Kaya Ngenteni Thukule Jamur Ing Mangsa Ketiga
Kaya Ngenteni Thukule Jamur ing Mangsa Ketiga
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti mirip menunggui tumbuhnya jamur di animo kemarau.
Secara luas pepatah tersebut ingin mengatakan sebuah kegiatan (mengharap sesuatu) yang sia-sia. Jamur identik dengan kelembaban. Kelembaban tidak berkait akrab dengan air.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sudah sanggup mengidentifikasi/memperkirakan bahwa bila animo hujan tiba, maka akan ada banyak jamur bertumbuhan di sembarang tempat. Akan tetapi bila animo kemarau tiba, jamur hampir mustahil didapatkan di mana pun. Berdasarkan ilmu titen inilah lalu muncul pepatah itu.
Jadi, sangat mustahil mengharapkan tumbuhnya jamur di animo kemarau. Jika kita memiliki pengharapan yang dinanti namun tidak pernah terwujud itu ibaratnya menunggui tumbuhnya jamur di animo kemarau. Bisa juga pepatah ini dipakai untuk kegiatan menunggu yang amat usang sehingga mirip menunggui sesuatu yang tidak terang atau tidak berjuntrung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar