
MyMisteri Leony Li - Kisah klasik mau pun legenda dari negeri sakura ini memang cukup mengerikan, mungkin alasannya terinspirasi masa kemudian yang keram dan ditambah dari dongeng rakyat sehingga lengkaplah dengan nuansa seramnya. Salah satunya yaitu hantu legendaris yang sampai sekarang masih dipercaya publik Jepang ialah kisah hantu Tada Kasuke.
Kisah ini bermula di era 17, ada seorang berjulukan Tada Kasuke yang menjabat sebagai kepala desa. Tada Kasuke sangatlah kaya alasannya mempunyai banyak harta. Namun pada suatu hari jabatannya sebagai kepala desa dicopot alasannya dianggap terlalu lemah kepada rakyatnya.
Tada Kasuke dianggap tidak berkhasiat sehingga tidak pantas menjadi seorang pemimpin di level bawah sekalipun. Kasuke pun menjadi warga biasa lagi. Suatu saat ia berguru keputusan bagaimana menaikkan pajak.
Tada Kasuke dengan didukung oleh para petani menuliskan surat protes yang diajukannya ke hakim di Kastil Matsumoto. Sidang banding pun digelar. Tapi sidang itu memicuh keributan alasannya klaim kedua kubu yang mana disatu sisi menginginkan pajak dinaikkan untuk membuat kemakmuran bagi rakyat.
Sedangkan yang kontra menginginkan pajak tidak dinaikkan bahkan diturunkan. Pengadilan pun berkeputusan untuk memenangkan pihak yang menginginkan nilai pajak diturunkan yang sebagai mana dilansir muza-chan.net.
Yang lebih mengenaskan lagi Tada Kasuke dan 27 orang lainnya di sanksi tanpa proses pengadilan yang layak. Namun sebelum proses sanksi dilakukan, diceritakan bahwa Tada sempat melemparkan kutukan kepada para penguasa dhalim, terutama Matsumoto Domain.
Domain dan keluarganya pun mendapat nasib buruk. Sehingga 200 tahun kemudian, di tamat periode Meiji, Kastil Matsumoto menjadi miring ke satu sisi dan membahayakan para pengunjung. Disinilah orang-orang ingat dengan kutukan Tada Kasuke.
Pertanda itu diyakini yaitu sebagai bentuk kemarahan Kasuke dengan kutukannya. Maka untuk menenangkan arwah Kasuke, keluarga Kasuke kemudian berinisiatif untuk menyebarkan patungnya dan ditempatkan di kuil tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar