Ngalasake Negara

Ngalasake Negara

Artinya: “Tidak nurut hukum negara”

Kehidupan berbangsa dan bertanah air ialah suatu kesepakatan hidup bersama dibawah naungan suatu ideologi yang telah di rumuskan oleh pendahulu kita, sehingga itulah kesepakatan yang harus di pegang setiap manusia kebangsaan.
Hari-hari kita selalu disuguhi informasi mengenai kondisi bangsa dan negara, kita sering merasa ngreget, geram ihwal tingkah laris yang dilakukan oleh dari level bawah hingga atas kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keprihatinan kita bahwa kandungan komitment dari ideologi telah di ingkar (tidak nurut) menjadi sumber dari problem negara dikala ini.
Salah satu ideologi untuk membuat masyarakat adil dan makmur, telah menjadi membuat “aku” adil dan makmur dengan segala cara ialah bentuk dari pelanggaran terhadap negara.
Kita semua harus kembali lagi kepada semangat yang sama yaitu semangat “Gotong Royong” dalam segala aspek hidup, alasannya bersama-sama dapat di katakan unsur pengikat dalam kebebasan/kemerdekaan yang dalam kemanunggalan.

Dalam kehidupan berumah tangga,”Ngalasake Negara”, Keluarga ialah unsur terkecil atau miniatur dari suatu negara, jikalau semua keluarga melakukan kehidupan kenegaraan secara baik, maka negara tentu kuat. Seorang motivator keluarga dipanggil Ayah Eddy memiliki motto: “Indonesia Strong From Home”, yang menjadi perenungan bagi saya bahwa keluarga punya tugas penting memilih nasib suatu negara.

Dalam hubungan orang bau tanah dan anak (Guru dan Murid), pendidikan -> transfer ilmu -> ngasuh kawruh, menjadi kunci dari menghindari adanya ketidak nurutnya terhadap negara. Maka penting bagi orang bau tanah / guru memperlihatkan pandangan kenegaraan yang tepat, dari sekedar membuat fanatisme dan membuat utopia yang tak ada manfaat ihwal kenegaraan.

Dalam hubungan keluarga dengan keluarga lain (bermasyarakat), kembali lagi mari kita bergotong royong. Mari kita ciptakan tertip dan disiplin pada aturan. Mulai dari keluarga masing-masing, maka akan berdampak besar alasannya secara akumulatif membuat kondisi yang kondusif. Mother Theresa mengatakan: “Dunia ini akan bersih, jikalau setiap orang (Rumah) mengambil sapu dan menyapu halamannya sendiri”