18 Oktober 2018

Ruqayyah Waris Maqsood, Menulis Sampai Nafas Berakhir

Ia menerima ijazah dibidang Teologi Kristen. Namun pengetahuan Kristen-nya yang begitu mendalam menimbulkan ia menyayangi Islam. Ingin terus menulis hingga final hayat

Ruqayyah Waris Maqsood  dilahirkan pada tahun 1942 di kota London, Inggris. Ruqayyah merupakan salah satu penulis buku-buku Islam paling produktif. telah menghasilkan lebih dari 30 buku berkenaan dengan Islam. Buku-bukunya termasuk best seller dan menjadi rujukan serta rujukan di banyak sekali negara.

Awalnya ia dibesarkan dalam lingkungan Katolik Protestan. Nama asalnya ialah Rosalyn Rushbrook . Dia memperoleh ijazah dalam bidang Teologi Katolik dari Universitas Hull tahun 1963. Pengetahuan Kristennya begitu mendalam hingga ia menulis beberapa buah buku, perihal Kristen.

Tapi rupanya, alasannya ialah pengetahuannya yang begitu mendalam perihal Katolik pula yang menyadarkannya. Ia dapati pedoman Katolik telah banyak menyimpang, terutama yang berkaitan dengan konsep Trinitas.

Akhirnya tahun 1986, diusia 44 tahun, ia memeluk Islam. Tahun 2001 ia dianugerahkan Muhammad Iqbal Awards alasannya ialah sumbangannya yang tinggi dalam pengembangan metodologi pengajaran Islam. Bahkan Maret 2004 Ruqayyah terpilih sebagai salah satu dari 100 perempuan berprestasi di dunia. Berikut rangkuman kehidupannya dikutip dari banyak sekali sumber.


“Orang beriman tak takut dengan penderitaan hidup; tak takut dengan kematian; juga tak takut dengan kehidupan sehabis dunia ini; alasannya ialah Allah bersama mereka. Mereka tak sendirian, Allah selalu menemani dan membimbingnya. Allah itu nyata, Dia menyayangi kamu. Dia mengetahui semua kesukaran yang kau hadapi dalam perjuangan. Bahkan, bila kau berbuat salah, Dia masih tetap mencintaimu.“

Ruqayyah Waris Maqsood


Bait-bait kalimat di atas menggambarkan betapa teguhnya hati seorang Ruqayyah. Bait penuh makna itu diadopsinya dari ayat-ayat suci Al-Quran. Dia memang menumpukan setiap tulisannya dengan memasukkan petuah-petuah dari Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Ruqayyah Waris Maqsood yang diilahirkan tahun 1942 di London, Inggris, pada ada usia 8 tahun telah jadi seorang anak yang mempunyai akad yang tinggi dengan Katolik sebagai hasil dari panggilan hatinya. Setelah menamatkan aktivitas sarjana ilmu teologi (1963) dan master bidang pendidikan (1964) dari Universitas Hull, ia selama hampir 32 tahun mengelola aktivitas studi ilmu-ilmu keagamaan di banyak sekali sekolah dan akademi tinggi di Inggris.

Dia menikah dengan penyair Georg Morris Kendrick pada tahun 1964. Dari perkawinannya dengan Georg mereka mempunyai dua orang anak, Daniel George lahir 1968 dan Frances Elisabeth Eva lahir 1969. Tahun 1986 pasangan itu bercerai. Tahun itu pula masuk Islam dan tahun 1990 menikah lagi dengan laki-laki keturunan Pakistan, Waris Ali Maqsood namanya.

“Saat ini Islam dicap sebagai agama bermasalah. Sangat tidak adil. Karena itu saya berupaya menulis untuk memperbanyak literatur-literatur Islam. Harapa saya agar, melalui tulisan-tulisan itu, sanggup membantu memperbaiki atmosfir yang kurang berpihak ke Islam,” cetusnya.

“Saya sangat tertarik menggeluti sejarah Islam, terutama perihal kehidupan wanita-wanita di sekitar Nabi Muhammad. Saya acapkali meng-counter kampanye anti Islam yang mendiskreditkan perempuan Muslim,” kata dia.

Best seller
Mau tahu seberapa produktifnya dia? Catat saja, sewaktu masih berjulukan Rosalyn Rushbrook ia menghasilkan 9 buah buku yang umumnya berisi gosip agama. Dan satu volume buku kumpulan puisi. Lalu selepas hijrah ke Islam, ia menghasilkan sekitar 30 buah buku. Saat ini ia mempunyai 9 buah buku yang masih dalam proses penerbitan. Dia juga menulis banyak sekali artikel di majalah maupun koran yang berkaitan dengan Islam dan Muslim.

Salah satu sumbangannya yang paling penting bagi komunitas Islam ialah The Muslim Marriage Guide (Petunjuk Pernikahan bagi Muslim). Buku itu menjadi rujukan dan direkomendasikan, tidak saja untuk pasangan yang akan menikah namun juga bagi mereka yang telah usang mengarungi perahu rumah tangga. Bagi kalangan non Muslim, terutama yang sedang mendalami Islam, tentu saja buku Ruqayyah menjadi rujukan yang sangat berharga. Dalam buku yang bernilai tinggi itu ia menggambarkan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dilengkapi dengan petunjuk, tatacara dan aturan perkawinan. Tak hanya ia juga menguraikan bagaimana pertalian suami istri dalam hal warisan dan sejenisnya. Kaprikornus sangat terpadu dan lengkap.

Ruqayyah pernah diundang oleh Hodder Headlines untuk menulis buku Islam for the World Faiths (Islam bagi Penganut Agama se-Dunia). Saat ini buku itu telah dicetak sebanyak tiga kali dan termasuk salah satu buku best seller.

Tak hanya buku-buku kategori “berat”, ia juga menulis buku-buku perihal bimbingan konseling bagi sampaumur Islam. Juga ada beberapa buku saku, antara lain; a Guide for Visitors to Mosques, a Marriage Guidance booklet, Muslim Women’s Helpline.

Bukunya di Indonesia banyak diterbitkan oleh Mizan. Misalnya Menciptakan Surga Rumah Tangga. Lalu buku bimbingan untuk sampaumur berjudul Menyentuh Hati Remaja. Buku itu mengulas seputar solusi untuk mengatasi problema-problema remaja.

“Mengapa hidup kita di dunia ini kadang kala berlalu dalam keadaan sulit. Ada kisah populer perihal seorang petani Afrika yang menanam rami. Ia harus menanamnya dalam keadaan yang sulit, dengan kondisi tanah yang mematahkan punggung dan dengan sedikit hujan untuk menyiraminya. Ketika ia pindah ke kawasan yang iklimnya lebih bersahabat, ia membawa beberapa tumbuhan rami tersebut, dengan pikiran bahwa tanamana ini akan simpel tumbuh di kawasan yang baru. Ya, tumbuhan itu memang tumbuh, besar, hijau dan subur; tetapi ketika ia mencabut batang itu untuk mengeluarkan seratnya, ternyata batangnya tidak berisi serat kecuali ampas. Tanaman itu memerlukan kondisi sulit untuk mengembangkan kekuatan batangnya,” tulis Ruqayyah dalam buku bimbingan remajanya, dengan perumpamaan yang simpel dimengerti sampaumur dan juga memberi motivasi hidup.

Silabus Islam
“Saya juga diminta menulis buku teks yang digunakan secara luas di Inggris selama hampir 20 tahun. Buku-buku teks itu digunakan oleh kalangan pribadi, muallaf, dan pelajar-pelajar sekolah umum dan madrasah. Tidak saja di Inggris tapi juga di beberapa negara lainnya,” begitu katanya. Ya, memang Ruqayyah juga sibuk menulis buku-buku teks yang banyak dijadikan rujukan.

Ia membantu mengembangkan silabus bagi pelajar sekolah agama, berafiliasi dengan dinas pendidikan setempat. Silabusnya tergolong unik, dibentuk khusus semoga pelajar mandiri. Jadi, tanpa guru atau akomodasi tetap sanggup jalan. Silabusnya dirancang untuk pelajar sekolah dasar hingga akademi tinggi. Menariknya lagi, sanggup digunakan untuk pendidikan formal, non formal, misal di rumah, bahkan juga di penjara. Pokoknya untuk dimana saja. Menjadi tutor jarak jauh (distance learning) untuk Asosiasi Peneliti Muslim (AMR) ialah aktifitas lainnya.

Aktifitas mengajarnya juga padat. Banyak negara telah disambanginya, diantaranya AS, Kanada, Denmark, Swedia, Finlandia, Irlandia dan Singapura. Ruqayyah juga mengajar di beberapa universitas yang ada di Inggris menyerupai Oxford, Cambridge Edinburg, Glasgow dan Manchester. Juga mengajar di School of Oriental and Arabic Studies di London.

Atas aktifitas dan jasanya itu ia mendapatkan Muhammad Iqbal Award tahun 2001 atas kreatifitasnya dalam mengembangkan pembelajaran Islam. Dialah muslim pertama Inggris yang pernah mendapatkan anugerah bergengsi tersebut. Tak hanya itu, Maret 2004 Ruqayyah terpilih sebagai salah satu dari 100 perempuan berprestasi di dunia. Dalam ajang pemilihan Daily Mail’s Real Women of Achievement, ia termasuk satu dari tujuh orang perempuan berprestasi dalam kategori keagamaan.

Menulis dan Terus Menulis
Majalah Islam, Emel pernah menanyakan adakah ia merasa lelah dengan seabrek aktifitasnya itu serta bagaimana membagi waktu menulis dan mengurus rumah tangga, contohnya di kesibukannya dengan para cucunya.

“Saya sangat ketat dengan waktu. Bertahun-tahun saya menjalani itu dan sudah jadi irama hidup saya, hingga semua jadi mudah. Saya biasanya menulis malam hari. Kala semua telah tidur, hingga tak ada yang mengganggu saya. Jam 4 pagi saya berdiri untuk shalat subuh. Selepas itu saya tidur sejenak hingga jam 8 pagi. Beraktifitas lagi dan siangnya saya ambil waktu untuk istirahat,” ujarnya.

“Kerja saya sehari-hari ya menulis. Kini ada lebih dari 40 buku telah diterbitkan. Belum usang saya telah menuntaskan satu manuskrip yang sangat tebal perihal Kehidupan Rasulullah SAW. Buku berjudul “The Life of Prophet Muhammad” itu diterbitkan oleh Islamic Research Institute of Islamabad tahun 2006 silam,” katanya. Tentang pembajakan buku-buku, Ruqayyah mengaku duka dengan tingginya kasus pembajakan buku terutama di negara-negara Islam.

“Kenyataan dikala ini banyak buku-buku Islam yang dibajak dan pembajaknya ialah orang Islam sendiri. Sedih bukan? “ ungkapnya risau.

Tentang Yesus
Dia mempunyai pengetahuan Katolik begitu mendalam. Dengan pengetahuannya itu Ruqayyah bergerak atas inisiatif sendiri mencari kebenaran berdasar kajian-kajian ilmiahnya. Namun jadinya ia meninggalkan agamanya itu sehabis bergulat bertahun-tahun dalam pencarian atas pertanyaan-pertanyaannya perihal konsep teologi Trinitas. Dia tak menemukan apa-apa.

Kaprikornus Ruqayyah memeluk Islam murni berdasar latar belakang pengetahuannya dan kajian mendalam perihal pedoman ketuhanan, baik dalam Islam dan Kristen. Seperti kebanyakan muallaf lainnya, ia menyebut dirinya telah “kembali” menjadi Muslim. Kini ia memperjuangkan Islam lewat goresan pena dan buku-bukunya.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah media, ia ditanya perihal konsep Islam perihal Nabi Isa yang dalam pedoman Katolik disebut Yesus. “Di negara Barat ada pedoman ilmu tabiat berinti pada cinta dan kasih Tuhan dan tolong menolong sesama manusia. Itu semua diajarkan juga oleh semua nabi termasuk di dalamnya, tentu saja, Nabi Muhammad SAW. Kami orang Islam juga meyakini Nabi Isa sebagai salah satu nabi yang diutus Allah,” kata Ruqayyah.

“Sebelum Nabi Isa datang, nabi-nabi terdahulu membawa pedoman Yahudi. Kami juga beriman dengan nabi-nabi terdahulu yang diutus kepada umat-umat sebelum Islam datang, Yahudi ialah salah satu agama samawi juga. Nabi Isa tiba membawa pedoman Katolik itu kami yakni juga. Kemudian Nabi Muhammad diutus Allah membawa pedoman Islam dan kiprah Isa AS telah selesai, Kaprikornus tidak menyerupai dipahami pedoman Katolik dengan konsep Trinitasnya yang menyatakan Yesus itu anak Tuhan. Dia memang dilahirkan dari seorang ibu, Maryam. Tanpa ayah. Kaprikornus jangan lantas disebut sebagai anak Tuhan. Itu kuasa Allah. Jika Allah katakan “jadi”, maka jadilah,” imbuhnya lagi.

Apakah Nabi Muhammad diutus alasannya ialah misi Nabi Isa dianggap telah gagal? Demikian cocoran pertanyaan menohok media tersebut. “Kami tidak beriman dengan itu, bahwa misi Nabi Isa gagal. Kami beriman, ia (Isa AS) ialah salah satu utusan Allah yang terbaik bagi umatnya. Contoh dan tunjuk ajarnya ditiru oleh jutaan pengikutnya kala itu. Jika kemudian, umatnya rusak, itu bukannya alasannya ialah pedoman atau misi Isa AS itu rusak lantas dikatakan gagal. Lalu untuk menyelamatkan umatnya, menghapus dosa umatnya, Isa digambarkan (dalam Kristen) mengorbankan dirinya dengan disalib. Tidak begitu. Inilah yang saya katakana pedoman Katolik telah menyimpang dari aslinya,” terangnya.

Cyber counsellor
Salain menulis, kesibukan lainnya ialah sebagai seorang konselor. Melalui internet, ia aktif menjawab dan membantu konseling.

“Kegiatan lain saya ialah mengasuh bimbingan konseling online melalui e-mail hingga dijuluki sebagai cyber councellor. Tiap hari sedikitnya ada 50 e-mail yang saya terima. Kebanyakan berasal dari orang-orang minta nasehat, alasannya ialah masalah budaya, perkawinan, dan bahkan masalah ketuhanan. Kebanyakan dari mereka ialah orang-orang yang dalam masa pencarian, mereka ingin tahu apa itu Islam. Bahkan ada juga dari orang yang bermaksud menyerang Islam. Kami saling bertukar pendapat. Banyak juga e-mail berisi pengaduan-pengaduan yang sifatnya sangat pribadi. Saya ini persis menyerupai “ibu atau tante” bagi mereka dalam menuntaskan persoalan-persoalan pribadi,” ungkap Ruqayyah senang.

Begitupun ia mengaku sedikit duka dengan kenyataan masih banyak kalangan Islam yang bertingkah laris kurang baik. Tidak Islami. Hingga merusak wajah Islam sendiri.

“Sebagai pola di Barat, banyak bawah umur muda Arab dan Asia yang bergaul bebas dengan gadis-gadis kulit putih tanpa memperhatikan kaedah Islam. Sedihnya lagi, ada yang hingga mengandung tanpa ikatan agama. Seringnya si perempuan kemudian masuk Islam. Memang baik, tapi saya kira ini bukan jalan menuju Islam yang benar,” keluhnya.

Begitulah, Ruqayyah sekarang mengisi hari tuanya di sudut kota London dengan menulis, mengasuh para cucunya, disamping juga menyebarkan ilmu keislamannya dengan non muslim melalui obrolan antar umat beragama. Dia menyisihkan waktunya berkunjung ke sekolah-sekolah dan gereja untuk menjelaskan Islam dan memperlihatkan pengetahuan dasar-dasar Islam. Dia berjuang keras menyadarkan banyak sekali pihak dengan banyak sekali latar kehidupan yang berbeda semoga sanggup saling menghargai. [Zulkarnain Jalil/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Kamu Baca

Jasa Dukun Pelet Ampuh Sudah Terpercaya dan Handal Di Indonesia

Jasa Pelet dari Dukun Pelet Ampuh Sudah Terbukti Ampuh dan Tentunya Mahar Murah Reaksi Cepat Dukun pelet adalah:Orang yang memiliki kesangg...