Moberly Dan Jourdain, Perjalanan Misterius Di Petit Trianon

Mbahgewor.com - Mungkin sebagian orang sudah tahu kisah Moberly dan Jourdain ketika berkunjung ke Petit Trianon, tragedi yang bermunculan pun banyak ragam, ada sebagian orang menyampaikan ada hubungannya dengan hal mistis dan ada pula menyampaikan bahwa perjalanan sang waktu. Berikut ialah kutipan lengkap dari Wikipedia.org dibawah ini.
Kejadian mistis yang dialami oleh Moberly dan Jourdain di Petit Trianon diklaim oleh sebagian orang ialah kasus sains, fiksi dan juga sebagian orang percaya tragedi tersebut ialah pola kasus Time Slip (Perjalanan waktu). dan ada juga beranggapan dengan kasus mistis.
Mereka yang percaya dengan teori supranatural lebih suka menyebut tragedi itu dengan sebutan "The Ghosts of Versailles" atau "The Ghosts of Trianon". Kisah ini kemudian menjadi kontroversial dan menarik perhatian oleh sebagian masyarakat.
Konon, tragedi ini turut menawarkan wangsit bagi JRR Tolkien, penulis trilogi "Lords of the Ring". Semuanya bermula ketika dua perempuan Inggris ini memutuskan untuk melaksanakan perjalanan liburan ke Paris pada tahun 1901.
Charlotte Anne Moberly dan Eleanor Jourdain ialah dua perempuan yang berasal dari latar belakang keluarga yang terpelajar. Ayah Moberly ialah kepala sekolah Winchester College yang kemudian menjadi uskup Salisbury.
Demikian juga dengan Jourdain. Ayahnya ialah seorang pendeta di Ashbourne. Kakak perempuannya ialah spesialis sejarah seni, sedangkan abang laki-laki ialah spesialis matematika.
Suatu hari, kedua perempuan ini memutuskan untuk pergi berlibur ke beberapa daerah di Eropa dan salah satu tujuan persinggahan mereka ialah Paris. Pada tanggal 10 Agustus 1901, kedua perempuan itu sudah ada di dalam kereta yang akan membawa mereka ke Versailles.

Setiba disana, bersama rombongan turis lainnya, mereka berkeliling di kompleks istana Versailles yang megah. Moberly dan Jourdain tidak menyadari kalau sebentar lagi mereka akan mengalami sesuatu hal yang luar biasa dalam hidupnya.
Setelah berkeliling untuk beberapa lama, mereka memutuskan untuk mengunjungi Petit Trianon, salah satu bangunan yang ada di kompleks itu. Di daerah ini ratu Marie Antoinette (1755-1793) biasa tiba untuk beristirahat dan menjauhkan diri dari urusan-urusan istana. Moberly dan Jourdan masuk ke taman bunga Trianon sambil mengagumi bunga-bunga yang ada disana.
Kemudian keduanya menyadari kalau mereka tidak lagi mengenali pemandangan di sekitarnya. Seakan-akan mereka sedang berada di sebuah taman yang asing, berbeda dengan apa yang telah mereka lihat sebelumnya. Sepertinya mereka telah tersesat.
Kedua perempuan yang kebingungan itu kemudian berusaha mencari jalan keluar. Ketika mereka berbelok di satu sudut jalan, mereka melihat sebuah rumah petani yang sudah kosong dan sebuah bajak tergeletak di sisi jalan setapak.
Tiba-tiba mereka mencicipi sebuah perasaan aneh. Seakan-akan ada sebuah tekanan berat memenuhi pikiran mereka dan semuanya terasa begitu asing. Lalu, entah darimana datangnya, dua laki-laki itu muncul.
Keduanya mengenakan pakaian abnormal yang tidak mereka kenal, yaitu jas panjang berwana hijau abu-abu dengan topi tiga sudut. Moderly dan Jourdain kemudian mendekati kedua laki-laki tersebut dan bertanya bagaimana caranya agar mereka sanggup kembali ke Petit Trianon. Kedua laki-laki asing itu menunjuk jalan setapak yang sebelumnya tidak terlihat oleh mereka.
Setelah menelusuri jalan itu, Jourdain melihat sebuah pondok dengan seorang perempuan dan seorang anak perempuan di pintu depannya. Wanita itu sedang menyodorkan sebuah kendi air minum untuk anak perempuan itu.
Anehnya, Moberly tidak sanggup melihat pondok ataupun perempuan dan anak perempuan itu, namun ia sanggup mencicipi perubahan pada atmosfer di sekitarnya. Ia menyadari kalau suasana telah berkembang menjadi begitu damai dan sunyi.
Tiba-tiba semuanya terlihat tidak natural, jadinya menjadi sangat tidak nyaman. Bahkan pepohonan terlihat begitu datar dan tidak ada gejala kehidupan, ibarat kayu-kayu buatan saja. Tidak ada imbas dari cahaya matahari dan tidak ada angin yang berhembus.
Perubahan pada atmosfer ini diiringi dengan perasaan tertekan yang semakin menjadi-jadi. Ditambah lagi dengan suhu yang cukup panas dan anyir bunga-bunga. Kedua perempuan itu merasa ibarat orang sakit. Kemudian mereka memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon sambil mengipas-ngipas.
Moberly dan Jourdain bukan perempuan yang simpel panik. Keduanya berasal dari keluarga berilmu dan biasa menanggapi sesuatu dengan damai dan berpikiran jernih. Namun kali ini mereka mencicipi ada sesuatu yang tidak masuk akal.
Setelah beristirahat sejenak, keduanya kembali berjalan. Kali ini mereka menemukan sebuah gazebo dan kemudian mereka menghampirinya. Ketika sedang berjalan menuju daerah itu, mereka melihat seorang laki-laki sedang duduk disana.
Mereka tidak tahu dari mana laki-laki itu datang. Namun yang menciptakan mereka terkejut ialah penampilannya yang cukup mengerikan. Wajahnya menyeringai dan terlihat ibarat seseorang yang sedang menderita cacar.
Menurut Jourdain laki-laki itu memutar wajahnya perlahan-lahan dan terlihat kalau wajahnya penuh dengan bintik-bintik ibarat cacar. Kulitnya gelap dan ekspresinya terlihat ibarat orang jahat. Walaupun tidak merasa beliau sedang memperhatikan kami, namun saya sanggup mencicipi kejijikan yang luar biasa.
Tiba-tiba terdengar sebuah teriakan yang menyatakan kalau mereka telah salah mengambil jalan. Suara itu ternyata berasal dari seorang laki-laki tinggi bermata gelap. Rambutnya yang sedikit keriting terlihat menyembul dari balik sombrero yang dikenakannya.
Kedua perempuan itu memutuskan untuk mengikuti sarannya. Lalu mereka membalikkan tubuh dan kembali ke jalur semula. Kemudian, mereka melihat sebuah jembatan kecil. Setelah berjalan melewati jembatan itu, mereka ternyata hingga ke sebuah taman.
Namun tragedi abnormal yang dialami belum selesai. Di taman itu, Moberly melihat seorang perempuan sedang duduk di sebuah bangku. Ia mengenakan pakaian model kuno dengan syal berwarna hijau pucat. Namun Jourdain tidak sanggup melihatnya.
Awalnya Moberly menerka kalau perempuan itu seorang turis, namun ia menyadari kalau turis mustahil mengenakan pakaian dengan model yang kuno ibarat itu.
Tiba-tiba seorang laki-laki muncul dari salah satu bangunan sana sambil membanting pintu. Pria itu menyampaikan kepada Moberly dan Jourdain kalau gerbang menuju Petit Trianon ada di sebelah bangunan yang satunya.
Ketika mereka berjalan memutar menuju sisi lain dari bangunan itu, mereka menemukan rombongan turis lainnya. Perasaan tertekan yang terus menerus dirasakan mulai terangkat dan semuanya kembali menjadi normal.
Hantu Petit Trianon
Setelah pulang dari perjalanan liburan itu, Moberly dan Jourdain menyimpulkan kalau Petit Trianon bergotong-royong didiami oleh roh-roh dari masa lampau dan mereka memutuskan untuk meneliti lebih jauh sejarah Petit Trianon.
Dari hasil penyelidikan mereka mengenai sejarah Perancis yang bekerjasama dengan Petit Trianon, mereka menemukan kalau pada tanggal 10 Agustus 1792, tanggal yang sama dengan tanggal kunjungan mereka, istana Tuileries di Paris dikepung oleh para pemberontak dan para penjaga istana turut dibantai.
Peristiwa ini menciptakan keluarga kerajaan melarikan diri mencari perlindungan. Moberly dan Jourdain mulai berpikir apakah dengan suatu cara mereka telah melihat hantu-hantu keluarga kerajaan atau melihat kembali situasi di masa lampau.
Kecurigaan ini menjadi semakin berpengaruh ketika Moberly melihat lukisan Marie Antoinette karya Wertmuller. Ia terkejut alasannya ialah menemukan kalau perempuan yang dilihatnya sedang duduk di taman sangat ibarat dengan Marie Antoinette yang tergambar di lukisan itu. Bahkan pakaian yang dikenakannya sangat persis.
Setelah melihat beberapa lukisan lainnya, keduanya menemukan kalau laki-laki yang mempunyai wajah dengan cacar ternyata sangat ibarat dengan musuh Marie Antoinette yang berjulukan Comte de Vaudreuil yang memang mempunyai abjad wajah ibarat itu.
Dalam beberapa kesempatan, keduanya kembali mengunjungi Petit Trianon. Mereka menemukan pemandangan berbeda dengan yang mereka lihat pada waktu itu. Mereka tidak sanggup menemukan gazebo atau jembatan kecil yang yang mereka lewati.
Namun dari hasil riset, diketahui kalau jembatan itu ada hanya pada tahun 1789. Dari hasil penelitian mulai terungkap kalau jas panjang berwarna hijau abu-abu yang dikenakan dua laki-laki yang mereka lihat ternyata seragam para penjaga istana pada masa Ratu Antoinette.
Moberly dan Jourdain kemudian mempublikasikan pengalaman mereka dalam sebuah buku yang berjudul "An Adventure" yang diterbitkan pada tahun 1911. Keduanya memakai pseudonim Elizabeth Morison dan Frances Lamont.
Identitas dua penulis ini gres terungkap pada tahun 1931 sehabis maut mereka. Setelah identitas orisinil mereka terungkap, para peneliti semakin tertarik menilik kasus ini mengingat latar belakang mereka yang terpelajar.
Penjelasan Alternatif Secara Sains
Beberapa penulis percaya kalau kedua perempuan itu mengalami apa yang disebut dengan Time Slip. Tanpa sengaja, entah dengan cara bagaimana, keduanya kembali ke tahun antara 1789-1792 ketika terjadi tragedi pengepungan istana Tuileries. Namun, tidak ada yang sanggup menjelaskan bagaimana proses ini sanggup terjadi.
Sebagian lain, termasuk Moberly dan Jourdain, percaya kalau apa yang dilihat mereka ialah hantu-hantu dari masa lampau. Hal ini juga dipercaya oleh banyak penulis lainnya sehingga mereka lebih suka merujuk tragedi ini dengan istilah Ghosts of Versailles atau Ghosts of Trianon.
Penjelasan lain yang cukup supranatural ialah Retrocognition, yaitu pengetahuan mengenai sebuah tragedi di masa lampau yang tidak didapat dari hasil belajar. Mereka yang percaya dengan klarifikasi ini percaya kalau kedua perempuan tersebut mendapatkan penglihatan mengenai tragedi masa lampau.
Teori ini tidak bekerjasama dengan hantu, melainkan hanya dengan fenomena paranormal yang juga tidak sanggup dijelaskan dengan sains.Penjelasan lain yang mencoba untuk melihat dari sisi rasional dikemukakan oleh Philippe Julian pada tahun 1965. Ia menyampaikan kalau pada tahun kunjungan Moberly dan Jourdain, ada seorang pejabat setempat berjulukan Robert de Monstesquiou yang suka mengadakan pesta dimana para tamunya diwajibkan mengenakan pakaian model kuno dan menampilkan tari-tarian.
Moberly dan Jourdain mungkin telah tanpa sengaja masuk ke daerah para tamu ini mengadakan latihan untuk penampilan mereka.
Walaupun sukar untuk mendapatkan argumen Julian, namun ternyata bukan hanya beliau yang beranggapan ibarat ini. Bahkan kalangan peneliti fenomena paranormal yang tergabung dalam Society for Psychical Research pun beranggapan kalau kedua perempuan itu telah salah menginterpretasikan apa yang dialami mereka.
Misalnya, dari hasil penyelidikan yang mereka lakukan, ditemukan sebuah peta taman Trianon yang berasal dari tahun 1903 yang terang memperlihatkan kalau memang ada jembatan kecil di daerah itu.
Mungkin argumentasi yang paling membawa kerusakan besar pada reputasi kedua perempuan itu ialah yang dikemukakan oleh W.H Salter, seorang penulis, pada tahun 1950.
Ia meneliti surat-surat korespondensi antara Moberly dan Jourdain dengan Society of Psychical Research dan menemukan kalau banyak deskripsi di dalam kisah mereka bergotong-royong gres ditambahkan pada tahun 1906 sehabis keduanya melaksanakan riset mendalam mengenai Petit Trianon. Menurut Salter, kedua perempuan ini mungkin telah membesar-besarkan pengalaman mereka.
Jadi, apa yang bergotong-royong terjadi pada Moberly dan Jourdain? Apakah mereka telah menciptakan sebuah dongeng fiksi? Ataukah mereka memang mengalami sesuatu yang supranatural di Petit Trianon? Sungguh, masih sebuah teka-teki Sahabat MyMisteri?
Sumber: Wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar