
MyMisteri Leony Li - Berita ini yakni kutipan dari Pos Metro yang dipublik pada tahun 2011, dikisahkan bahwa ada seorang cukup umur ditemukan tewas secara aneh. Peristiwa ini berawal dari misteri kolam di tengah kerangka sisa bangunan usang di Lorong Kesenian, Kel. Belawan I, Kota Belawan.
Wahyu (12), warga yang tewas diiringi tragedi keganjilan itu. Menurut orang tuanya, kematian siswa kelas 1 Sekolah Menengah Pertama itu bermula dari kisahnya bermain di kolam atau genangan air di lahan kosong di Lorong Kesenian itu. Itu terjadi sepekan lalu. Ceritanya, bersama 6 sahabat sebayanya, Wahyu, warga Lorong Papan, Kel. Belawan I, itu menangkap ikan-ikan di kolam itu.
Dari kolam itu, Wahyu berhasil menangkap beberapa ekor ikan mujahir. Ikan-ikan itu kemudian diletakkan Wahyu di kolam kecil dapur rumah orang tuanya. Saat hendak melepas ikan-ikan itu ke dalam bak, seekor di antaranya lepas dari tangan Wahyu. Ikan itu jatuh ke lantai rumah.
Saat jatuh, kaki Wahyu menginjak ikan itu sampai tewas. Ikan itu tewas dengan kondisi kepala pecah jawaban terinjak kaki Wahyu. Peristiwa ikan tewas terinjak itu tentu dianggap biasa. Wahyu pun tak punya firasat aneh.
Tapi, kisah kematian ikan itu hadir secara mistik beberapa hari kemudian. Sore itu badan Wahyu mendadak panas dingin. Orang bau tanah Wahyu, Umar dan Ny. Zainab, awalnya menerka putra mereka itu demam biasa. Keyakinan itu pula yang menciptakan mereka tak mengantar Wahyu ke rumah sakit.
Besoknya paginya, suhu panas badan Wahyu semakin tinggi. Saking demam tinggi, Wahyu tak dapat menggerakkan kakinya. Ya, ia tak dapat berjalan. Keanehan penyakit yang diderita sulung dari 3 bersaudara itu, kontan menciptakan Umar dan istrinya, Zainab membawa Wahyu ke rumah neneknya di Jl. Bom Lama, Kec. Medan Labuhan. Tapi setiba di sana, kondisi Wahyu semakin parah.
Kondisi Wahyu yang mendadak semakin mengkhawatirkan itu kontan menciptakan orang bau tanah dan saudaranya panik tak karuan. Dan kepanikan itu semakin menjadi-jadi alasannya yakni Wahyu yang menggigil panas hambar mendadak kerasukan, ia berkata-kata dengan bunyi yang sangat aneh.
Tubuhnya menggelepar-gelepar menyerupai ikan terdampar di darat, di tengah kerasukan itu, Wahyu kemudian menggeram. Marah. "Saya disiksanya, kepala saya pecah, saya mati dibuatnya, ia harus menggantinya. Saya akan siksa ia menyerupai ia siksa saya. Kalian harus kembalikan ikan-ikan itu ke daerah asalnya, alasannya yakni satu (orang) lagi akan saya buat menyerupai dia!" demikian bunyi bunyi mistik yang merasuki raga Wahyu.
Peristiwa Wahyu kerasukan kontan menciptakan ayah, ibu serta saudaranya dicekam kepanikan tak terkira. Apalagi, usai bicara abnormal soal ikan tewas terinjak beberapa hari kemudian itu, Wahyu menggigil kencang. Sekujur tubuhnya mendadak membiru. Yang lebih mengerikan lagi yakni temuan darah mengucur dari matanya. Dan, kerasukan itu balasannya berujung kematian.
"Habis kerasukan itu, anak kami eksklusif meninggal," ucap Umar, dikala ditemui di rumah duka. Kabar kematian Wahyu yang diiringi agresi kerasukan sambil bicara soal kutukan ikan dari kolam di sisa bangunan tempo dulu itu kontan menciptakan para tetangganya gempar. Pasca kematian abnormal Wahyu, sejumlah warga Lorong Papan bahkan dicekam ketakutan.
"Kami awalnya tak percaya, waktu kami takjiah barulah percaya. Takut juga kami lihat. Takutnya dapat kena sasaran pula," kata Minah, warga Lorong Papan. Kematian abnormal Wahyu menciptakan keluarganya balasannya mendatangi seorang paranormal populer yang bermukim tidak jauh dari rumah mereka. Hasilnya?
Sama menyerupai kisah Wahyu di ambang ajal, dukun itu pun mendadak dirasuki arwah yang berkata-kata menyerupai mirip tema yang diucap Wahyu sebelum tewas. Ya, bunyi mistik yang merasuki paranormal itu juga mengaku sebagai arwah ikan yang mati terinjak Wahyu.
"Tolong kembalikan ikan-ikan itu, alasannya yakni satu orang lagi akan saya perlakukan menyerupai yang dilakukan dia," demikian bunyi mistik yang merasuki badan sang paranormal, diulang orang bau tanah Wahyu.
Karena diyakini sangat kental bermotif hal mistis, usai kerasukan, sang paranormal menegaskan orang bau tanah Wahyu harus segera kembalikan sejumlah ikan tangkapan Wahyu yang masih berada di kolam rumah mereka. Pesan sang dukun, ikan-ikan itu harus dibalikkan ke kolam daerah asal ikan itu ditangkap Wahyu dan sejumlah temannya.
"Karena kami takut, ikan yang ada di kolam semuanya kami kembalikan ke kolam itu lagi. Waktu kami pulangkan kami minta maaf, bahkan ikan yang ada di kolam itu pun bermunculan waktu kami pulangkan," kata Umar. Proses pemulangan ikan-ikan itu ke dalam kolam diiringi sejumlah keluarga Wahyu dengan membacakan ayat-ayat suci.
"Tubuh anak kami ini abnormal kali birunya menyerupai sisik ikan. Anehnya lagi, mulutnya pun mengeluarkan buih semacam lumpur. Semoga tidak ada lagi yang menjadi korban menyerupai Wahyu," demikian harap-harap cemas sekalangan keluarga Wahyu dikala ditemui di rumah duka, usai pemakaman mayat cukup umur malang itu.
Diajak Nikah Putri Cantik
Kabar kematian pelajar Sekolah Menengah Pertama itu terang jadi perbincangan hangat. Tak sedikit warga yang takut anaknya menyerupai Wahyu alasannya yakni pernah mengambil ikan di daerah yang sama. Penuturan Sumiati (60), lahan 15x20 meter itu yakni bekas rumah yang dihancurkan dan sudah kosong 4 tahun belakangan.
Dulu, sekitar 10 tahun silam, lahan yang sekarang kosong itu yakni rumah sewa 4 pintu. Di antara rumah itu, disewa oleh anaknya, Indra Kusuma. Selama menyewa di rumah milik Marga Manurung, Sumiati mengaku anaknya selalu dihantui gejala. Misalnya, sandal-sandal mereka yang tiap malam berantakan di depan rumah, besok paginya malah tersusun rapi.
Terkadang, terdengar bunyi nyanyian seorang wanita. Puncak keganjilan itu, Indra pernah hilang sehari. Awal, Indra keluar rumah dengan pakaian biasa. Tiba-tiba ia hilang. Keluarga yang kecarian sampai sore, balasannya meminta pemberian paranormal.
Berdasarkan petunjuk paranormal Indra telah masuk ke alam mistik yang berada di lingkungan rumah yang disewanya. Untuk melepaskan dari jeratan itu, keluarga diarahkan untuk memukul gendang di lokasi bersahabat rumah yang disewa Indra. "Kami pun ramai-ramai mukul gendang dan talam di depan rumah, sekitar setengah jam anak kami pun keluar," dongeng Sumiati mengenang hilangnya Indra.
Setelah bebas dari dunia mistik itu, Indra mengaku masuk ke alam itu bertemu dengan seorang gadis manis dan meminta untuk menikah dengannya. Berbagai kemudahan menu makanan glamor dilihatnya di alam tersebut.
Bahkan, ketika dirinya terjerat di alam mistik itu, Indra melihat lingkungan rumahnya. Dia juga sempat meminta tolong untuk dikeluarkan. "Anak saya itu, nampak katanya kami kemudian lalang. Dia menjerit minta tolong tapi tak dihiraukan, alasannya yakni kami tak nampak dia," dongeng perempuan berusia 60 tahun tersebut.
Di lahan itu penuh semak dan ditumbuhi pohon pandan besar di sekitar kolam ikan tersebut. "Jadi takut juga kita. Memang selama kosong tak ada tragedi aneh, kecuali tragedi yang anak itu, jadi takut juga kita," kata Ernawati warga yang tinggal di depan lahan kosong tersebut.
Sumber: Pos Metro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar