Remaja beranjak menjadi dewasa. Segala lamunan berubah ingin berkelana. Mencoba hal-hal yang belum pernah dirasa. Biarpun tidak boleh agama, budaya dan orang tua, anak sampaumur tetap ingin mencobanya. Angan dan asa gemar melongo dalam keindahan dunia fana. Tak sadar jiwa dan raga menjadi tersiksa.
Bagi anak gres dewasa, yang bagus yaitu gemerlap dunia dan menuruti nafsu angkara, kalau perlu malah berani melawan orang tua. Anak gres dewasa, remaja bukan sampaumur juga belum, masih sering terperdaya bujukan nafsu angkara dan nikmat dunia. Sering pula ditakut-takuti api neraka, namun tak akan menciptakan sikapnya menjadi jera. Tak mau mengikuti kareping rahsa, yang ada selalu nguja hawa.
Anak sampaumur merasa rugi bila tak mengecap manisnya dunia. Tak peduli orang renta terlunta, yang penting hati bahagia gembira. Tak sadar tindak tanduknya bikin celaka, bagi diri sendiri, orang renta dan keluarga. Cita-citanya setinggi langit, sebentar-sebentar minta duit, tak mau hidup irit. Jika tersinggung pribadi sengit. Enggan berusaha yang penting apa-apa harus tersedia. Jiwanya masih muda, simpel sekali terpengaruhi api asmara. Lihat celana saja menjadi bergemuruh rasa di dada. Anak sampaumur sering bikin orang renta ngelus dada.
Bagaimanapun juga mereka buah dada hati yang dicinta. Itulah sebabnya orang renta tak punya rasa benci kepada pujaan hati. Hati-hati asuh anak muda yang belum bisa membuka panca indera, salah-salah justru bisa celaka semuanya
Angen bagus puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede sampaumur salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom simpel kena reka
Mulo enom pikir simpel keno asmara
Mulo enom pikir simpel keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan bisa ngudar panca driya
Mung bagus manis kang dadi sedya
Tan weruh bagus pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka
Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda simpel terperdaya
Karena darah muda simpel kena asmara
Karena darah muda simpel tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak bisa membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu lantaran tak bisa membuka panca indera
Apabila insan tak terurus......celaka
Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar