11 Maret 2018

Menguak Misteri Gaib Bambu Keramat Di Panembahan Joyoboyo

Cerita Mistis Misteri Nyata Bambu Keramat Di Panembahan Joyoboyo

Di makam Panembahan Jogoboyo, terdapat bambu keramat, yang diburu para pengalap berkah. Konon, dengan bambu keramat ini, sanggup dijadikan jimat untuk keperluan apa saja.
Makam Panembahan iogoboyo ini, berada di komplek pemakaman umum, di Dukuh Mbadan, Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, Kulonprogo. Seperti halnya makam-makam keramat lainnya, makam Panembahan iogoboyo ini selalu ramai dikunjungi para pezirah dan pengalap berkah. Kedatangan para pengalap berkah ini, dengan banyak sekali pinuwunan. Ada yang bertujuan untuk pinuwunan derajat pangkat, kerejekian, keselamatan, penglarisan, mendapat jodoh, serta masih banyak lagi.


 Cerita Mistis Misteri Nyata Bambu Keramat Di Panembahan Joyoboyo  Menguak Misteri Mistik Bambu Keramat Di Panembahan Joyoboyo
“Asal untuk tujuan baik, silahkan saja. Tapi kalau pinuwunannya neko-neko (tak baik), ya tanggung sendiri akibatnya,” jelasSutarto (36), juru kunci makam Panembahan jogoboyo.
Jika dibandingkan makam keramat Iainnya, makam Panembahan Jogoboyo ini terlihat unik. Berada dalam sebuah cungkup, di dalamnya terdapat 4 buah makam, yang terbagi menjadi dua bagian, yang dipisahkan dengan kain putih.

Ke empat makam ini, berdasarkan Sutarto, semuanya merupakan makam Panembahan Jogoboyo. Konon, Panembahan Jogoboyo meninggal 4 kali. Hal ini biasa terjadi pada orang-orang sakti jaman dulu, menyerupai yang terjadi pada para wali. Setiap kali dia meninggal, dimakamkan di tempat ini. Namun tak usang kemudian, Panembahan Jogoboyo akan hidup kembali, dengan tibatiba saja sudah ada di lokasi itu. Dan bencana itu, berlangsung hingga 4 kali.

Mitos Misteri Asal-usul adanya Bambu Keramat


Menurut Sutarto, semasa hidupnya, Panembahan Jogoboyo itu orang linuwih dan dikenal sakti. Kesaktiannya setingkat wali. Makara tak heran, jikalau Panembahan Jogoboyo sanggup mati dan hidup lagi.
Siapakah Panembahan Jogoboyo ini? Kenapa makamnya sanggup berada di daerah Karangwuni, Wates, di daerah pantai selatan? Dari dongeng turun temurun yang diterima Sutarto, bahwa sebenarnya, Panembahan Jogoboyo ini mempunyai nama lain, yaitu Kyai Mursid.

Kyai Mursid ini, merupakan salah satu anak turun dari Prabu Brawijaya V atau Brawijaya Pamungkas, dari salah satu istri selirnya. Keturunan Brawijaya ini berganti nama sesudah dirinya memeluk agama Islam.
“Panembahan Jogoboyo ini 8 bersaudara. Beliau itu anak paling besar. Saudara-saudaranya, Bangtopo, Wonosegoro, Samudro, Nyi Ageng Panggung, Buto Luhcahyo, Kyai Jogo, dan Nyai Ageng Roro Denok,” terperinci Sutarto, suami dari perempuan berjulukan Sudariyah ini.

Setelah Kerajaan Majapahit runtuh oleh serangan kerajaan Demak pada tahun 1478, banyak para darah biru dan kerabat kraton melarikan diri. Salah satunya, Panembahan Jogoboyo ini. Karena sudah memeluk Islam,Panembahan Jogoboyo ini berganti nama menjadi Kyal Musrid, biar tak gampang dilacak tentara Demak.

Saat melarikan diri ini, Panembahan Jogoboyo dilkuti beberapa pengikut setianya. Dalam pelariannya, sampailah mereka ini di suatu daerah di pesisir pantai selatan. Di tempat ini, Panembahan Jogoboyo babad alas, dengan mendirikan pemukiman, yang pada akhirnya dikenal dengan nama desa Karangwuni. Lambat laun, pemukiman ini menjadi ramai. Dan dibawah kepemimpinan Panembahan Jogoboyo, Karangwuni menjadi daerah ramai. Sebagai daerah yang rawan, berkat kesaktian Panembahan Jogoboyo, daerah Karangwuni kondusif dari gangguan para perampok dan penjahat.

Mendekati usia senja, tiba-tiba Panembahan Jogoboyo meninggal, dan dimakamkan di tempat itu. Sepeninggal Panembahan Jogoboyo, daerah Karangwuni menjadi rawan gangguan, alasannya tak ada tokoh yang melindunginya. Keadaan ini menyebabkan penduduk resah.Mereka ini mengeluh, dan meratap,sambil berdoa,” Seandainya Panembahan Jogoboyo masih hidup, tentu daerah Karangwuni akan kondusif dari gangguan”.Keajaibanpun terjadi.

“Setelah itu, tiba-tiba saja Panembahan Jogoboyo hidup (muncul) kembali. Dan bencana ini berlangsung hingga empat kali. ltulah kenapa, makamnya ada empat. Semuanya berada dalam satu cungkup,” dongeng Sutarto.

Setelah Panembahan Jogoboyo benar-benar meninggal, di atas makamnya sebelah utara, tumbuh serumpun bambu. Karena tumbuh di atas pusara tokoh sakti, serumpun bambu ini akhirnya tumbuh menjadi bambu keramat. Dan seiring perkembangan jaman, sepeninggal Panembahan Jogoboyo, makamnya sering jadi jujugan para peziarah dan pengalap berkah. Dan setiap pengalap berkah yang datang, niscaya akan meminta bambu keramàt ini untuk dijadikan jimat.

Namun alasannya sering disalahgunakan, akhirnya pada tahun 90 an, bambu keramat ini ditebang habis. Toh begitu, secara tak kasat mata, bambu ini tetap ada, tapi berada di alam gaib. ltutah, terperinci Sutarto, asal mula adanya bambu keramat Panembahan Jogoboyo, yang menjadi buruan para pengalap berkah.

Kata Sutarto, selain makamnya ada empat, keuniikan lain dari makam Panembahan Jogoboyo ini hanya biasa saja, berupa gundukan tanah. Konon, Panembahan Jogoboyo ini tak mau makamnya dibangun nisan.
“Sejak jaman dulu, makam Panembahan iogoboyo ya menyerupai ini. Uniknya,selalu kelihatan basah, menyerupai makam baru. Pernah mau dibangun nisan, tapi entah kenapa, nisannya tiba-tiba hilang tanpa bekas,” dongeng Sutarto

Sebagai juru kunci, Sutarto harus siap sewaktu-waktu, jikalau ada pengalap berkah - yang membutuhkannya. Pengalap berkah sanggup tiba kapan saja. Namun yang paling banyak, pada malam Selasa KIiwon dan Jum’at Kliwon, dua hari keramat yang dipandang paling baiklah untuk pinuwunan.

Jelas Sutarto, para pengalap berkah yang datang, melaksanakan ritual di makam Panembahan Jogoboyo, dengan tujuan masing-masing. Dan kebanyakan, mereka berhasil mencapai tujuannya sesudah ritual di sini. Ternyata, kata Sutarto, kedatangan para pengalap berkah ini, tak hanya sekedar melaksanakan ritual semata. Tapi mereka punya tujuan lain, yaitu ingin mendapat sebilah bambu keramat.

Mitos memang menyebutkan, di makam Panembahan iogoboyo ini, terdapat bambu keramat, yang ada di alam gaib. Namun dengan laku ritual tertentu, bambu ini sanggup didapat secara nyata. Dengan bambu keramat ini, oleh pengalap berkah dijadikan jimat sebagai sarana untuk keberhasilan tujuan mereka. Menurut Sutarto, dalam bambu keramat ini, tersimpan kekuatan mistik yang sangat dahsyat.

“Tergantung tujuannya. Kalau untuk dagang, ya sanggup jadi jimat penglaris. Untuk derajat pangkat, mempunyai kekuatan untuk kewibawaan. Untuk perjodohan, mempunyai khasiat untuk pengasihan,” ungkap Sutarto, soal khasiat bambu keramat Panembahan Jogoboyo ini.

Dari pengalaman Sutarto, meski adanya di alam gaib, namun banyak pengalap berkah yang sanggup mendapat bambu keramat ini. Dengan sarana bambu keramat ini, pengalap berkah sanggup suskes menggapai cita-citanya.

Jelas Sutarto, bambu keramat Panembahan Jogoboyo, hanyalah bambu biasa. Namun alasannya bukan sembarang bambu, maka bambu ini dianggap keramat. Pada bambu ini, ada penunggu gaibnya.
“Bentuknya sanggup bermacam-macam, yang penting serpihan dari bambu. Bisa rantingnya, kulit, atau hanya sepotong saja. Khasiatnya sama saja,” kata Sutarto, ayah 3 anak ini.

Mitos Mistis Misteri Nyata Cara mendapat bambu keramat di Panembahan Joyoboyo


Lantas, bagaimana cara mendapat bambu keramat ini? Untuk sanggup mendapat bambu keramat ini, maka harus didapatkan dengan cara ritual. Pengalap berkah sanggup mendapatkannya sendiri, atau melalui proteksi juru kunci. Untuk uborampenya, tak ada syarat khusus. Bisa membawa kembang menyan, memperabukan hio, atau lainnya. Semuanya tergantung kemantapan hati masing-masing. - Jika pengalap berkah ingin melaksanakan ritual sendiri tanpa melalul mediator juru kunci, Sutarto juga mempersilahkannya. Tapi untuk sanggup mendapat jimat bambu keramat ini, tak setiap pengalap berkah sanggup mendapatkannya.

Selain faktor keberuntungan, diharapkan juga niat atau tujuan yang baik dari pengalap berkah itu sendiri. Jika sudah didasari dengan niat yang suci, Sutarto meyakini, Panembahan Jogoboyo akan memperlihatkan jimat bambu keramat ini. Narnun jikalau tujuannya sudah melenceng, atau tidak baik, maka Sutarto mengingatkan biar hati-hati. Karena justru sanggup celaka atau sial yang didapat. Karena itu, diharapkan kesiapan khusus biar semuanya berjalan lancar.
“Yang pasti, niat atau tujuan harus baik.

Diutamakan, kondisi pengalap berkah juga suci lahir batinnya. Diawali dengan puasa malah Iebih bagus. Panembahan Jogoboyo lebih tahu, dan dia niscaya tak salah pilih dalam memperlihatkan jimat bambu keramat ini,” ungkap Sutarto lebih jauh.

Dengan ritual, pengalap berkah yang beruntung akan ditemui sosok Panembahan Jogoboyo, yang dalam penampakannya selalu menggunakan surban dan jubah putih, serta tangan kanannya selalu memegang tasbih. Sosok berkumis tipis dan berjenggot ini, akan memperlihatkan petunjuk, dimana bambu keramat ini sanggup didapat. Dan yang sanggup mengartikan petunjuk ini hanyalah juru kunci. Bambu keramat ini kata Sutarto sanggup tiba-tiba saja ada dalam Iingkungan makam, entah itu di dalam cungkup, atau sanggup juga diluar cungkup. Dan wujudnya juga sanggup bermacam-macam, tak mesti dalam ujud bambu secara utuh.

Setelah bambu didapat, maka selanjutnya sanggup dijadikan jimat, sesuai tujuannya masing-masing. Pemakaiannya cukup mudah. Tinggal membawanya kemanapun pergi. Diyakini, dengan sarana bambu keramat ini, ada energi positif yang memancar dari si pernakainya.

Aura yang berenergi positif ini secara otomatis akan menyebabkan si pengalap berkah lebih cepat mencapa segala tujuannya. Khodam mistik dari jimat bambu keramat, secara tidak Iangsung akan membantunya. Selain sanggup untuk jimat kesuksesan, bambu ini sanggup juga mempunyai khasiat untuk jaga diri atau keselamatan, baik itu dari serangan aktual maupun serangan gaib. Kata Sutarto, jikalau ada marabahaya yang menyerangnya, bambu ini akan kelihatan bersinar. Dan itu bentuk proteksi dari penunggu mistik bambu keramat ini.
“Tapi jangan lupa, semua itu yang mengabulkan Yang Mahakuasa Yang Maha Esa. Ziarah dan ngalap berkah di sini, serta adanya bambu keramat ini, hanya penantara saja,” terperinci Sutarto wanti-wanti.

Cerita Sutarto, sebenarnya, bambu keramat Panembahan Jogoboyo ini dulu-dulunya ada, dan tumbuh di sebelah utara (atas) makam. Dulu, pengalap berkah sanggup Iangsung mendapat bambu keramat ini, dengan seijin juru kunci. Soal kekeramatan bambu di makam Panembahan Jogoboyo ini, sangatlah melegenda.
Cerita Sutarto, dulu mitosnya, setiap pohon bambu yang tumbuh di wilayah Mbadan, juga mempunyai khasiat menyerupai - halnya bambu keramat yang ada di makam Panembahan jogoboyo. Dan bambu dari Mbadan ini, tak boleh diperlakukan sembarangan, alasannya sanggup kualat.

Namun dalam perkembangannya, ternyata bambu keramat ini banyak disalahgunakan oleh para pengalap berkah, untuk mencelakakan orang lain. Dan orang yang sudah terkena tuah dari bambu keramat ini, akan sulit disembuhkan, bahkan sanggup berujung dengan kematian. Dengan pertimbangan itulah, akhirnya bambu ini ditebang hingga habis. Itu terjadi dikala juru kunci masih dipegang oleh Mbah Hanjo Wiyono, ayah Sutarto di tahun 90 an. Saat menghabisi bambu keramat ini, juga diharapkan prosesi yang sulit, alasannya harus ijin dulu sama Panembahan Jogoboyo.
Itulah menguak mitos mistis misteri cara mendapat bambu keramat bertuah untuk jimat pusaka
 Baca juga klenteng keramat tempat sumpah kejujuran
Toh begitu, meski secara aktual bambu keramat ini sudah tidak ada, namun secara gaib, bambu ini masih ada. Dan untuk sanggup mendapat bambu ini, hanus seijin Panembahan Jogoboyo.
“Ya dengan ritual tadi. Biasanya pengalap berkah akan kami pandu dengan menggelar mujahadah di sini. Tujuannya, biar tak disalahgunakan. Dengan ritual ini, ada semacam seleksi. Dan pengalap berkah yang sanggup mendapatkannya, benar-benar pilihan,”pungkas Sutarto, juru kunci generasi ke 7 ini.sumber:misteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Kamu Baca

Jasa Dukun Pelet Ampuh Sudah Terpercaya dan Handal Di Indonesia

Jasa Pelet dari Dukun Pelet Ampuh Sudah Terbukti Ampuh dan Tentunya Mahar Murah Reaksi Cepat Dukun pelet adalah:Orang yang memiliki kesangg...