14 Oktober 2018

Kethek Saranggon

Kethek Saranggon 

Artinya: Kumpulan orang yang berlaku Jahat.

Jahat disini yaitu orang yang melaksanakan balas dendam yang tak pernah habis dan orang yang merebut hak yang bukan miliknya dengan cara pemaksaan (apapun). Kekhawatiran terbesar dari kita yaitu bahwa siklus dendam dan rakus dari insan yang tidak habis akan menjadikan keterkaitan Karma Buruk bagi kesatuan umat manusia, yang menjadikan degladasi Atma yang terus menerus merosot.
Sejak awal bahwa banyak pedoman yang tidak mempunyai sifat larangan – Jangan – Ojo – Tidak – dsb-nya, namun beriring dengan terbentuknya kelompok-kelompok yang lepas dari pedoman Budhi, maka pada tingkat pedoman yang lebih bawah muncullah pedoman yang bersifat kata negatif atau larangan tadi, misalnya dapat dikatakan awal pedoman yaitu Maafkan/Ampuni orang lain, lantaran kemerosotan maka kata depannya ada kata larangan ibarat Jangan Mendendam/membalas (Ojo mbalas dendam).

Sekarang inilah saatnya setiap dari kita biar keluar dari bulat laris jahat (dendam dan rakus), kalau sudah demikian maka saatnyalah kita ada penyadaran diri tidak lantaran larangan bahkan ancaman. Karena kalau kita terus menerus dalam bulat laris jahat, maka kita telah membuat pusaran kesengsaraan/penderitaan yang mendalam bagi Atma diri kita maupun yang ikut terseret didalamnya lantaran tak berdaya upaya lantaran mempunyai upaya jahat.

Dalam kehidupan berumah tangga, “Kethek Saranggon”, senantiasa selalu membuat suasana saling mengampuni dan memberi, kalau ketika ini terlibat dalam dendam dan kerakusan, segeralah keluar dari sana, sebelum terseret dan terjadi kehancuran dalam keluarga. Dendam dan kerakusan tak mengenal saudara, sahabat, semuanya dapat dilibas dan menjadi korban. Kita tidak dapat menduga kita membuat kerusakan yang parah, kalau tidak segera keluar dari sana.

Dalam hubungan orang bau tanah dan anak (Guru dan Murid), yang mengajarkan dendam dan kerakusan akan merusak anak/murid secara “dalam”. Efeknya bergenerasi generesi terus menerus, dan ini sangat menyedihkan semua mahluk, lantaran untuk kembali atau membalikan, sangatlah sulit dan akan banyak memakan korban.

Dalam hubungan keluarga dengan keluarga lain (bermasyarakat), fungsi budaya, segala seni, dan tataran kemasyarakat yang ada ritual program yaitu ajaran/pesan dari leluhur kita untuk membangun masyarakat dalam kumpulan dan acara yang baik, biar masyarakat tidak terjebak pada kumpulan yang jahat.
Saya sangat gembira dengan beberapa kawasan di Sumatera, dan juga pagelaran wayang di jawa, seni tari, dan kebgiatan budaya, lantaran memberi imbas kehidupan yang baik. Kebanggaan juga di tujukan kepada Pulau Dewata yang terus acara setiap hari tidak lepas dari budaya acara yang bersifat saling kumpul, seni, acara yang melepaskan berkembangnya kumpulan yang jahat.
Mari kita dukung segala bentuk upaya orang-orang yang senantiasa akan melaksanakan kegiatan-kegiatan seni budaya. Termasuk budaya Sarasehan – Diskusi harus kita tingkatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Kamu Baca

Jasa Dukun Pelet Ampuh Sudah Terpercaya dan Handal Di Indonesia

Jasa Pelet dari Dukun Pelet Ampuh Sudah Terbukti Ampuh dan Tentunya Mahar Murah Reaksi Cepat Dukun pelet adalah:Orang yang memiliki kesangg...