hadits wanita masuk surga dari pintu manapun

hadits wanita masuk surga dari pintu manapun

“Jika seorang perempuan menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan kehormatannya dari perbuatan zinah, dan mentaati suami nya. maka akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kamu mau”. Dari Mu’adz bin Jabal ra, berkata, Aku pernah berucap, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada saya amal yang sanggup memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka”.

Rosulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur sahabat mulia, Abdurahman bi Auf , Nabi bersabda.

Beliau menjawab: “Engkau menanyakan suatu pekara yang besar, namun hal itu menjadi ringan bagi siapa saja yang diringankan oleh Allah SWT, yaitu: Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan mengerjakan haji ke Baitullah”.

Kemudian dia bersabda lagi: “Inginkah engkau kuberitahukan mengenai pintu-pintu kebaikan?” Aku menjawab: “Mau, ya Rasulullah.” Beliau bersabda: “Puasa yaitu perisai, shadaqah itu sanggup menghapus kesalahan sebagaimana air sanggup menghapus api, dan shalatnya seseorang di tengah malam”. Kemudian dia membaca surat As-Sajdah ayat 16, “Tatajaafaa junuubuhum ‘anil madhaaji’il … sampai … ya’maluun (lambung-lambung mereka jauh dari daerah tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan harap-harap cemas)”.

Kemudian dia bersabda: “Inginkah engkau kuberitahukan pokok dari segala urusan dan puncak mahkotanya?” Aku menjawab: “Mau, ya Rasulullah.” Beliau bersabda: “Pokok dari segala urusan yaitu Islam, tiangnya yaitu shalat dan puncaknya yaitu jihad”.

Kemudian Nabi bersabda lagi: “Maukah engkau kuberitahu dari semua itu?”. “Aku menjawab: “Mau, ya Rasulullah.” Lalu baginda menunjukkan lidahnya seraya bersabda: “Kendalikan ini”.

Aku bertanya: “Ya Rasulullah, apakah kami akan diminta pertanggungjawaban dengan apa yang kami katakan?”. Beliau bersabda: “Celakalah engkau hai Mu’adz! Bukankah yang menjerumuskan insan kedalam api neraka dengan wajah tersungkur yaitu akhir pengecap mereka?”.  
(HR. Tirmidzi dan dia menyampaikan ini yaitu hadits hasan shahih)