Menguak Cerita Mistis Misteri Tempat Pesugihan Nyi Blorong Dalam Mencari Kekayaan Gaib
Pesugihan Nyi Blorong.Bagi para pemuja pesugihan blorong, kalau mereka berhasil melaksanakan komplotan maka harus menyiapkan kamar kosong sebagai daerah untuk melaksanakan pemujaan. Di kamar ini blorong akan menjalin relasi tubuh dengan pemilik pesugihan untuk mengikat jiwanya.
Bagi sebagian orang yang tengah terhimpit utang piutang sanggup jadi nalar sehat menjadi tidak waras. Mereka akan mencari jalan singkat apapun resikonya tetap akan dijalani, asalkan sanggup melunasi hutang-hutangnya. Keinginan orang-orang mirip ini biasanya menyukai jalan instan untuk memperoleh harta kekayaan. Selain nalar sehatnya sakit, rasa malas berusaha kerap menyebabkan orang-orang mirip itu jadinya menempuh jalan sesat yaitu mencari kekayaan gaib lewat pesugihan.
Jalan ini bagi orang-orang pemalas memang lebih kondusif daripada mereka harus menantang keberanian untuk merampok, mencuri dan kejahatan lainnya. Sanksi pidana kejahatan mirip merampok dan mencuri memang harus dipertanggungjawabkan di hadapan aturan dengan cara ménjalani hukuman pidana. Lain halnya kejahatan bersekutu dengan setan yang kelak harus Ia pertanggungjawabkan di akhirat. Hukum alam abadi jauh lebih berat kalau dibandingkan dengan aturan dunia, lantaran aturan alam abadi tiada pernah usai dijalani.
Manusia tidak pernah mengerti dan mengetahui mirip apa kelak eksekusi di akhirat, hanya saja sebagai umat Tuhan, insan harus mempercayai firman Allah yang tersurat di dalam kitab suci. Karena aturan alam abadi untuk insan yang bersekutu dengan sêtan hanya siksa di neraka jahanam. Bersekutu dengan setan tidak hanya menjerat si pelaku saja, tetapi selama tujuh turunan Ia akan dijerat oleh setan.
Manusia yang bersekutu dengan setan akan dijadikan hamba dan mengabdi kepada setan sepanjang jaman, hingga saatnya Allah Sang Maha Pencipta melebur jagad raya memberi penghakiman dan menimbang seberapa banyak amal dan dosa yang ia lakukan selama menjalani kehidupan di dunia. Semua itu menjadi diam-diam Allah Sang Maha Pencipta, lantaran tiada lain yang mengetahui dosa umat insan kecuali Allah Sang Maha Pencipta.
Banyak orang berharap memperoleh kekayaan dengan cara instan mencari tempat pesugihan di daerah keramat, punden pedanyangan dan daerah lain yang di tengarai sanggup digunakan untuk melaksanakan pesugihan. Di manapun daerah keramat bekerjsama memang sanggup digunakan untuk melaksanakan persekutuan, akan tetapi daerah tersebut harus mempunyai keterikatan dan menjadi daerah bersemayamnya siluman pemujaan. Oleh alasannya yaitu itu anggapan mutlak mencari pesugihan di mana daerah sanggup dilakukan itu tidaklah benar.
Mencari pesugihan di sebuah daerah keramat yang salah daerah sanggup berdampak terkena siku (melanggar pantangan spiritual di sebuah daerah keramat). Mereka yang terkena siku bukan kekayaan yang Ia peroleh, melainkan nasib sial dan apes yang berujung pada kematian bila seseorang terkena siku. Kehidupan alam mistik sama halnya dengan kehidupan di alam nyata. Tempat keramat sanggup jadi daerah terlarang untuk orang-orang meminta dan bersekutu dengan setan, apalagi melaksanakan pemujaan pesugihan.
Hal yang dianggap paling simpel untuk melaksanakan pemujaan yaitu daerah pembuangan pesugihan yang sudah tidak digunakan lagi oleh pemiliknya. Di daerah ini justru siluman pesugihan akan mencari mangsa orang-orang yang mau merawatnya dengan iming-Iming kekayaan sebagai gantinya. Sedangkan tempat pembuangan pesugihan biasanya ada di sungai di bawah jembatan atau gunung.
Dari sekian banyak sungai yang dihuni pesugihan, salah satunya ada di jembatan Kaligawe. Selama ini nama Kaligawe memang mempunyai mitos yang melegenda,menjadi daerah untuk mencari pesugihan. Bagi warga sekitar, mitos keberadaan jembatan di samping makam keramat Syech Joko untuk daerah mencari pesugihan memang sudah bukan diam-diam umum lagi. Karena legenda tersebut sudah ada semenjak ratusan tahun yang silam, mengingat sejarah kaligawe dan Syech Joko terkait dengan keberadaan Kanjeng Ratu Kidul dan Blorong sebagai abdi-abdinya. Sehingga tidak mengherankan kalau banyak orang yang tiba ke Kaligawe untuk mencari kekayaan duniawi.
Mistis Misteri Tempat Pesugihan Blorong Di Kaligawe
Akan tetapi meski banyak orang yang tiba menjalani laku ritual di Kaligawe setiap malam tertentu, namun tidak semua orang mencari pesugihan. Ada juga pelaku ritual yang ingin ziarah, nenepi tirakat atau sekedar mencari daerah untuk merenung dan keperluan lainya. Niat (keinginan) hati seseorang memang tidak sanggup dilihat apalagi dibaca, oleh lantaran itu meski banyak orang yang menjalani laku ritual di Kaligawe, namun niat itu tergantung dari diri langsung mereka masing-masing.
Seperti dikatakan oleh Narno, salah satu warga Kaligawe yang rumahnya tak jauh dari makam Syech Joko. Keramaian Kaligawe pada malam Jum’at Kliwon dan Selasa Kliwon memang tidak mirip dulu lagi, namun masih saja ada pelaku ritual yang tiba ritual di Kaligawe.
“Para peziarah kerap menjalani ritual pada malam jum’at Kliwon,” Kata Narno mengungkapkan.
Ditambahkan Narno, mitos Kaligawe berawal dan kisah Syech Joko yang menyayangi salah satu putri Kanjeng Ratu Kidul. Syeh Joko sendiri dalam kisah diterangkan, ia masih satu saudara dengan Raden Patah, penguasa Demak Bintara. Kecintaannya dengan putri Kanjeng Ratu Kidul memang tidak simpel dijalani oleh Syech Joko, meski keduanya saling mencintai, tetapi Kanjeng Ratu KiduI tidak menyetujui relasi mereka berdua.
Berbagai alasan dan syarat diajukan oleh Kanjeng Ratu Kidul kepada Syech Joko semoga jalinan cinta mereka putus. Sampai jadinya Kanjeng Ratu Kidul meminta kepada Syech Joko semoga dibuatkan jembatan dari koin emas sebagai syarat meminang putrinya. Mendengar syarat mas kawin yang harus Ia penuhi untuk kekasihnya, Syech Joko tidak keberatan, meski jembatan koin emas harus ia bangkit hanya waktu semalam saja.
Demi orang yang dicintai, dengan kesaktiannya Syech Joko berhasil menyelesaikan jembatan koin emas dalam tempo semalam. Melihat syarat yang diajukan sanggup dipenuhi, Kanjeng Ratu Kidul kemudian mengutus pasukan Blorong untuk menggagalkan dan menghancurkan jembatan emas di Kaligawe. Serbuan pasukan siluman Blorong jadinya dihadapi oleh Syech Joko dan terjadilan pertempuran yang sangat sengit. Dalam pertempuran itu, Syech Joko dikeroyok ribuan siluman blorong. Tetapi dengan kesaktiannya para siluman blorong jadinya bertekuk lutut berhasil dikalahkan.
Kekalahan Blorong lalu menyebabkan siluman tersebut menjadi pengikutnya. ‘Hingga di selesai hayatnya, Syech Joko dimakamkan di Desa Kaligawe. Keikutsertaan para blorong kepada Syech Joko tidak lantas pergi begitu saja semenjak ditinggal wafat oleh Syech Joko. Para Blorong terus mengikuti dan menjaga makam Syech Joko di Kaligawe, tetapi keberadaannya menetap di sungai yang tak jauh dari makam Syech Joko.
Sekilas makam Syech Joko memang tidak tampak mencolok sebagai daerah keramat, lantaran tertutup pagar tembok keliling setinggi dua meter. Di daerah ini tidak hanya bangunan makam Syech Joko saja, tetapi ada juga nisan makam lain di sekitar pusaranya. Selain bangunan makam ada juga masjid yang cliperuntukkan bagi para ritual sembahyang, sholat.
Di samping makam Kaligawe terdapat sungai selebar kurang lebih sepuluh meter dan sebuah jembatan yang membentang di jalan raya Kaligawe Pedan. Di sungal inilah konon dipercaya sebagal daerah bersemayamnya para siluman blorong yang berasal dan Segara Kidul. Bagi orang yang mempunyai linuwih, jembatan Kaligawe yaitu jembatan mistik yang terbuat dan kepingan koin emas. Tetapi sangat mengerikan, di sekitar jembatan banyak sekali ular-ular siluman Blorong yang bertugas menjaga jembatan.
Para pelaku ritual yang ingin melaksanakan pemujaan Blorong, di selesai laku ritualnya mereka harus kungkum di Kaligawe. Jika berhasil orang tersebut akan memperoleh kekayaan dan bersekutu dengan Blorong, kalau tidak berhasil maka hanya sia-sia waktu dan tenaga yang sudah Ia Iuangkan untuk menjalani laku. Karena sadar atau tidak sadar, bahwa tidak semua orang sanggup mempunyai pesugihan. Faktor keturunan dan aura seseorang sangat mempengaruhi keberhasilan ia melaksanakan persekutuan.
Jika Leluhurnya pernah mempunyai pesugihan maka anak keturunannya akan simpel melaksanakan persekutuan, lantaran garis keturunan akan terlihat kalau leluhur-leluhurnya pernah mempunyai pesugihan Blorong. Roh leluhurnya juga masih berada di daerah ia melaksanakan pemujaan, kalau memuja Blorong, roh tersebut berada di bahari selatan. Ia akan digunakan untuk menghiasi kraton Blorong. Roh para pemuja Blorong juga akan menjadi Blorong, ia akan menjadi siluman untuk pesugihan.
Para pelaku ritual yang ingin menjalani laku ritual di Kaligawe, sebelumnya harus menjalani ritual di makam Syech Joko. Pada proses ini segala permohonan diutarakan dengan membawa perlengkapan sesaji. Untuk sekali melaksanakan penyuwunan, pelaku ritual harus menyediakan pisang raja setangkep, candu bakar dan kembang tujuh rupa. Syarat ini biasanya diujubkan sang juru kunci kalau pelaku ritual tidak sanggup mengujubkanya. Tetapi kalau ia ingin mengujubkannya sendiri juga tidak menjadi soal.
Bagi para pelaku ritual, ujub pada ketika menggelar ritual di sebuah daerah keramat paling baik memang dilakukan sendiri. Karena aneka macam penyuwunan dan kesepakatan kalau terkabul hanya diri langsung yang mengetahuinya. Akan celaka kalau ternyata pada ketika mengujubkan sesaji ada kesepakatan yang disampaikan oleh sang juru kunci, padahal pelaktl ritual sama sekali tidak pernah mengungkapkan kesepakatan tersebut. Jika hal itu terjadi maka yang akan ditagih janjinya yaitu si pelaku ritual.
Usai menggelar penyuwunan di makam Syech Joko pelaku ritual biasanya menginap selama tujuh hari tujuh malam di makam untuk melengkapi ritualnya. Hanya saja memang tidak semua orang menginap pada ketika mereka melaksanakan penyuwunan, semua tergantung dan apa yang diinginkannya.Para pelaku ritual yang menjalani laku di kaligawe tidák hanya ingin kaya, tetapi ada juga yang ziarah menggelar doa Yasin tahlil. Ingin sembuh dari sakit menahun, laris, sukses jabatan dan impian lainnya. Hasil dan tidaknya penyuwunan ngalap berkah seseorang semua tergantung dari niat dan kebersihan hati masing-masing.
Ritual Hubungan Badan Pesugihan Blorong
Bagi para pemuja pesugihan Blorong, kalau mereka berhasil melaksanakan komplotan maka harus menyiapkan kamar kosong sebagai daerah untuk melaksanakan pemujaan. Di kamar ini Blorong akan menjalin relasi tubuh dengan pemilik pesugihan untuk mengikat jiwanya. Selain mengikat jiwa pemiliknya, setiap malam purnama sang pemilik juga harus menyediakan tumbal nyawa. Pada ketika awal melaksanakan pemujaan, sebelumnya pemilik pesugihan Blorong sudah melaksanakan kesepakatan menumbalkan salah seorang anggota keluarganya.
Namun sesudah tumbal yang pertama, pemilik pesugihan sanggup melepas Blorong mencari tumbalnya sendiri. Blorong yang dilepas mencari tumbal sendiri biasanya diletakkan di jalan raya yang tak jauh dari jembatan sungai. Dampak dari adanya Blorong di jalan raya tersebut maka jalan raya akan menjadi rawan kecelakaan. Dilepasnya Blorong di jalan raya untuk mencari tumbal memang kerap dilakukan oleh pemilik pesugihan yang tak mau keluarganya menjadi tumbal, tetapi cara ini memang sama saja mengorbankan jiwa orang lain yang tidak bersalah.
Selain melepaskan blorong di jalan raya, pemilik pesugihan juga sanggup menandai orang lain untuk tumbal Blonong. Orang yang akan dijadikan tumbal oleh pemilik pesugihan biasanya memperoleh banyak pemberian. Tidak hanya uang dan makanan, tetapi harta benda juga diberikan. Pemberian ini sebagai tanda bagi Blorong, daftar jiwa seseorang yang akan dijadikan tumbal Pesugihan Blorong tidak hanya mendatangkan kekayaan secara instan, tetapi sanggup juga digunakan untuk pelarisan, khususnya para pemilik rumah makan.
Cara ini bagi sebagian orang dianggap lebih ringan dosanya lantaran pemilik Blorong masih tetap harus berusaha dengan cara bekerja. Namun anggapan ringan dosa tidaklah demikian bagi Tuhan, lantaran dosa yang paling dilaknat yaitu bersekutu dengan setan. Tidak pandang bagaimanpun cara yang ia jalani, selingkuh Allah yaitu sebuah dosa yang amat besar.
Memiliki pesugihan bagi orang-orang memang kerap menjadi alasan semoga sanggup hidup bahagia di dunia. Tetapi kesenangan dalam hidup sebenannya bukanlah harta dan kekayaan, melainkan ketenangan hati dan pikiran. Manusia menjalani hidup di dunia hanya sesaat saja, mirip kata ‘Mung Sak Drema Mampin Ngombe’, hanya sekedar mampir minum saja. Oleh lantaran itu waktu yang sesaat hendaknya menyebabkan insan mempunyai rasa tulus menerima, nerima ing pandum.
Menerima segala proteksi Allah dengan rasa ikhlas. Rasa tulus memang sulit dilakukan tak segampang insan mengucapkannya, akan tetapi dengan mencoba berlaku sabar maka insan akan menemukan rasa ikhlas. Karena dengan mempunyai rasa tulus insan tidak akan pernah merasa kekurangan, ia akan hidup dalam kekayaan kepercayaan dan kesabaran.
Inilah kekayaan yang sesungguhnya bagi umat insan di dunia yang tak pernah merasa kekurangan atas berkah yang dilimpahkan oleh Allah Yang MaFia Esa. Sumber:misteri.
Itulah menguak kisah dongeng mistis misteri wacana daerah pesugihan Nyi Blorong daerah mencari kekayaan mistik secara sesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar