. Artinya tidak bisa karate, pencak ataupun yudo. Dia hanya mengandalkan ilmu hitam, ilmu gaib mengecilkan diri ke pohon atäu ke dalam tembok dan bisa merayap menyerupai dicak,” desis Bunda AstutF, serius, yang makin mencengangkan kami.
“Bisa enggak ditangkap Bunda?”.tanya Pak Lurah, Hidayat Anzir, 45 tahun, Iurah Jambe Wetan. “Bisa ditangkap, tapi dengan bekal ilmu yang seimbang dengan dirinya,” jawab Bunda Astuti.
“Maksud Bunda Astuti, apakah Bunda tidak seimbang dengan ilmu si maling itu? Sehingga ibu tidak sanggup menangkapnya? Kan ia pincang, bukankah lebih gampang membekuknya alasannya yakni tidak bisa lari?” imbuh PakLurah.
“Masalah maling satu ini problem berat Pak. Dia bukan maling biasa dari maling pada umumnya. Dia memiliki ilmu kedigjayaan tingkat tinggi. Dia punya jimat tulang kucing punggung serba hitam di dalam celana sempaknya. Bila jimat itu bisa direbut, maka ia akan dengan gampang dibekuk. Jika tidak, mustahil bisa mendapatkannya, bisa menangkapnya,” jelas Bunda Astuti.
Sebagai cucu dukun sakti, saya tertantang untuk menangkap maling arif tinggi itu. Kakekku, di Palembang, sangat hebat dalam menaklukkan maling arif tinggi. Untuk itulah, saya menelpon kakekku di Kertapati, Palembang.
“Kakek, saya mau menangkap maling berjimat tulang pungung kucing hitam, yang bisa menghilang dan raib. Juga arif cicak dan masuk ke dalam pohon, bagaimana cana menaklukkannya?” tanyaku.
Kakekku tertawa terbahak-bahak. Memang dari dulu kakekku ini suka bercanda dan mencandaiku. Dari kecil saya tinggal di rumahnya di Kertapati, tidak tinggal di rumah ayahku di Bukit Besar. Sejak saya kecil kakek memperlihatkan bertahap mantra Palembang untukjaga diri. Bagaimana tidak diganggu orang dan dicurangi.
Tapi syaratnya saya tidak boleh mengganggu orang dan harus hidup merendah. Sedehana dan tidak boleh sesumbar dengan ilmu gaib itu. Jika sekali sesumbar, ilmu itu eksklusif luntur dan saya akan celaka.
Selain ilmu gaib supaya tidak diganggu orang, saya juga dibekali mantra kerejekian, disayang orang, gampang mendapatkan pekerjaan dan punya kewibawaan.
Mantra itu saya hafalkan dan kini sudah menjadi milikku sebagai reporter liputan isu televisi nasional. Bahkan, berkat dukungan Tuhan Azza Wajalla dengan mantra-mantra kakek moyang, saya sanggup melaksanakan wawancara khusus dengan presiden Amenika Serikat, presiden Venezuela, presiden Brazil dan pemimpin Suriname di Amerika Setatan. Wawancara pemimpin dunia buka pekerjaan mudah. Semua itu sanggup dilakukan oleh reporter reporter pilihän. Dan, alhamdulillah, saya sudah melaksanakan hal itu.
Cerita aktual kisah mistis misteri menangkap maling sakti mandraguna
Mantra itu saya hafalkan dan kini sudah menjadi milikku sebagai reporter liputan isu televisi nasional. Bahkan, berkat dukungan Tuhan Azza Wajalla dengan mantra-mantra kakek moyang, saya sanggup melaksanakan wawancara khusus dengan presiden Amenika Serikat, presiden Venezuela, presiden Brazil dan pemimpin Suriname di Amerika Setatan. Wawancara pemimpin dunia buka pekerjaan mudah. Semua itu sanggup dilakukan oleh reporter reporter pilihän. Dan, alhamdulillah, saya sudah melaksanakan hal itu.
“Tapi ingat, jangan lupa sholat lima waktu dan tahajut,” pesan kakekku, ada ketika ia melihat karirku melesat di televisi nasional dan sering nampak di layar beling dan ditontonnya.
Karena saking berterima kasihnya saya kepada kakek, rumahnyá di bersahabat stasiun Kereta Api Kertapati Palembang itu, saya renovasi dan kakekku saya belikan kendaraan beroda empat baru. Dia saya carikan sopir dan saya yang menggaji sopir itu setiap bulan. Sementara saya sendiri, menentukan naik kendaraan beroda empat perusahaan dan kerja dengan sepeda motor matik.
“Bila kakek meninggal nanti, kau teruskan ilmu kakek yang kau punyai untuk anak cucumu kelak,” pesan kakek.
Aku mengangguk dan saya berjanji akan - mengembangkan ilmu itu untuk keturunanku dan untuk orang lain yang serius mau berguru ilmu mistik.
Namun sayang, hingga saya berumur 29 tahun, saya belum bertemu jodoh juga. Banyak yang melamar dan mau menimbulkan saya istri, tapi saya tidak suka. Ada laki-laki yang saya sukai, tetapi laki-laki itu tidak suka kepadaku. Tidak mau “menembak” ku. Pikir-pikir, jangan pula saya terkena santet gantungjodoh.
“Ah tidak, siapa yang berani dan bisa menyantet gantung jodoh cucuku? Tidak, engkau bersih, umur menjelang empat puluh tahun, kau akan mendapatkan jodoh,” kata kakekku.
Walau saya hidup sendiri, untuk persiapan masa depan, saya membeli rumah di kompleks glamor Jambe Wetan. Kantor meminjami uang besar dan saya bisa menyicil uang untuk beli rumah senilai hampir satu milyar itu. Namun, orang banyak yang bertanya-tanya ihwal aku. Terutama ibu-ibu perumahan kami, mempertanyakan mengapa saya belum menikah sementara saya sudah punya rumah anggun dan honor besar. Namun, dengan baik saya katakan kepada meneka yang bertanya.
‘’Ya alasannya yakni belum dapet jodoh saja,’’kataku.
“Masak enggak ada yang mau menikahi orang beken, punya rumah anggun dan bergaji besar menyerupai kamu?” tanya Bu Azman Hamid, tetangga sebelah rumahku.
“Ibu lihat sendiri, buktinya enggak ada kan? Enggak ada yang mau sama saya Bu. Barangkali ibu punya famili yang mau dijodohkan denganku?” tanyaku, bercanda.
Mungkin alasannya yakni kesibukanku, maka jodoh tidak terpikirkan. Pendapat ini benar. Karena saya sibuk mengejar karir, sibuk dengan tanggungjawabku sebagai pekerja stasiun televisi nasional, maka saya tidak sempat pacaran. Malam ahad pun, yang seharusnya malam berlibur, santai pacaran, saya gunakan untuk bekerja. Aku mengejar uang lembur dan uang ekstra time yang saya gunakan.
Perusahaan bahagia dan saya pun bahagia menjalani itu. Pokoknya, saya hidup menyerupai taksi, argo jalan terus dan argo itu harus benilai uang. Ya, alasannya yakni kerja kerasku, maka saya lupa mencari jodoh. Tapi saya percaya omongan kakekku, saya akan menikah ketika berumur 40 tahun. Terlambat nikah enggak apa-apa dari pada tidak sama sekali. Pikirku.
Tentang eksistensi maling misterius yang arif tinggi itu, kakekku memperlihatkan jimat penangkal. Selain jimat penangkal satu lagi jimat peluntur jimat. ilmat melawan jimat. Kesaktian melawan kesaktian.
Tentang eksistensi maling misterius yang arif tinggi itu, kakekku memperlihatkan jimat penangkal. Selain jimat penangkal satu lagi jimat peluntur jimat. ilmat melawan jimat. Kesaktian melawan kesaktian.
“Hati-hati menggunakannya, dan harus kau tangkap pada Malam Selasa Pon, malam naas bagi Si Maling itu,” kata kakekku, di bandara Sultan Mahmud Badarudin, Palembang, ketika mengantarkan saya pulang ke Jakarta.
Di dunia ini memang bertebaran ilmu. Begitu banyak ilmu eksakta, ilmu pasti,ilmu alam dan ilmu akuntan yang dikuasai banyak manusia. Namun, sangat sedikit yang menguasai ilmu mistik. Mistikjuga ilmu dan yang menguasai sedikit itu yakni kakekku. Kakek yang saya cintai dan sangat saya banggakan di dalam hatiku.
Sesampainya di Jakarta, saya mempersiapkan Malam Selasa Pon untuk membekuk maling itu. Aku tidak memberitahukan Pak RW dan Pak Lurah Hidayat .
Misteri Mistis Menguak Penangkapan Maling Berilmu Hitam
Aku mau bergerak sendiri dan hanya memberitahukan sembilan satpam, sekaligus mendampingi pergerakanku di tengah malam. Agar jangan salah persepsi dan salah tafsir. Jangan-jangan, kalau salah Iangkah, justru berbalik tuduhan itu kepadaku. Malah bisa saja saya yang dituduh mencuri. Untuk itulah, saya minta dukungan sembilan satpam komplek untuk mendampingiku dari jauh.
Pukul 24.00 tengah malam, Selasa Pon, tanggal 3 Juli 2012, saya melaksanakan hajat itu. Boneng, Hartanto, Ahmad Jamil, Kardono dan Rahman, berada di belakangku ketika saya bersembunyi di semak bambu kuning tepi jalan kompleks.
Pukul 01.45 WIB, tiba-tiba seorang berkaki pincang melintas dengan berjalan perlahan menuju sebuah rumah di Blok B Nomor 23, dihook pojok timur. Rumah itu rumah orang kaya, bahkan terkaya di perumahan kami. Rumah WNI keturunan India, Rajebh Rambhani. Pengusaha pabrik kain di Bandung yang punya enam pabrik kain di Semarang, JawaTengah.
Sejak banyak kecurian, Rajebh tetap tidak bergeming. Dia menyimpan uang, emas, berlian dan barang berharga tetap di dalam rumahnya. Orang India yang keras kepala dan kurang gaul itu dikenal sangat pelit dan tak pernah mau membantu apabila perjaka karang taruna meminta dukungan dana untuk kegiatan sosial. Sebenarnya saya tidak suka orang itu.Tapi sebagai warga, saya harus menangkap maling meresahkan itu dan jimatnya harus diambil. Sebelum ia dibakar hidup-hidup oleh para satpam.
Beberapa ketika mendekati rumab Rajebh, perjaka misterius itu raib. Batinku, ia menghilang dengan ilmu panglimunannya kemudian sudah masuk ke dalam rumah dengan tas ransel besar untuk menampung hasil jarahannya. Setelah mengambil harta benda, jangankan dia, tasnya pun tidak akan kelihatan oleh siapapun. Apalagi oleh satpam yang tidak arif supramistika sedikitpun.
“Ke mana dia?” bisik Rahman, satpam bertubuh kurus jangkung dan bekumis tebal,
kepadaku.
“Dia sudah masuk rumah Rajebh dengan merayap di inding dan masuk dari lobangAC, mengecil menyerupai cicak,” imbuhku. Rahman mengangguk dan berceloteh, kapan kita beraksi?
“Tunggu dulu, kita kasih waktu sepuluh menit. Setelah itu, kita tangkap,” kataku.
Setelah sepuluh menit saya merangsek ke rumah Rajebh. Benar saja, maling berkaki pincang itu sudah ada di dalam. Rahman menelpon ke handphone Rajebh dan pengusaha asal India itu terbangun. Rahman membisikkan, jangan bergerak dari daerah tidur, ada maling di dalam rumah. Rajebh kaget dan menjadi takut.
“Tenang Pak, kami akan menangkapnya,”kataku, mengambil HP Rahman, untuk kukuasai. Aku perintahkan Rajebh tidak bergerak dan mematikan lampu kamar. Rajebh melaksanakan itu dan saya membuka pintu rumah Rajebh dengan mantra “Anak Kunci”. Pintu terbuka dan semua satpam masuk. Aku bacakan mantra dan kukibaskan dua jimat pemberian kakekku.
Aku perintahkan semua senter tangan dinyalakan dan, Si Pincang kepergok sedang beraksi membuka lemari berlian dan telah memasukkan emas dalam ranselnya. Tertangkap tangan. Si Pincang kaget dan tersentak alasannya yakni ilmunya tidak mempan lagi dan kami membekuknya. Aku Iangsung menyita jimat tulang kucing itu dan saya simpan di dalam kantong celana jin ku.
Rajebh saya perintahkan keluar bersama istri dan anak-anaknya. Satpam menyiapkan bensin dan ban bekas untuk memperabukan hidup-hidup maling berkaki pincang itu. Aku mencegahnya. Kukatakan kita serahkan pada polisi dan serahkan ke hukum. Jika kalian membakar, kalian akan masuk penjara dan terkena aturan pidana pembunuhan berencana. Jangan menegakkan aturan dengan melanggar hukum. Kataku.
Si maling ternyata berjulukan Uwak Mudo, hero maling yang pernah menjadi anggota sindikat pencurian berlian internasional yang berposko di Bangkok. Yang menciptakan tersentaK ia ternyata orang sekampung denganku. Dia mantan durjana Kayuagung yang pernah usang di Thailand.
Karena beristri di Jakarta, ia kembali ke Indonesia dan bermukim di Jakarta Barat. Tadinya ia akan bekerja baik-baik mencari uang buat kehidupan. Karena ia cacat, maka tidak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya bekerja alasannya yakni kekurangannya itu. sementara ia butuh makan dan membutuhkan biaya hidup untuk istri dan anak-anaknya.
Karena tidak ada pekerjaan, maka ia kembali menjadi penjahat. Menjadi maling dari rumah ke rumah. Menggunakan ilmu hitamnya, ilmu panglimunan dan ilmu cicak untuk mencuri buat kehidupannya. Kini, ia menjadi tersangka, terdakwa kemudian kini terpidana 15 tahun. Sementara istrinya, Lis Hartati, saya ambil menjadi pembantu rumah tanggaku. Dua anak-anaknya, tinggal bersamaku di rumahku.
Aku membiayai hidup mereka dan pendidikan dua anak itu. Sementara jimat tulang punggung kucing yang menciptakan raib, menghilang tak terlihat oleh manusia, saya simpan di dalam lemariku dan terkunci rapat Suatu hari, jimat itu akan kukembalikan kepada Uwak Mudo bila ia sudah keluar penjara. Asal dengan satu syarat, ia tidak menjadi maling lagi. (Kisah reporter televisi Dasi Amora, sebutlah begitu sumber; misteri)
itulah kisah misteri dongeng mistis aktual menangkap maling arif tinggi sakti mandraguna bisa menghilang dan memanjat dindingBaca juga Cerita mistis dukun perempuan menarik harta gaib
Aku membiayai hidup mereka dan pendidikan dua anak itu. Sementara jimat tulang punggung kucing yang menciptakan raib, menghilang tak terlihat oleh manusia, saya simpan di dalam lemariku dan terkunci rapat Suatu hari, jimat itu akan kukembalikan kepada Uwak Mudo bila ia sudah keluar penjara. Asal dengan satu syarat, ia tidak menjadi maling lagi. (Kisah reporter televisi Dasi Amora, sebutlah begitu sumber; misteri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar