7 Januari 2019

Melihat Pendapatan Pns Ditjen Pajak



Ada tujuh orang nama pegawai dan mantan pegawai  Direktorat Jenderal Pajak yang ditangkap KPK tahun lalu, diantaranya :

  • Gayus HP Tambunan. Menyalahgunakan wewenang ketika menangani keberatan pajak Rp 570,92 juta. Tambahan dari MetroTV, Gayus mendapatkan suap Rp 925 juta, nilai hartanya Rp 100 milyar.

  • Bahasyim Assifie. Menerima Rp 1 milyar dari wajib pajak. Hartanya Rp 60,82 milyar dan USD 681000.

  • Dhana Widyatmika. Menerima gratifikasi Rp 2,75 milyar dari PT Mutiara Virgo.

  • Tommy Hindratno. Menerima Rp 280 juta terkait restitusi pajak PT Bhakti Investama Tbk.

  • Roy Yuliandri, Muhammad Yazid, Dien Rajana Mulya dan Dedy Suwardi.  Keempatnya dari KanwilDitjen Pajak Jawa Barat, mendapatkan suap dari Bank Jabar antara Rp 310 juta - 550 juta.
Selajutnya daftar petugas pajak yang menyeleweng bertambah lagi dengan nama Pargono Riyadi (PR).  PR, Penyidik Pegawai negeri Sipil golongan IVB, ditangkap petugas KPK dengan sejumlah uang ditangannya.  Selain PR ditangkap juga Rukimin Tjahjono dan Asep Hendro (bukan Asep Hendra?), diberitakan bahwa Asep kesudahannya dilepas alasannya ialah ia diduga korban pemerasan PR.

Saya khawatir apa benar cuma delapan orang saja petugas pajak yang nyeleweng?  Ada kekhawatiran jumlah mereka yang menyeleweng, terima gratifikasi, memeras dan semacamnya jauh lebih banyak lagi.  Tanda-tandanya gampang dilihat oleh masyarakat, namun tentu saja tidak serta merta sanggup menuduh seseorang sebagai akseptor gratifikasi atau pemeras tanpa bukti.

Motif Ingin Kaya Raya?

Apa bergotong-royong motivasi atau dorongan delapan pegawai pajak tersebut mendapatkan gratifikasi dan bahkan memeras wajib pajak?  Bila ditelusuri apakah kebutuhan dasar para pegawai itu sudah terpenuhi?  Untuk kebutuhan makan dan sandang, mestinya sudah jauh lebih dari cukup, bahkan untuk membeli rumah sederhana secara mencicil pun mestinya sudah sanggup dilakukan.

Coba saja lihat penghasilan resmi seorang pegawai pajak yang saya yakin jauh lebih besar daripada kebanyakan PNS.  Data dari Kompas edisi 11 April 2013, seorang pegawai pajak golongan III dan IV berpenghasilan sbb :
  • Gaji Golongan III : Rp 2,06 juta - 3,74 juta

  • Gaji Golongan IV : Rp 2,44 juta - 4,60 juta

  • Tunjangan khusus training keuangan negara : Rp 1,33 juta (gol Ia) - 46,95 juta (gol IVe)

  • Tunjangan aktivitas komplemen untuk tingkatan pelaksana, pejabat struktural dan tingkatan fungsional Rp 2,6 juta - 16,6 juta

  • Tunjangan imbalan prestasi kerja Rp 1,5 juta.
Seorang pegawai pajak senior menyerupai PR yang golongannya IVb, mungkin penghasilannya tak akan kurang dari Rp 30 juta/bulan.  PNS mana yang berpenghasilan demikian besar?  penghasilan itu setara honor seorang General Manager di perusahaan besar swasta nasional.

Bila dengan penghasilan sebesar itu masih terpengaruhi untu berbuat curang, alasannya apa?  Mungkin yang paling masuk nalar orang-orang ini serakah, bercita-cita mengumpulkan harta bernilai milyaran rupiah. Bila perlu ketika pensiun minimal punya Rp 50 milyar - 100 milyar.

Bagaimana semoga jera?

Seharusnya akseptor suap dan pemeras berstatus PNS yang tugasnya mengumpulkan uang untuk negara diganjar eksekusi maksimum menyerupai di Cina, yaitu eksekusi mati.  Terlalu kejam?  Hukum 20 tahun tanpa remisi, jikalau korupsinya luar biasa.  Semua harta yang berasal dari penghasilan tidak sah disita, benar-benar disita.  Bukankah sudah bertebaran ungkapan ‘koruptor harus dimiskinkan?’.
Masyarakat juga harus mulai berguru menyingkirkan rasa ewuh pakewuh, sungkan dan semacamnya, jangan menganggap tokoh jikalau ada orang kaya yang dicurigai kekayaannya tidak wajar.  Jangan minta pertolongan untuk perbaikan masjid, gereja dsb, jangan diminta jadi donatur aktivitas lingkungan pemukiman. Kejam memang.

Bila ada cara yang cespleng untuk menciptakan orang aib mempertontonkan kekayaannya yang tak wajar, tentu lebih baik lagi.  Memang godaan sangat menggiurkan, tatkala seorang insan berkuasa menciptakan hitam putih atas sejumlah uang apakah semuanya masuk kas negara atau sebagian lagi -entah besar entah kecil- masuk kantung pribadi.


SUMBER


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Kamu Baca

Jasa Dukun Pelet Ampuh Sudah Terpercaya dan Handal Di Indonesia

Jasa Pelet dari Dukun Pelet Ampuh Sudah Terbukti Ampuh dan Tentunya Mahar Murah Reaksi Cepat Dukun pelet adalah:Orang yang memiliki kesangg...